Om, apakah wajar kalau sebelum menikah ada keraguan, nervous, deg-degan, takut salah pilih, dsb? dalam kapasitas apa perasaan2 galau itu dianggap wajar?
Wah wajar banget!
Ini salah satu keputusan TERBESAR dalam hidupmu. Ini bukan kayak nyoba2 beli martabak. Melibatkan banyak orang, waktu, dan biaya. Dan kalo gagal mahal sekali konsekuensinya.
Jadi was was itu biasa lah. Mau sidang skripsi aja deg2an masak nikah nggak. Tapi kamu harus ukur dan dengar hati baik2. Ada deg2an gak penting (duh warna bunganya alay), ada deg2an penting (calon suami kok pemalas gak mau kerja hanya ngandalin ortu, misalnya).
Kalo ada kekhawatiran yang sangat kuat, cek apa penyebabnya. Karena jika ada alasan kuat kamu ragu2 maka sebaiknya diaddress sebelum menikah.
Pendapat saya: Batal menikah (bahkan SESUDAH sebar undangan) masih jauh lebih baik daripada bercerai sesudahnya.
Ini salah satu keputusan TERBESAR dalam hidupmu. Ini bukan kayak nyoba2 beli martabak. Melibatkan banyak orang, waktu, dan biaya. Dan kalo gagal mahal sekali konsekuensinya.
Jadi was was itu biasa lah. Mau sidang skripsi aja deg2an masak nikah nggak. Tapi kamu harus ukur dan dengar hati baik2. Ada deg2an gak penting (duh warna bunganya alay), ada deg2an penting (calon suami kok pemalas gak mau kerja hanya ngandalin ortu, misalnya).
Kalo ada kekhawatiran yang sangat kuat, cek apa penyebabnya. Karena jika ada alasan kuat kamu ragu2 maka sebaiknya diaddress sebelum menikah.
Pendapat saya: Batal menikah (bahkan SESUDAH sebar undangan) masih jauh lebih baik daripada bercerai sesudahnya.