Jadi, ayah dan ibuku sudah menjalani kehidupan LDR selama lebih dari 20 tahun.
Ayah dulu ikut pakde kerja di Jakarta di tahun tahun awal pernikahan. Pulang seminggu sekali, kadang dua minggu sekali. Kalau susah dapat kereta ya ndak pulang. Dunia perkeretaan jaman dulu keras, jangan dibayangkan seperti sekarang. Aku bener bener apresiasi KAI yang semakin bagus pelayanannya, karena merekalah ayahku bisa pulang dengan selamat setiap minggu.
Dulu ayah dan ibu pernah rela membeli simcard yang pada masanya adalah barang yang sangat mahal. Ya demi bisa telpon telpon sebentar setiap hari. Dan ayahku bener bener nelpon setiap hari. Ngga pernah skip. Dari jaman aku masih orok sampe sekarang. Untung sekarang teknologi makin mudah, adikku jadi ngga kesusahan kaya aku dulu kalau mau nelpon bapak. Udah bisa video call, lihat wajah ayah setiap hari.
LDR bukanlah hal yang tidak mungkin.
Ayah dan ibuku sudah membuktikannya selama dua dekade.
Jarak tidak menghalangi kasih mereka. Dan aku berterima kasih dengan jarak itu, karena kini aku sangat menghargai arti sebuah temu.