I'm the - tend to strive for exception dalam pattern yang sama. Kayak udah tau nih endingnya gimana, tapi tetep dijalanin lagi jalan yang sama berharap keluar di tempat yang berbeda, i need to convince my self iver and over again that i'm not going to be an exception in the frcknng same situation that already happen in the past - kind of person
Respect their boundaries, maybe (?) kalo dia udah bilang gamau, maybe learn to take no for an answer. Prinsip itu dia pegang pasti ada fungsi dan kegunaannya
Olahraga!
Absolutely. How we perceive the world terbatas dari experience kita, untuk punya presepsi yang sempuran terhadpa sesuatu itu impossible banget. The best thing we can do is live in the grey area, always have an alternative explantion about things, events and people
Honestly, i would like to make me a tolerable companion for myself.
Never.
GELI, tapi when I'm in love with someone I'll be bucin too. So yeah, geli!
Engga dong, apalagi kalo menjadi baiknya itu tujuannya bukma semata mata biar orang lain baik juga ke kita. Karena gabisa berharap kayak gitu, life isn't fair, honey, satu satunya keadilan yang bisa kita harapkan itu ya dari tuhan. Dna jadi orang baik itu ga salah, tetep be a good person! This world needs it
Wahaha. Iya, kenapa ya orang orang kayak gini? Awalanya tuh kenapa? Signifikannya apa? Pernah nanya sih sama orang, ada yang jawab katanya biar ditanyain. Atau mungkin kalau profil WA nya terlalu bahagia, dan hatinya lagi ga bahagia kurang cocok gitu?
Sampai sadar kalo idup itu gabisa dibuat lari ngejer orang terus. Sampai sadar kalo kadang kita ngejar orang lain dan diri kita sendiri ketinggalan. Sampai bisa tau value diri sendiri. But then again, it is easier said than done
Kalo chatnya penting sebisa mungkin fast apalagi pas megang HP, kalo ga penting bisanya akhirnya ngelakuin hal lain dulu, nah itu yang bikin slow respons