Berbicara masalah teman baik
.
.
Baru saja saya mendapatkan kabar bahwa salah satu teman dekat saya akan melangsungkan lamaran minggu besok, dan tidak lama kemudian akan melangsungkan pernikahan
.
.
Ketika saya mendapat kabar itu, saya langsung tersadar bahwa saat ini usia saya adalah usia usia krusial untuk melanjutkan hidup ke jenjang yang lebih matang. saya langsung berfikiran, ketika teman-teman saya sudah banyak yang memulai untuk memasuki jenjang pernikahan, berarti tidak lama lagi saya akan mengalami hal yang sama, entah dua atau tiga tahun lagi
.
.
.
.
Disatu sisi saya merasa sangat kesal dengan hidup saya. Mengapa saya hanya terfokus untuk mengurusi organisasi yang menguras waktu saya, bahkan waktu untuk mengurusi diri saya sendiri. Kenapa saya masih sibuk untuk membantu mengurusi keadaan himpunan saya. Kenapa saya tidak mulai untuk setidaknya berfikir diusia berapa sekiranya saya bisa dikatakan siap untuk menghadapi hal tersebut. Saya kira setiap orang tua saya membahas masalah pernikahan, masih terlalu dini. Walaupun hanya sebatas obrolan ringan dikala ngopi santai atau sampai saat kita makan bersama dengan suasana yang cukup serius. Ketika tiba tiba orang tua saya posesif, mencemaskan ketika saya kurang memiliki waktu untuk mereka, apakah ini salah satu pertanda bahwa orang tua saya ingin menikmati waktu bersama saya sebelum saya menikah?
.
.
.
Rasanya saya terlalu egois jika hanya memikirkan kondisi pribadi saya tanpa memikirkan kondisi orangtua serta keluarga saya. Saya masih takut ketika orang tua saya meminta saya untuk mengenalkan pasangan kepada keluarga besar saya karena saya merasa mungkin belum saatnya. Namun saya mulai berfikir, sampai kapan saya harus berada di zona seperti ini?
.
.
.
.
Saya akhirnya berfikir matang. Iya. Dikepala dua ini bukan usia saya untuk tetap main-main.
View more