Ngomong soal depresi.
Gimana kalo kita lihat ke diri kita sendiri? Coba untuk mengontrol diri agar supaya tidak keburu nyinyir kalo di internet, khususnya media sosial.
Ya, aku tau kalau kita gak bisa menyamakan irl dengan url. Cuman, jika efeknya bisa sampai menghilangkan nyawa orang, kenapa kita tidak mencoba lebih santun.
Orang di internet cenderung bebas dalam berperilaku, termasuk tindak kejahatan. Ada konsep namanya Online Disinhibiton Effect kalo kalian mau baca, ea. Jadi, ada faktor yang memlengaruhi orang buat berani bertindak di dunia maya, bahkan dengan identitas asli mereka.
Hal yang paling sederhana, misal di IG, pilih fitur dm daripada langsung meninggalkan komentar jika ingin ngatain atau ngomongin orang. Budayakan jaga perasaan orang, lebih-lebih jika kamu gak kenal. Jadi tolong, hal ini bisa bikin yang punya akun merasa tidak nyaman dan dapat pula menimbulkan depresi jika dibiarkan berkepanjangan.
Kurang-kurangin budaya screenshoot kecuali buat chat-nya gebetan, haha. Karena menurut aku ini termasuk lancang sih.
Buat yang posting. Daripada update "Gak peduli kata orang" atau "be yourself" atau "gue ga ngasih makan ekspetasi orang terhadap gue" mending kalian menggolongkan target audiens kalian. Misal kritik muncul dari mereka yang gak paham konsep kalian, yaudah, block aja.
Intinya gak bisa menyalahkan satu pihak. Kita makhluk yang berkomunikasi melalui dua arah. Audiens sekarang sudah aktif, dan pemilik konten juga harus smart.
Satu lagi, kunci dari semuanya, bedakan irl dan url. Karena url sekarang sudah menjadi media hiburan, bukan lagi sebatas media sosial.
Thank you!
View more