@ELsaPratika

Nurchoirunisa

Ask @ELsaPratika

Sort by:

LatestTop

Previous

Misalnya nih ada orang dia ga keterima sbm udah coba berbagai um tetep aja gagal, ujung2nya ke swasta terus tahun depan punya rencana buat ikut sbm lagi. Apa tanggapan kalian?

bingung mau jawab gimana :(
tapi ada beberapa orang yg aku tahu juga kyk gitu. Tahun lalu gagal sbm, dan milih swasta terus tahun ini ikut lagi. Ada yg berhasil, tapi ada juga yg masih gagal.
ada juga yang milih gapyear karena alasan biaya. kerja part time sambil belajar. berharap usahanya benar-benar membuahkan hasil. Tapi lagi-lagi ada yg berhasil ada juga yg gagal.
menurutku sih kalau orang tua mampu swasta, swasta aja gapapa. PTN/PTS gabegitu berpengaruh kok, yg penting itu kedepannya ada komitmen buat jadi orang yg lebih baik.
toh nnti kalo udah tua pertanyaannya "kerja dimana?" Bukan "lulusan univ mana?" Iya nggak?
pandai-pandai memilih dan menggunakan peluang aja

Related users

pas baru mau masuk sma takut gasih aku takut bgtt nihh apalagi sekolah baruuu:( ada tips ga biar jd pede disekolah baruuu

gausah takut. ikutin aja aturan mainnya. jangan neko-neko kalo gamau jadi 'target' kakel.
tapi itu tergantung tradisi sekolah masing-masing sih.
kalo di sekolah gw ada yg namanya 'pressing-an' semacam buat melatih mental gitu sama kedisiplinan. tapi asal ngalir aja dan nggak mencoba untuk melawan ga masalah kok. emang bikin deg-degan dan pengen nangis tapi seru!
Enjoy yaa! Have a nice 3 years!

Apa pendapatmu tentang orang lain yg memandang orang lain dari fisiknya? Mereka hanya berteman dengan orang-orang yg fisiknya sempurna dan memiliki wajah yg tampan/cantik?

dimaklumin aja pikirannya masih cetek tuh. gw juga ada sih temen yg kyk gitu. ya wajar sih dia hitz banget disekolah, dan dia gamau temenan sm gw karena fisik gw yg alhamdulillah ga cantik2 amat menurut dia (padahal kata emak gw, gw anak paling cantik) *pede gewla* sedangkan gue juga males temenan sama dia karena pemikirannya yg gabisa dewasa dan terlalu cetek. So, cukup sampai disini. we are not friends anymore :)) bukan putus silahturahmi yaa tapi cukup saling tau aja tanpa mengenal lebih jauh.

Pap quote

Ketika sebuah jalan yang lurus dan mulus berada tepat di depan mata, namun kamu memilih untuk berbelok menuju jalan terjal berkelok. Berharap quotes yang beredar di internet tentang 'Difficult roads often lead to a beautiful destination' memang benar adanya. Tapi, bagaimana jika jalan terjal berkelok yang telah kamu pilih itu ternyata buntu? Rasa bersalah, kecewa, marah, sedih semuanya seolah beradu dalam dada. Sungguh, aku pun tak sanggup untuk membayangkannya.
Sama sepertiku.
Kedua orang tuaku telah mempersiapkan jalan yang mulus dan lurus sejak pertama kali aku membuka mata. Jalan yang suatu saat nanti akan aku lalui untuk menuju sebuah kesuksesan hidup.
Jujur saja, aku sangat berterimakasih kepada mereka. Apa yang ada di dunia ini pun tak akan cukup untuk membalas semua kasih sayang dan usaha mereka.
Namun rasa ego dan gengsiku sebagai seorang anak berusia 17 tahun, membuatku memilih jalan yang lain. Pikirku saat itu, aku tidak ingin hidup dengan mengikuti juklak dari orang tuaku. Aku ingin menjadi apa yang aku inginkan.
Jalanan terjal nan berkelok pun menjadi satu-satunya pilihan. Dengan penuh keyakinan, aku melangkahkan kaki menuju jalan itu. Langkah demi langkah. Setapak demi setapak.
Di pertengahan, aku mencoba untuk menengok kebelakang. Mereka tidak ada. Padahal, aku membutuhkan mereka, support system-ku. Tapi mau bagaimana lagi? Ini lah risikonya. Berjuang seorang diri.
Aku kembali melangkahkan kaki. Beberapa kali terjatuh membuat kakiku berjalan sambil terseok. Maju, maju dan terus maju. Hingga akhirnya sebuah pemikiran itu terlintas dikepalaku.
Apakah pilihanku ini tidak terlalu sembrono?
Langkahku terhenti. Kakiku lemas. Aku terjatuh, lagi.
Bagaimana jika jalan ini ternyata buntu?
Ingin berbalik, namun kesempatan yang dulu ada telah berlalu dan tak akan pernah kembali.
Ingin terus maju, namun bagaimana jika semua ini hanya sia-sia?
Entahlah. Rasanya membuat pilihan itu terlalu berat jika hanya mengandalkan pemikiran logika. Aku butuh tangan ketiga, Tuhan yang Maha Kuasa.
Semua doa aku panjatkan. Semua permohonan aku sampaikan kepada-Nya. Berharap ada satu yang akan terkabulkan.
Aku kembali berjalan maju. Setelah kembali mengukuhkan niat, meneguhkan tekad, sembari tetap tirakat tentunya.
Apakah jalan ini akan membawaku pada sebuah tujuan? atau hanya jalan buntu yang mengharuskanku untuk kembali? Aku hanya pasrah.
Sudah tak ada lagi ambisi kuat untuk membuktikan pada mereka yang dulu pernah menyepelekan. Hanya ada hati sekeras batu yang tak akan melambung ketika dihampiri keberhasilan dan tak akan hancur ketika ditempa kegagalan.
Hasil yang tak pernah pasti itu, aku akan menerimanya dengan lapang dada. InsyaAllah.
-Elsa

View more

Pap quote

Next

Language: English