@tidawilson

Noli me tangere

❤️ Likes
show all
alfakaromah’s Profile Photo jevousvoir’s Profile Photo iztars’s Profile Photo arvntmn’s Profile Photo discoangel’s Profile Photo PebyHerma’s Profile Photo

Latest answers from Noli me tangere

Tida, what do u think about pria yang masih intens sama mantannya, misal (masih serumah bareng) tapi dia not telling the truth ke mantannya kalau dia udah try to dating or sleeping with other girls?

Ya, nggak ada obligasi juga buat ngasih tau mantan? Kan udah mantan? Kecuali, ada perjanjian bahwa meskipun udah putus, karena masih serumah (karena masalah praktis atau administratif, misal), maka keduanya nggak boleh bawa orang lain ke rumah. Apa yang dilakuin di luar rumah, itu sebenernya udah urusan masing-masing. Terlepas dari masih intens atau nggaknya hubungan. Semestinya.

Apa alasan yg paling realistis buat lo yang mulai mempercayai atau bisa mulai benar-benar mencintai seseorang? ohh ya, jangan bilang tidak ada alasan untuk mencintai seseorang.

Bukannya nggak ada alasan untuk mencintai. Alasan pasti bisa dicari-cari. Tapi buat saya, ketika benar mencintai, alasan jadi nggak berarti banyak.
Lagipula, kayak yang selalu saya bilang di sini, merasionalkan hal yang irrasional itu pekerjaan sia-sia.
Cinta bukan masalah perhitungan untung-rugi. Mencintai itu banyak ruginya, banyak sakit hatinya, banyak berdarahnya, saya tau bener soal itu. Dan kalau semua orang selalu butuh alasan buat mencintai, nggak akan ada orang yang belajar, dan akhirnya punya kapasitas buat mencintai. Yang ada cuma kerja administratif, mengatasnamakan cinta.
Pelik memang, tapi buat saya itu apa adanya.
Dewasa, dan buang jauh-jauh pikiran soal cinta yang selalu berbunga-bunga. Karena semua bunga pasti akan layu, pada waktunya. Tapi justru di situ potensinya: yang layu, bisa dibuat merekah lagi. Dengan prasyarat, kamu dan partnermu punya kesabaran, punya kapasitas untuk membuatnya memekar lagi.
Kecuali, hubungan destruktif, dimana satu atau keduanya nggak mau bekerja sama. Itu lain hal.

View more

Kak tida apa kabar? Udah lama banget gak ada answerannya muncul di timlinku. Lagi sibuk apa?

Kerja, mengunyah kegagalan, merintis kebahagiaan, bertahan hidup, dan seterusnya. Terima kasih udah nanya.

How do you cope with failure?

Rejection. Denial. Acceptance. Transformation. Fail again. Fail better.

Kenapa negara yang dikenal damai, tenteram, multikultur seperti Selandia Baru bisa juga "kecolongan" aksi teror yang menewaskan puluhan orang? Apa artinya nggak ada negara yang benar-benar dijamin 100% aman dari aksi teror?

Teror itu ideologi supremasi kulit putih. Dan ideologi nggak mengenal batasan wilayah. Jadi iya, nggak ada yang menjamin kita dari kekerasan dan teror, di negara manapun. Dan teror itu banyak bentuknya.
Negara itu sendiri juga (sering) ngelakuin tindakan teror dan kekerasan, kok. Kalau kita mau ngebuka mata. Nggak cuma dilakuin sama aktor-aktor individual/kelompok. Pernah denger kekerasan/teror institusional? Nah. Lagian, konsep "nasion" itu kan berdiri berdasarkan pengecualian (i. e. kami, yang bukan mereka, vice versa), skema yang juga dipake sama kelompok supremasis kulit putih, kelompok fundamentalis agama, atau gerakan ultra-nasionalisme/fasisme kayak Nazi.
Dan konteks kasus penembakan di Selandia Baru itu kan menyangkut isu imigran—ketakutan terhadap "yang-lain" (the Other); mengambinghitamkan "yang-lain" atas kegagalan Negara untuk ngasih kesejahteraan—yang berkaitan juga sama batas wilayah di samping motif ras, suku, agama, dll. Penembakan di Christchurch ini satu gejala dari penyakit yang lebih besar. Semuanya berkelitkelindan.

View more

Siapa yang lebih mudah cemburu - perempuan atau laki-laki?

Cemburu itu nggak mengenal gender. Sama kayak cinta, atau kebencian.

Language: English