Goldie Natasya Pangaribuan

Kemiskinan masih merupakan masalah berat yang melanda seluruh negara di dunia global jadi gabisa sihibdari karena memang akan begitu terus adanya. Bahkan, negara adidaya seperti Amerika Serikat dan negara-negara maju di Eropa tetap tak dapat lari dari masalah kemiskinan yang menimpa warganya, walaupun tentu kuantitasnya relatif berada di bawah angka kemiskinan negara-negara berkembang di Asia dan Afrika,maksudnya tuh jadi bisa di minimalisir angkanya.Fakta ini menimbulkan pertanyaan, apakah era globalisasi yang sedang berjalan saat ini menawarkan solusi untuk mengurangi angka kemiskinan di dunia, atau justru semakin memperlebar jarak ketidaksamarataan ekonomi (inequality) di antara negara berkembang dan negara maju?
Jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut kurang lebih sama dengan pertanyaa-pertanyaan lain seputar globalisasi, beragam dan tak ada yang benar-benar diakui keabsahannya. Kalo menurut aku seiring dengan berjalannya globalisasi, terjadi suatu integrasi politik global antara negara berkembang dengan negara maju. Fenomena ini didukung dengan semakin banyaknya cendekiawan dari negara berkembang dan kebijakan perekonomian yang semakin liberal atau terbuka terhadap pengaruh dari luar, khusus di negara China dan India yang populaso penduduknya itu banyak banget. Walaupun kelompok Anti-Globalisasi umumnya mengklaim bahwa integrasi ekonomi global ini membawa kerugian terhadap negara-negara miskin, namun fakta yang disuguhkan rupanya berkata lain. Sejak tahun 1980,pertumbuhan ekonomi di engara-negara miskin mengalami peningkatan yang bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju. Hal ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah dunia modern. Selain itu, angka dari orang-orang super banget miskin (dalam hal ini yang berpenghasilan di bawah $ 1 per harinya) mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sekitar beberapa juta orang (aku lupa angkanya). Juga dikatakan bahwa global inequality turut mengalami kemerosotan.
Tema ini pernah jadi presentasi aku dulu,cuman inget segini,soalnya otak anak sma belum mencakup perekonomian yang luas gitu,dan aku tidak begitu pintar di ekonomi,lebih milih geografi atau pkn,cuman karena global inequality juga masuk dalam politik sebuah negara gitu
And by the way pertanyaanmu bagus:)

View more