mau?barter aja.uang 2rb baru punya gue tuker sama uang 20rb lama punya lu, bagaimana? nanti uangnya gue setrika dulu deh, biar keliatan lebih baru.
ooohhh kamu bukan di kabupaten nya ka?
iya, dek Anon. cuma letak geografisnya aja yang kota, keadaannya mah nggak. banyak angkot sama ojek yang ngetem di tepian jalannya.btw, sekarang Bekasi mulai ramah pejalan kaki. kemarin sore aku jalan kaki dari GOR sampai BCP sembari baca buku. karena trotoarnya cukup lebar, jadi nggak was-was harus bertubrukan sama pejalan kaki lainnya.semoga kota ini terus berkembang.
jangan bilang lu termasuk orang yang berasumsi kalau logo BI di pecahan rupiah baru itu mirip palu-arit?plis, jangan bilang iya!
Dengerin gue ya, Farhan
Gue liat harta kekayaannya bang Uno
660 juta $
Sedangkan dompet lo isinya seribu doang.
Versi trial darimana sih?!?
Upil lo aja gak mirip ama dia.
Beneran, gue serius.
gue bilangin ya, Nahla Faizah. sebenernya itu cuma merendah. jadi orang sederhana kan banyak untungnya. dan soal dompet gue yang isinya cuma seribu, itu cuma tampaknya aja. karena kekayaan gue sebenernya empat kali lipat dari itu!EMPAT KALI LIPAT!denger?!E M P A T K A L I L I P A T ! ! !
bukan siapa mengganti siapa, soalnya yang menang petahana. bupati sebelumnya.ps: mau bupati kab. Bekasi Angela Merkel juga hasilnya gitu-gitu aja nah, nggak ada perubahan.
bentar, bentar. mau jawab ulang.ini maksudnya Sandiaga Uno, atau...... Ahmad Dhani?!?!Ahmad Dhani itu wakil bupati, bukan gubernur. jadi pilkadanya di kabupaten. fyi, kranji itu masuknya kota bekasi. :pfyi lagi, Ahmad Dhani kalah dari petahana. selisih 17% suara.
Han bagaimana menurut km kalo km sm pacar punya jagoan gubernur yg beda ?
pertama, aku nggak ikut pilgub. kedua, aku nggak punya pacar.tapi terdorong dari pertanyaanmu yang bagus, dan tepat dijadikan perandaian, aku terpaksa harus menjawabnya.aku nggak masalah seandainya pacarku punya jagoannya sendiri, itu pertanda dia cerdas karena bisa berpikir secara independen. yang jadi masalah justru kalau dia merasa jagoannya paling hebat sendiri. (saranku, kalau kamu lagi pdkt sama orang sejenis ini, baiknya tinggalin. hidupmu bakal penuh tekanan, nggak nyaman).bersuara boleh aja, karena manusia satu-satunya makhluk yang bisa memproduksi argumen. tapi jangan kebablasan dengan menyatakan orang ini nggak baik dan orang itu nggak baik. politik itu urusan nurani. sama kayak sepakbola, kamu nggak bisa memaksa orang lain untuk suka tim tertentu.saya punya kok beberapa temen yang secara minat dan akademik berada di lingkaran politik. cara mereka memandang sesuatu, lalu menyampaikannya, sangat terarah dan membawa ketenangan.jadi sekali lagi, punya pacar beda jagoan politik nggak masalah. asal jangan ngeselin.
nggak main whatsapp.line lu apa, nah? nanti gue add. gue punya banyak tebak-tebakan soalnya.
hi my following! bgmn pendapat kalian ttg 'cewe panggilan/cewe bookingan'? and what if someday you find out that your close friend is one of them? i just curious, btw have a good morning! :)
aku punya beberapa teman yang agak nyebrang dari latarbelakang umum masyarakat Indonesia. tapi soal cewek bookingan, sejauh ini belum ada. kalau pun kelak ada, aku nggak akan ambil pusing. kebiasaan masyarakat kita kan gitu, kalau ada yang menyimpang dia justru menghindar. padahal kalau cukup bijak, kita bisa bergaul dan ngasih dia pemahaman.berhentilah melabeli sesuatu itu buruk atau baik dari luarnya aja, apalagi menyangkut profesi. setiap manusia itu punya perangnya masing-masing, yang tentu dilakukan demi bertahan hidup.dosa? bukan jadi urusanmu. ada Zat yang maha menghitung di akhirat nanti.
Aku slalu gak sabar denger pendapat kaka tentang pilkada
ada dua kalimat yang terpatri di kepalaku tentang pernyataan dari cagub di debat pertama tadi.1. "Integritas adalah keberpihakan pada nilai." - Anies. 2. "Manusiawi di mata kita adalah dengan tidak membiarkan orang-orang berdiam diri pada kekeliruan." - Ahok.mungkin kalimat yang aku catut di atas nggak sepenuhnya tepat. tapi aku bener2 tertohok pas denger dua kalimat itu. rasanya mau teriak: ah, bener juga lu berdua!tapi menurutku debat pertama tadi sifatnya masih asimetris. calon satu dan tiga masih sibuk menyerang calon kedua. tapi ini normal, wajar, karena cuma nomor urut dua yang pernah menjabat sebagai gubernur DKI.mungkin kita harus sabar menjeda kesimpulan. masih ada debat putaran kedua, dan ketiga.