Kak bisa kasih ceritain gak gimana rasanya kuliah jurusan saskor, suka dukanya mungkin? :( Kasih aku saran dong biar aku gak takut mantepin pilihan jurusan kuiah #1 jadi saskor.. makasih kak
Mungkin jawaban-jawaban saya sebelumnya bisa membantu:
1. plus minus BKK UI http://ask.fm/chocochen/answer/119976353327
2. plus minus FIB UI http://ask.fm/chocochen/answer/123277575471
3. prospek lulusan BKK UI http://ask.fm/chocochen/answer/122493989935#_=_
4. prospek lulusan FIB UI berdasarkan rilis BEM UI https://docs.google.com/file/d/0B2MF8q2N8O_oWWRfcHRjNHpMX00/edit#_=_
Memutuskan masuk jurusan Sastra, apalagi Sastra Korea, kamu harus menyiapkan mental akan dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang awam. Bukan rahasia kalau kebanyakan orang tua ingin anaknya kuliah di FK, FE, atau FT, dan ada stigma bahwa orang yang kuliah di jurusan Sastra itu "gak dapet jurusan mana-mana makanya masuk Sastra". Trus kamu juga harus siap kadang-kadang didiskriminasi karena kamu "cuma anak FIB" bukan anak fakultas sebelah yang gedung dan fasilitasnya kece abis.
Saya mau menekankan kalau kuliah di BKK UI tidak sama dengan belajar bahasa Korea di lembaga kursus apapun termasuk LBI FIB UI. Di BKK UI, kita gak cuma belajar bahasa, kita belajar segala macam. Guru les bahasa Korea di lembaga kursus manapun gak akan ngasih tau kita tentang perkembangan investasi perusahaan Korea di Indonesia, gak akan ngajarin bikin surat purchase order, gak akan pernah ngebahas pengaruh perang Korea pada karya sastra. Kalau kamu ingin belajar bahasa Korea karena benar-benar ingin mengerti tentang Korea, bukan cuma pengen mengerti apa isi post Instagram anak-anak EXO atau pengen nonton Running Man tanpa subtitle, sebaiknya kamu masuk BKK UI.
"Suka" terbesarnya adalah saya jadi tahu wajah-wajah lain Korea selain yang diperlihatkan di drama, reality show, dll. Banyak yang bisa dipelajari dari Korea, walaupun banyak juga yang nggak perlu dicontoh. Setelah kuliah di BKK UI, karena jadi tahu lebih banyak tentang macam-macam ini itu, saya secara tidak sadar jadi merasa lebih nasionalis hehehe.
"Duka" terbesarnya adalah karena mempelajari sebuah bahasa dari awal itu berarti belajar tentang SEGALAnya mengenai negara tersebut dari titik nol, saya sering frustrasi. Bayangkan, kita mahasiswa S1 tapi baca bacaan yang dikategorikan untuk anak SD masih dengan tertatih-tatih. Padahal kita harus bikin paper dan tugas lain-lainnya yang sumbernya kebanyakan berbahasa Korea. Untuk mengerti satu paragraf dari buku sumber saja sudah memakan waktu, apalagi untuk menganalisa bahan-bahan apa saja yang kita butuhkan dari buku itu :S Makanya saya bersyukur sekali kalau buku referensinya ada yang berbahasa Inggris. Masalah language barrier ini akan sedikit demi sedikit teratasi seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya kita membaca buku sih, tapi tetap saja sering bikin frustrasi.
Satu hal lagi, kerja itu nggak harus selalu sejalan dengan jurusan pas kuliah. Jadi jangan takut untuk ngambil BKK UI cuma karena kuatir tentang prospek kerja.
1. plus minus BKK UI http://ask.fm/chocochen/answer/119976353327
2. plus minus FIB UI http://ask.fm/chocochen/answer/123277575471
3. prospek lulusan BKK UI http://ask.fm/chocochen/answer/122493989935#_=_
4. prospek lulusan FIB UI berdasarkan rilis BEM UI https://docs.google.com/file/d/0B2MF8q2N8O_oWWRfcHRjNHpMX00/edit#_=_
Memutuskan masuk jurusan Sastra, apalagi Sastra Korea, kamu harus menyiapkan mental akan dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang awam. Bukan rahasia kalau kebanyakan orang tua ingin anaknya kuliah di FK, FE, atau FT, dan ada stigma bahwa orang yang kuliah di jurusan Sastra itu "gak dapet jurusan mana-mana makanya masuk Sastra". Trus kamu juga harus siap kadang-kadang didiskriminasi karena kamu "cuma anak FIB" bukan anak fakultas sebelah yang gedung dan fasilitasnya kece abis.
Saya mau menekankan kalau kuliah di BKK UI tidak sama dengan belajar bahasa Korea di lembaga kursus apapun termasuk LBI FIB UI. Di BKK UI, kita gak cuma belajar bahasa, kita belajar segala macam. Guru les bahasa Korea di lembaga kursus manapun gak akan ngasih tau kita tentang perkembangan investasi perusahaan Korea di Indonesia, gak akan ngajarin bikin surat purchase order, gak akan pernah ngebahas pengaruh perang Korea pada karya sastra. Kalau kamu ingin belajar bahasa Korea karena benar-benar ingin mengerti tentang Korea, bukan cuma pengen mengerti apa isi post Instagram anak-anak EXO atau pengen nonton Running Man tanpa subtitle, sebaiknya kamu masuk BKK UI.
"Suka" terbesarnya adalah saya jadi tahu wajah-wajah lain Korea selain yang diperlihatkan di drama, reality show, dll. Banyak yang bisa dipelajari dari Korea, walaupun banyak juga yang nggak perlu dicontoh. Setelah kuliah di BKK UI, karena jadi tahu lebih banyak tentang macam-macam ini itu, saya secara tidak sadar jadi merasa lebih nasionalis hehehe.
"Duka" terbesarnya adalah karena mempelajari sebuah bahasa dari awal itu berarti belajar tentang SEGALAnya mengenai negara tersebut dari titik nol, saya sering frustrasi. Bayangkan, kita mahasiswa S1 tapi baca bacaan yang dikategorikan untuk anak SD masih dengan tertatih-tatih. Padahal kita harus bikin paper dan tugas lain-lainnya yang sumbernya kebanyakan berbahasa Korea. Untuk mengerti satu paragraf dari buku sumber saja sudah memakan waktu, apalagi untuk menganalisa bahan-bahan apa saja yang kita butuhkan dari buku itu :S Makanya saya bersyukur sekali kalau buku referensinya ada yang berbahasa Inggris. Masalah language barrier ini akan sedikit demi sedikit teratasi seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya kita membaca buku sih, tapi tetap saja sering bikin frustrasi.
Satu hal lagi, kerja itu nggak harus selalu sejalan dengan jurusan pas kuliah. Jadi jangan takut untuk ngambil BKK UI cuma karena kuatir tentang prospek kerja.