setuju nggak sih sama quotes "Cinta nggak harus memiliki"? alasan?
cb bayangin kl lu sangat menyukai motor balap dan bermimpi untuk membelinya suatu saat. Jadi lu mulai menabung, bahkan sampai sering lembur larut malam demi mendapatkan penghasilan lebih. Setelah cukup lama menabung akhirnya lu bisa membeli motor yang lu idam-idamkan.
Bayangkan perasaan luketika mengendarai motor tersebut pulang ke rumah, bahagianya bukan mainkan lu merawat motor tersebut dengan sangat baik, mencucinya dengan hati-hati, rutin ke bengkel, ga ngijinin siapapun untuk mengendarainya, dan sangat emosional saat motor lu tersebut lecet atau nabrak sesuatu. lu MENCINTAI motor lu.
Satu hal yang harus lu tau, lu ga MUNGKIN mencintai motor lu sedemikian rupa apabila lu BELUM memilikinya. lu mencintai motor tersebut karena lu udh menginvestasikan begitu banyak hal: waktu, tenaga, dan uang. Semua investasi tersebut hanya bisa dilakukan setelah lu beli beli dan MEMILIKI motor itu. lu ga MUNGKIN mencintai dan merawat motor yang masih berada di showroom! Kalau lu hanya bisa melihat dari balik etalase dan berkhayal untuk memiliki motor tersebut, itu bukan cinta. but itu NGAREP!
Coba ganti skenario motor balap ini dengan gebetan lu. pasti Prinsipnya bakal sama aja. Semakin besar investasi lu pada suatu hal, semakin lu merasakan cinta terhadap hal tersebut.
lu mencintai orang yang SUDAH menjadi kekasih lu. dan lu Jangan terbalik, bukan karena lu mencintai dirinya maka lu akan menjadikannya kekasih. Dalam tahap PDKT, proses yang terjadi adalah ketertarikan fisik dan interaksi sosial *sosiologi w masukin deh*. Ketika lu dan dia sudah SALING MEMILIKI dalam sebuah hubungan yang serius, maka ada banyak investasi yang lu berikan untuk hubungan tersebut. Investasi waktu, tenaga, perasaan, emosi, dan uang. Di situlah cinta TUMBUH.
Kalimat ‘cinta tidak harus memiliki’ adalah sebuah penghiburan diri belaka bagi orang-orang yang ngarep dan hanya mampu berharap untuk memiliki. Bukan berarti cinta itu HARUS memiliki, tapi cinta ada KARENA (sudah) memiliki. hmhmhm
jadi gasetuju hehehe
Bayangkan perasaan luketika mengendarai motor tersebut pulang ke rumah, bahagianya bukan mainkan lu merawat motor tersebut dengan sangat baik, mencucinya dengan hati-hati, rutin ke bengkel, ga ngijinin siapapun untuk mengendarainya, dan sangat emosional saat motor lu tersebut lecet atau nabrak sesuatu. lu MENCINTAI motor lu.
Satu hal yang harus lu tau, lu ga MUNGKIN mencintai motor lu sedemikian rupa apabila lu BELUM memilikinya. lu mencintai motor tersebut karena lu udh menginvestasikan begitu banyak hal: waktu, tenaga, dan uang. Semua investasi tersebut hanya bisa dilakukan setelah lu beli beli dan MEMILIKI motor itu. lu ga MUNGKIN mencintai dan merawat motor yang masih berada di showroom! Kalau lu hanya bisa melihat dari balik etalase dan berkhayal untuk memiliki motor tersebut, itu bukan cinta. but itu NGAREP!
Coba ganti skenario motor balap ini dengan gebetan lu. pasti Prinsipnya bakal sama aja. Semakin besar investasi lu pada suatu hal, semakin lu merasakan cinta terhadap hal tersebut.
lu mencintai orang yang SUDAH menjadi kekasih lu. dan lu Jangan terbalik, bukan karena lu mencintai dirinya maka lu akan menjadikannya kekasih. Dalam tahap PDKT, proses yang terjadi adalah ketertarikan fisik dan interaksi sosial *sosiologi w masukin deh*. Ketika lu dan dia sudah SALING MEMILIKI dalam sebuah hubungan yang serius, maka ada banyak investasi yang lu berikan untuk hubungan tersebut. Investasi waktu, tenaga, perasaan, emosi, dan uang. Di situlah cinta TUMBUH.
Kalimat ‘cinta tidak harus memiliki’ adalah sebuah penghiburan diri belaka bagi orang-orang yang ngarep dan hanya mampu berharap untuk memiliki. Bukan berarti cinta itu HARUS memiliki, tapi cinta ada KARENA (sudah) memiliki. hmhmhm
jadi gasetuju hehehe
