Doi ngajak serius, aku masih bingung harus gmn soalnya dia baru kerima tni aku juga masi kuliah tapi orang tuanya udh kerumah udh ngobrol2 juga sama ayah tapi aku kayak ga yakin gitu sama dia soalnya dia tuh masih ke kanak2kan manja pemikirannya bocah
Mundurlah secara teratur kalau bagimu sikap kekanak-kanakannya sangat bertolak belakang dengan prinsipmu & kamu merasa akan sangat kesulitan untuk beradaptasi serta mentoleransinya.Kamulah yang sedang menjalani hidup. Kamu pasti paham mana yang sesuai prinsipmu dan sampai mana batas kemampuan adaptasi serta toleransimu. Hidup juga tentang menyelesaikan masalah bersama. Itulah kenapa kecocokan dalam berpikir dan bertindak juga harus menjadi pertimbangan.
Santuy, aku pernah ngalamin, sahabatku tau aku suka dia dan aku pun tau sahabatku juga suka dia. Lagi pula apa yg memang ditakdirkan untuk kita enggak akan melewatkan kita. Aku percaya.
Lebih seru main ask.fm apa twitter ni?? Menurut kaliyan
Mana yang lebih penting - dicintai atau jatuh cinta?
Bangun cinta
Kenapa semakin kesini cewek menikah semakin tua? Dulu kebanyakan cewek menikah usia 18-20 tahun, lama lama kebanyakan cewek nikah usia 23-25 tahun, sekarang cewek banyak yang baru nikah usia 28-30 tahun, lama lama bisa bisa cewek banyak yang baru nikah diatas usia 30 tahun 🤔
Rentang umur tertentu harusnya bukan patokan untuk segera menikah. Menikah ketika sudah siap.
Buat cowok-cowok mau nanya dong, hal apa yang bikin kalian tiba-tiba jadi gak suka sama cewek ?
#timbukancowok
Mencintai butuh alasan atau cinta gak perlu alasan?
Gak tau, gelap
Pernah gak sih kamu tiba-tiba kebangun ditengah malem terus langsung nyari makanan dalem kulkas?
Hhmm bukan lagi, kebangun tengah malam terus tiba-tiba buka kulkas malah jadi masak-masak ria terus makan.
Dari 1 hingga 10, seberapa sukakah kamu terhadap makanan manis?
7
mending jadi orang yang baik didepan tapi nusuk dibelakang atau jd orang yang frontal banget2 kayak ga pake filter tapi gataunya dia suka nolongin lu?
Gue udah ngerasain sendiri kisah dengan orang semacam itu. Gak ada yang mendingan di antara mereka. Mereka jatuhnya sama aja buat gue. Sama-sama nyakitin. Gue ibarat lagi disuruh milih mau ditusuk pake pisau dapur dengan perlahan atau mau berbaring tapi sambil dibakar hidup-hidup di atas tungku perapian yang sudah disiapkan sedemikian rupa. Keduanya tetaplah sama. Gue memilih untuk gak memilih keduanya. Gue pilih jadi diri gue sendiri yang hanya mampu berupaya mendengar & menyimak dengan kesungguhan dan terkesan seolah gak punya banyak stok daya untuk selalu menolong (realistis, gue bukan Tuhan Yang Maha Penolong).