Apa yg kalian tau dari bipolar ? Gmn cara mengatasi teman yg bipolar ?
Pertanyaan bagus. Saya gak tahu rasanya punya teman bipolar, tapi saya tahu rasanya membersamai seseorang dengan DID. . Saya sedang gak mood bercerita dalam satu paragraf karena kepala sedang kliyengan. Kalau penasaran, silakan langsung tanya aja, nanti saya jawab singkat.
Pilihlah salah satu di antara jawaban berikut: a) dilabrak terus disiram minuman ala-ala FTV b) ditangisi sampai bola matamu peyot c) dijadikan alasan kamu depresi lalu bunuh diri d) dicoba lupakan sembari kamu jadi manusia mendadak bijak dan mulai memberi nasihat percintaan ke sana-sini, atau e) ditinggalkan saja dan kamu melanjutkan hidup tanpa mesti ada embel-embel 'berdamai dengan masa lalu', 'membuka lembaran baru', atau tetek bengek lainnya.
Ujian praktik, jelas. Kamu bisa menghafal kalau 1 sdm gula pasir itu 13 gram. Ketika disuruh mengira-ngira untuk praktik ngambil 1 sdm gula pasir, kayak bakal langsung tepat sasaran aja. Kamu bisa menghafal seluruh tahap membedah kadaver. Begitu bertatap muka sama si kadaver, belum tentu sayatan kamu bagus. Kamu bisa menghafal partitur satu lagu, dan bagus ketika dibikin ujian tulis. Tapi ketika disuruh praktik, belum tentu langsung bisa. Karena ujian praktik itu gak cuma pakai memori otak. Kalau kata pelatih saya, ada memori otot. Belum lagi faktor-faktor lain yang bisa bikin kamu kacau sewaktu ujian praktik. Tapi itu dia, ujian praktik jadi lebih asyik.
I control it the way I do it to a kid. Vice versa when I fall in love.
Apa yang lebih cepat dari cahaya?
Ekspansi alam semesta.
Kamu lebih mengikuti pikiran atau hati nuranimu?
Oh tentu pikiran, dong. Keputusan yang diambil dengan mengandalkan perasaan itu biasanya gak ada manfaatnya buat saya.
Bagaimana pendapatmu mengenai pidato Sukmawati 'Ibu Indonesia' ?
Puisi? Saya gak perlu kasih pendapat tentang puisi tersebut. Tapi, apakah saya suka? Oh iya dong, puisinya cantik. Perlukah saya kasih pendapat tentang suatu puisi hanya karena puisi itu membawa-bawa kata azan, cadar, dan syariat Islam? Let me tell you something: orang yang langsung 'panas' dan merasa dinistai oleh puisi itu tuh, antara bodoh atau memang gak pernah terpapar puisi lalu jadi norak. . Kalau besok-besok saya bikin puisi dan salah satu barisnya berbunyi: "merpati melipir pada ranting", apakah kamu yakin yang saya maksud dengan merpati adalah burung-burung yang senang makan remah roti itu? Kalau besoknya lagi saya bikin puisi dan salah satu barisnya berbunyi: "ibu saya anjing, anjing penjaga benak benihnya", apakah kamu yakin yang saya maksud dengan anjing adalah hewan yang menggonggong itu? Kalau Sukmawati bikin puisi yang menyebutkan tentang azan, cadar, dan syariat Islam, seberapa yakin kamu bahwa yang beliau maksud adalah atribut-atribut Islami tersebut? . Segala macam hal yang kamu lihat di dalam bait puisi gak melulu bermakna harfiah, lho. Bisa aja itu hanya simbol. Termasuk, bisa aja azan dan cadar itu hanya simbol dari social commentary yang disampaikan Sukmawati lewat puisinya. WALAUPUN, ya... saya juga bingung sama beliau. IMO, bakal lebih baik (dan simpel) kalau yang heboh-heboh ini segera dibikin klarifikasi. Tapi beliau malah bikin pernyataan-pernyataan ribet tentang azan dan betapa mengesalkannya mendengar azan dari muazin yang suaranya nggak enak. Selebihnya, kita lihat aja nanti. Semoga gak ada demo berjilid-jilid lagi.