Hani

Pas masih ada papa tiap gue mau pergi terus izin ke dia, dia selalu khawatir, selalu blg "perginya kemana?" "hati-hati ya sayang" "ada uangnya ngga". kalo sekarang mau pergi ya pergi aja dengan kebaperan liatin nmr papa berharap di tlf tp itu ga mungkin kaann.
Dulu kalo gue main dirumah papa trs papa mau karokean kita karokean brg, sekarang kalo denger lagu yang sering kita nyanyiin brg suka sedih gitu.
Dulu tiap ulang tahun pasti papa selalu blg "selamat ulang tahun sayang papa yang cantik". dan ulang tahun bulan juni kmrn gaada yg ucapin kayak gitu sampe gue minta minta sama allah nangis nangis setelah itu Allah ngirimin papa lewat mimpi deh. makasih Allah♥
Dulu papa sering bilang "jangan punya pacar dulu kamu kan masih kecil" "jgn macem macem deh" "jangan!! nanti disakitin nangis nangis" omongan papa bener gue disakitin dan dulu papa kecewa banget sama tuh cowok krn katanya beliau yang papa gue aja gapernah nyakitin gue.
Dulu kalo gue nyanyi-nyanyi papa suka gendang gendang lucu "dungtakdung" gitu sampe gue sbl banget. sekarang gue kalo nyanyi gaada yg gituin.
Dulu gue sering banget nyipet pulsa papa gue tapi papa gak marah. sekarang gue jarang punya pulsa hehe:')
Dulu kalo gue makan es krim papa selalu minta bahkan dia makan yang paling banyak. sekarang gue jrg makan es krim krn gaada yg ganggu gue makan.
kangen banget sama papa , sama kelucuannya dia, sama badannya dia, sama suaranya yang kalo marah marah lucu banget, sama kecupannya yang sering banget cium jidat gue,sama kulkasnya yang selalu banyaakkk makanan dan es krim krn papa suka es krim wkwk. sama kamarnya yang selalu dingin krn papa gasuka panas. sama tempat tidurnya yang wangi bangettt. sama ucapan sayang nya.
udah segitu aja tar gue makin baper hehehe.

View more

Untuk papa yang sedang berjuang melawan penyakitnya.

---

Pah,apa kabar? Kenapa kau tidak juga bangun hingga sekarang? Apa yang sedang kau impikan? Sehingga kau tak ingin membuka matamu.

---

Pah, apa kau tidak merindukan ku? Ah aku tau kau pun merindukan ku sama halnya dengan aku yang selalu merindukan mu. Maka dari itu cepatlah bangun.

---

Pah, apa alat-alat medis yang terpasang di tubuh mu itu sakit? Cepatlah segera bangun dari tidur panjang mu agar alat-alat medis itu bisa dilepas.

---

Pah, anak perempuan mu yang masih kau anggap anak kecil mu ini sangat sangat merindukan mu. Sekarang aku sudah tidak cengeng seperti dulu. Aku sudah tidak menangis lagi saat lelaki itu memutuskan.

---

Tapi pah, aku minta maaf.
Kau tau? Aku menangis ketika menulis ini.
Aku ingin kau yang dulu.
Kau yang selalu memuji ku cantik.
Kau yang selalu menuruti apa yang aku pinta.
Kau yang selalu bersedia menjadi tempat curhatan ku ketika aku sedang dalam kesusahan.
Kau yang berbadan gemuk dan aku yang selalu bilang "ih papa gendut banget" kau pun hanya tertawa saat itu.
Kau yang berkerja keras demi membahagiakan anak-anak mu.
Kau yang paling khawatir saat aku mulai bercerita tentang lelaki yang aku suka.
Kau yang tidak ingin anak perempuannya disakiti.
Dan kau yang selalu mempunyai bahan candaan saat kita punya waktu berdua.

---

Kau adalah lelaki pertama yang mengAdzan kan telinga kanan ku.
Kau adalah lelaki pertama yang aku cintai dan mencintai ku.
Kau adalah satu-satunya lelaki yang tidak pernah menyakiti ku.
Aku sangat-sangat kehilangan sosok dirimu pah.

---

Kapan kau akan bangun?
Kau bilang "Aku hidup untuk anak-anak ku" tetapi kapan kau sadar?
Aku benar-benar rindu.

---

Aku lelah harus menahan tangis ketika melihat mu terbaring lemah dan terpasangnya alat-alat medis itu ditubuh mu.

---

Kalau kau bangun nanti kita quality time di puncak lagi.
Aku rela tubuh ku di lempar ke dalam kolam renang seperti waktu dulu demi melihat mu tertawa.

---

Sungguh aku menyesal menjadi anak nakal yang tidak mendengar ucapan mu. Meskipun kau selalu bilang aku ini tidak nakal dibanding kan dengan adik-adik ku tetapi tetap saja aku ini nakal karena sering tidak mendengar omelan mu.

---

Aku tidak ingin kau meninggalkan ku Pah.
Aku masih membutuhkan mu.
Aku masih butuh seorang figur Papa dalam hidup ku.
Aku masih ingin mendengar nasehat mu.
Aku masih ingin melihat senyum dan tawa mu.
Aku masih ingin bercanda dengan mu.
Aku masih ingin kau mencium ku.
Dan aku masih ingin dan terus berharap kau bangun dari tidur nyenyak mu.

---

Semoga Allah mengabulkan permintaan ku.
I'll always love you Pah.
I'm still your little girl♥♥

---

itu surat gue yang gue bikin sehari sebelum Papa meninggal. tapi takdir berkata lain, Allah lebih menyayangi mu Pa. semoga kau selalu tenang di rumah baru mu bersama dengab orang orang baik:)

View more

Terimakasih Papa,

---

Terimakasih Papa untuk waktu mu yang sangat-sangat berharga.

---

Terimakasih Papa untuk kerja keras mu demi membahagiakan kami, anak-anak mu.

---

Terimakasih Papa untuk terus berjuang melawan penyakit mu hingga waktu lah yang memisahkan kita ke tempat yang berbeda.

---

Terimakasih Papa untuk selalu menjaga dan memperhatikan kami semua.

---

Terimakasih Papa untuk selalu sabar menghadapi sikap-sikap kami yang tanpa kami sadari telah membuat mu sakit hati.

---

Terimakasih Papa untuk selalu membuat kami tersenyum bahkan tertawa ketika kita sedang bersama.

---

Terimakasih Papa untuk selalu memberi nasehat untuk sekedar meringankan beban kami.

---

Dan sekarang Allah lebih menyayangi mu lebih dari kami menyayangi mu. Allah tidak ingin melihat mu tersiksa dengan terpasangnya alat-alat medis. Allah pun tau kalau kami semua sangat-sangat tersiksa melihat mu seperti itu.

---

Pah sekarang kami sudah lebih ikhlas untuk melepas mu pergi, kami akan bahagia dan aku akan menjadi gadis yang kau banggakan.

---

Sekali lagi, Terimakasih Papa pria ku satu-satunya yang tidak pernah menyakiti ku. We love you so much Pah, semoga kau tenang di sisi Allah SWT♥♥♥♥♥{}{}

View more

Pap papa gue aja yaa sekalian mau cerita:)
Papa menurut gue adalah sesosok pria yang sangat menyayangi anaknya. gue tau meskipun dia gapernah bilang tetapi tindakannya sangat jelas.
Papa adalah orang yang sangat tegas dengan anak-anaknya, sekali papa bilang nggak ya nggak.
Papa pernah bilang ke gue jangan pacaran dulu takut nanti anak perempuannya disakitin dan terbukti omongan papa gue,anak perempuannya ini disakitin.
Papa selalu ngasih apapun yang anaknya minta selagi anaknya gak nakal-nakal.
Papa adalah pria yang hebat dia mampu bangkit dari keterpurukannya beberapa tahun silam.
Papa selalu nasehatin gue supaya gue bisa bergaul dengan orang-oeang yang jelas asal-usulnya.
Papa yang selalu ngelucu kalo gue lagi nginep dirumahnya.
Papa yang bersedia diabisin pulsa internetnya.
Papa yang suka rese kalo gue lagi jatuh cinta.
Sekarang, semua itu hilang.
Papa sakit.
Berkali-kali keluar-masuk Rumah Sakit.
Dimana sosok Papa yang selalu ngehibur gue waktu gue sedih?
Dimana sosok Papa yang selalu support gue?
Dimana sosok Papa yang selalu cium gue?
Semuanya hilang.
Sekarang sosok itu terbaring lemah di Ruang ICU. Sedang berjuang melawan penyakitnya hingga tak sadarkan diri.
I miss you a lot Pa♥ please wake up:'''((( (Foto ini sehari sebelum masuk ICU)

View more