Halo kak, i dont know if its psychological or not. Aku tak punya indra keenam, tak pernah bisa melihat hantu. Tapi pernah aku ketindihan, dan aku melihat vivid strange creature in my room. Like a ghost in a form of little girl. I wasn't dreaming. Can you explain what had just happened? #MAPS
#MisconceptionAboutPsychology nomor 15.
-
Mengenai "ketindihan", aku pernah menjelaskannya dulu di sini: http://ask.fm/PalakieNevermore/answers/108072256635
-
Mengenai indera keenam, mari aku jelaskan di sini.
Apa yang dikatakan indera keenam mempunyai nama resmi berupa ESP (Extrasensory Perception). Biasanya ESP disangkutpautkan dengan kemampuan "mengindera" tanpa menggunakan indera pada umumnya, melainkan dengan menggunakan pikiran belaka. Sering disangkutpautkan pula dengan telepati, mendengar apa yang tidak terdengar, melihat apa yang tidak terlihat, prekognisi (mengetahui masa depan) dan retrokognisi (mengetahui masa lalu).
Hanya saja, setelah penelitian yang berlangsung lebih dari seabad, hingga saat ini tidak satu pun penelitian yang bisa memberikan bukti yang cukup tentang keberadaan ESP, memberikan teori konkrit kenapa ESP bisa terjadi, maupun mereplikasi fenomena-femonena yang berhubungan dengan ESP. Jadi, hingga saat ini, ESP (atau indera keenam) tidak diterima sebagai sesuatu yang berhubungan dengan psikologi atau sains pada umumnya.
-
Sumber:
- "Biographical Dictionary of Psychology" oleh Noel Sheehy, Antony J. Chapman, dan Wendy A. Conroy (2002)
- "Popular psychology: an encyclopedia" oleh Luis A. Cordón (2005)
- "Statistical Problems in ESP Research" oleh Persi Diaconis (1978)
- "Why Parapsychology Cannot Become a Science" oleh Mario Bunge (1987)
- "Pseudoscience and the Paranormal" oleh Terence Hines (2003)
- "ESP (extrasensory perception)" oleh Robert Todd Carroll (2007)
- "Encyclopedia of Perception" oleh Bruce E. Goldstein (2010)
-
Mengenai "ketindihan", aku pernah menjelaskannya dulu di sini: http://ask.fm/PalakieNevermore/answers/108072256635
-
Mengenai indera keenam, mari aku jelaskan di sini.
Apa yang dikatakan indera keenam mempunyai nama resmi berupa ESP (Extrasensory Perception). Biasanya ESP disangkutpautkan dengan kemampuan "mengindera" tanpa menggunakan indera pada umumnya, melainkan dengan menggunakan pikiran belaka. Sering disangkutpautkan pula dengan telepati, mendengar apa yang tidak terdengar, melihat apa yang tidak terlihat, prekognisi (mengetahui masa depan) dan retrokognisi (mengetahui masa lalu).
Hanya saja, setelah penelitian yang berlangsung lebih dari seabad, hingga saat ini tidak satu pun penelitian yang bisa memberikan bukti yang cukup tentang keberadaan ESP, memberikan teori konkrit kenapa ESP bisa terjadi, maupun mereplikasi fenomena-femonena yang berhubungan dengan ESP. Jadi, hingga saat ini, ESP (atau indera keenam) tidak diterima sebagai sesuatu yang berhubungan dengan psikologi atau sains pada umumnya.
-
Sumber:
- "Biographical Dictionary of Psychology" oleh Noel Sheehy, Antony J. Chapman, dan Wendy A. Conroy (2002)
- "Popular psychology: an encyclopedia" oleh Luis A. Cordón (2005)
- "Statistical Problems in ESP Research" oleh Persi Diaconis (1978)
- "Why Parapsychology Cannot Become a Science" oleh Mario Bunge (1987)
- "Pseudoscience and the Paranormal" oleh Terence Hines (2003)
- "ESP (extrasensory perception)" oleh Robert Todd Carroll (2007)
- "Encyclopedia of Perception" oleh Bruce E. Goldstein (2010)