Islam memang sudah terpecah belah, dan itu sudah disampaikan Rasulullah dalam haditsnya. Pahit, tapi itulah kenyataannya. Semua sekte mengaku merekalah yang paling ahlu sunnah wal jama'ah, jadi saya harus mempertegas pilihan saya. Dalam hal aqidah saya mengikuti pemahaman Imam Abu Hasan Al-Ash'ari, Fiqh saya taqlid pada Imam Shafi'i, dan dalam tasawwuf saya melakukan amalan di thariqat Naqshbandi Mujaddidi di bawah bay'at shaykh Kamaluddin Ahmed, khalifah shaykh Zulfiqar Ahmed DB.
hahaa, lucu ya? makasih2
cara "melihat" ya? hm, sebenarnya pola pikir manusia itu kan bergantung dari semua informasi dan pengalaman yang masuk ke otaknya. jadi apa yg saya terima dan alami itulah yg membentuk siapa saya, ditambah feeling, keyakinan, dan tentu saja "rencana" Allah. Kamu, dia, mereka pun juga begitu. yg penting punya aqidah dan pemahaman yg lurus, punya iman-ihsan-taqwa, dan banyak berdoa minta petunjuk dan pertolongan Allah, insyaAllah akan selamat.. ga ada yg bs menjamin akhir seseorang, semoga kita semua husnul khatimah. aamiin
o gitu... yaya, sy paham..
(maap ya balasnya jd satu2)
maap, baru balas... sy ga punya manhaj, sy cuma mengikuti manhajnya Rasulullah berdasarkan pemahaman salafus shalih.. dalam hal aqidah, sy seorang asy'ariyah, fiqh sy bermadhab syafi'iyah, sy mengamalkan amalan thariqat naqshbandi mujaddidi di bawah bimbingan shaykh Kamaluddin Ahmed (db), sy mengambil fatwa2 dari ulama2 Yaman dan Deoband (berharapnya sih bisa belajar langsung di madrasah2 mereka), untuk metode dakwah sy pilih tabligh. Jelas kan ya, ga perlu dijelasin lg, sy orangnya gak suka abu2, yg pasti2 aja
I don't know, but really want to study in pakistan, yaman, or south africa, with my future husband... and die in makkah or madinah (aamiin)
Allah, Allah, Allah...
'ibaadah.
istiqamah.
Berapa banyak dari kita, manusia, yang menggunakan matanya untuk benar-benar melihat. Sudahkah telinga kita memang difungsikan untuk mendengar? Apakah akal kita mau berpikir? Sedikit sekali yang menggunakan hatinya untuk sungguh-sungguh memahami. Mungkin kita memang bukan manusia, tapi binatang, atau lebih buruk dari binatang!
The purpose of life is SERVITUDE to ALLAH Subhanahu wata'ala, and the purpose of existence is HIS REMEMBRANCE. A servant is only one who has the QUALITIES of servitude, OTHERWISE his existence is a LIE and has NO MEANING. (Shaykh Zulfiqar Ahmed Naqshbandi DB)