Enrico Diofano Marlon

Dahaha lebih condong ke expanding dan rolling, daha lebih condong ke rolled, expanded, to shape like an egg ('cause of the rolling), atau semacam itu. Dan menurutku sangat cocok dengan pergerakan lempeng berdasarkan seafloor spreading.
.
Sebagaimana pergerakan litosphere di atas astenosphere berdasarkan teori tektonik lempeng. Asal lempeng-lempeng ini dari sumber divergensi (pada seafloor spreading, di spreading centernya). Ketika lempeng-lempeng itu bergerak di atas astenosphere, ada lempeng yang umurnya tua dan ada yang muda. Lalu, ada kalanya lempeng-lempeng tersebut saling bertemu dan akhirnya terjadi batas-batas lempeng. Jika lempengan yang berdensitas berat bertemu dengan lempengan berdensitas ringan maka lempengan yang berdensitas berat akan menunjam kebawah.
.
Kenapa litosphere (pakai sphere?) karena teori tektonik lempeng memproyeksikan bumi itu spherical (sphere). Tapi, teori tektonik lempeng ini belum tentu benar.
.
Karena gak ada teori yang sempurna. Yang ada hanyalah teori yang dapat mempertahankan argumennya ketika diserang dari berbagai sisi (untuk menjatuhkan atau menambahkannya).
Yang mengatakan hal ini adalah dosen tektonik di perkuliahanku ya.
.
Karena ada indikasi bahwa teori tektonik lempeng ini salah, seperti yang terjadi di himalaya. Kebanyakan mengatakan bahwa itu kolisi (pertemuan antara lempeng berdensitas yang hampir sama), tapi ternyata saat diambil data sumber gempa, ditemukan sumber gempa yang cukup dalam.
.
Seharusnya, kalau kolisi, sumber gempa yang terjadi seharusnya tidak begitu dalam, hal ini berkaitan dengan prinsip isostasi (kesetimbangan).
.
Wallahu a'lam bisshawab

View more

BUMI ITU GAK DATAR ! Untuk saat ini. Be smart guys. Adanya morfologi di bumi menyebabkan bumi tidak datar sepenuhnya (100%)
.
Yuk mulai dengan penafsiran kata yang banyak mengalami perbedaan pendapat (kata dari ayat mutasyaabihat)
——————————————
Apakah dahwa, daha, atau dahaha yang artinya telur burung unta? Apakah dahaha kata kerja atau kata benda?
——————————————
Karena yang banyak perbedaan pendapat adalah tentang definisi hamparan (yg disebutkan di al qur'an).
.
Nouman Ali Khan pun juga tidak mengambil kesimpulan yang tegas [apakah Daha/dahwa artinya telur burung unta, sedangkan kata yang disebutkan di dalam al-qur’an (tentang hamparan, salah satunya) adalah dahaha]. Allah knows best.
—————————————————————
Dari pengetahuanku yang sangat minim, kata dahaha itu adalah kata kerja. Spreading, rolling down, expanding, atau semacam itu. Dan hal INI secara ilmu kebumian, lebih cocok kepada SEAFLOOR SPREADING.
.
Silahkan dicek tentang SEAFLOOR SPREADING, seperti yang terjadi di Mid Oceanic Ridge dan Mid Atlantic Ridge.
——————————————
Jika dikorelasikan dengan kata daha (yang sangat banyak penafsirannya), maka seafloor spreading ini sangat cocok untuk proses dinamika bumi, bagaimana morfologi-morfologi bumi dapat terbentuk.
.
“kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya”
Qs. 'Abasa : 26
.
“dan laut yang di dalam tanahnya ada api.”
Qs. At-Tur : 6
—————————————————————
Oleh karena itu, menurutku gk bijak jika definisi hamparan itu masih dipermasalahkan (karena para ulama pun ada yg berbeda pendapat)
.
Tetapi, kalau dibaca2 dan dikorelasikan secara ilmu geologi, keadaan bumi yg datar 100% saat kiamat kelak.... ya (menurutku) paling mungkin terjadi di bumi yang datar.
Karena dijelaskan Allah di dalam al-qur'an, bagaimana prosesnya bumi itu menjadi datar 100% (sebelum ke sirath ya)

---

----------
Tapi ini kan bukan masalah aqidah, gk perlu dipermasalahkan?
Menurutku nggak juga sih, ada perkara kiamat, jadi termasuk ke dalam aqidah.
-------------------
Tapi kan...
Kalau Allah menghendaki bumi bola jadi datar, cukup Allah berkata 'kun' (jadi) maka jadilah.
-------------------
Iya, sangat benar, tapi kenapa Allah turunkan al-qur'an kepada manusia (yang menjelaskan) proses kiamat itu jika memang proses itulah yang sebenarnya akan terjadi?
Coba kita lihat firman-Nya :
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.”
Qs. Hud : 1
Karena Allah memang ingin menjelaskannya, sebagai petunjuk yang lurus, terperinci.
-------------------
-------------------
Tapi kan al-qur'an tidak ada yang secara eksplisit menjelaskan bahwa bumi itu datar !
-------------------
Tolong jangan asal mengambil kesimpulan atas al-qur'an begitu saja tanpa menulusuri ayat-ayat lainnya. Tabayyun brother, tabayyun.
--------------------------------
Lanjut di post berikutnya
(tambahan foto contoh seafloor spreading)

View more

“Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”
Qs. Ali imran : 7
.
Dalam ayat di atas, Allâh Azza wa Jalla menjelaskan bahwa sebagian dari ayat-ayat al-Qur’ân itu muhkam dan sebagiannya lagi mutasyâbihat.
.
Ketika menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allâh Azza wa Jalla memberitahukan bahwa dalam al-Qur’ân ada ayat-ayat yang muhkam. Ayat-ayat ini merupakan ummul kitab (pokok-pokok Kitab). (Muhkam) maksudnya adalah ayat-ayat yang jelas dan terang maknanya, tidak ada kekurangjelasan sama sekali bagi semua orang dalam ayat-ayat tersebut. Dan ada sebagian lagi ayat-ayat yang kurang jelas maknanya bagi mayoritas atau sebagian orang. Barangsiapa mengembalikan makna (ayat) yang belum jelas kepada (ayat) yang jelas maknanya dan menjadikan (ayat) yang jelas maknanya sebagai hakim bagi (ayat) yang belum jelas baginya, berarti dia telah mendapatkan petunjuk. Berangsiapa yang melakukan kebalikannya, berarti dia terbalik (tersesat). - Tafsir al-Qur’ânil ‘Azhîm, Ibnu Katsir
.
.
Syaikh Abdurrahman bin Nâshir as-sa’diy rahimahullah mengatakan, “Para ahli ilmu (yang memahami) al-Qur’ân, mereka mengembalikan makna ayat-ayat kurang jelas kepada ayat-ayat yang maknanya jelas, sehingga semuanya menjadi jelas. Dan mereka juga mengatakan, “Semua ayat-ayat itu datang dari Rabb kami.” Makusdnya semua yang datang dari Rabb tidak yang bertentangan. Makna yang belum jelas pada satu tempat, telah dijelaskan pada tempat lain sehingga (semua) terpahami dan problem dalam memahaminya telah sirna.
.
Diantara contohnya yaitu pemberitahuan Allâh Azza wa Jalla bahwa Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, segala yang Allâh Azza wa Jalla kehendaki pasti terjadi dan yang tidak dikehendaki pasti tidak terjadi. Allâh Azza wa Jalla (memberitahukan), Dia memberikan petunjuk kepada orang yang dikehendaki dan menyesatkan orang yang dikehendaki-Nya.
.
Inilah penjelasan ttg qs. Ali imran : 7
.
lengkapnya : https://almanhaj.or.id/3671-muhkam-dan-mutasyabih.html
———————————
Lanjut di post selanjutnya
(tambahan foto contoh seafloor spreading)

View more

Sebagaimana tafsir ibn katsir sebelumnya, jadi memang baiknya mengembalikan makna bentuk bumi itu kepada ayat yang telah jelas maknanya dan sangat sedikit orang yang berbeda pendapat tentang ayat tersebut.
———————————
Seperti
.
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.
Qs. Taha : 105-107
.
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.
Qs. Al kahf : 47
.
(tambahan)
.
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
Qs. Al-Baqarah : 2
———————————
Terakhir, walaupun asbabun nuzul ayat2 ini karena nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diangkat menjadi nabi, lalu orang2 saling bertanya satu sama lainnya (tentang hari kebangkitan, karena utusan terakhir telah muncul), ini ada korelasinya dengan qs. al kahf : 47 dan qs. taha 105-107, yaitu bentuk bumi saat hari kiamat/hari kebangkitan.
————————————————
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
Tentang berita yang besar,
yang mereka perselisihkan tentang ini.
Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?
.
Qs. An-Naba : 1-6
.
Check QS. Al Kahf : 47 and QS. Taha : 105-107
.
Wallahu a’lam bisshawab
.
Btw, check this out : http://www.quranjam.com/jam/Comments.aspx?chapNum=79&verseNum=30

View more

Itu kiasan hahah :D
.
.
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187)
.
Para sahabatpun awalnya tidak mengetahui bahwa itu adalah kiasan. Dari Adi bin Hatim radhiallahu ‘anhu berkata,

---

“Tatkala turun ayat ْحَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِْ aku meletakkan tali [pengikat kepala] hitam dan putih di bawah bantalku, aku terus melihatnya diwaktu malam akan tetapi tidak jelas bagiku, pagi harinya aku menemui Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan kuceritakan padanya, beliau bersabda,

---

إنم ذلك سواد الليل و بياض النهار

---

“Sesungguhnya maksud ayat tersebut adalah hitamnya malam dan putihnya siang” [HR. Al-Bukhari IV/113, Muslim no.1090]

---

---

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu berkata,

---

“…Maka Allah menurunkan setelah itu [kesalahpahaman para sahabat], ْمِنَ الْفَجْرْْ , maka tahulah para sahabat bahwa maksudnya adalah siang dan malam. [HR. Al-Bukhari IV/114, Muslim no. 1091]
.
Wallahu a'lam bisshawab

View more

Ada beberapa perbedaan penafsiran terhadap hadits tersebut... Dan sebetulnya pembahasannya sangat panjang hahah, karena riwayatnya ada banyak...
.
.
Imho, yg paling kuat, adzan yg dimaksud di dalam hadits tersebut adalah adzan subuh pertama (oleh Bilal) ketika di bulan ramadhan (di zaman nabi muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam)
.
Karena di zaman rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdapat 2 adzan subuh
.
Adzan pertama itu sebelum terbit fajar (sebelum masuk waktu subuh). Adzan kedua itu ketika telah terbit fajar.
Sedangkan jarak antara adzan pertama dengan adzan kedua itu sekitar (lama) waktu (yang dibutuhkan untuk) membaca 50 ayat al qur'an, dengan tempo tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
.
.
.
.
Tapi, hadits tersebut juga bisa ditafsirkan bahwa ketika adzan kedua telah dikumandangkan, kondisi kita belum yakin (melihat) fajar telah muncul, sehingga masih diperbolehkan untuk tetap memakan makanan sahurnya HANYA SAMPAI telah yakin terbit fajar/terangnya benang putih dari benang hitam. TIDAK ADA perbedaan pendapat dalam hal ini (untuk berhenti menelan apapun ketika telah yakin terbit fajar/masuk waktu fajar). Kalau tetap menelan, maka batal puasanya pada hari itu.
Karena berdasarkan ayat al qur'an yang agung:
.
.
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187)
.
.
.
Tapi kalau di tempat kita tidak ada dua adzan, ya berarti patokannya adalah waktu adzan subuh saja (karena hanya sekali)
.
.
.
Bisa dicek disini, dijelaskan dengan cukup detail InsyaAllah
https://rumaysho.com/1231-hukum-makan-ketika-adzan-shubuh.html

---

Wallahu a'lam bisshawab

View more

Sebetulnya (menurutku) tergantung individunya mengambil pendapat yg mana sih (mengenai gambar makhluk hidup).
.
.
Aku sih ngambil pendapat yg gk termasuk haram (filternya), tapi tetap saja perbuatan tersebut gk berfaedah apapun/tidak bermanfaat.
.
Tapi, bagi org yg mengambil pendapat akan larangannya lukisan/gambar muka/makhluk hidup berkepala/patung bagaimanapun bentuknya tanpa alasan syar'i, bisa termasuk haram.
.
.
.
Terlepas dari itu semua, perbuatan itu termasuk perbuatan sia-sia dan tidak bermanfaat.
.
Terus kenapa kalau tidak bermanfaat?
.
.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

---

“Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”

---

(Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)
.
.
Sedangkan pada QS. Al A'raf : 176, ayat ini hanya ayat yg memperumpamakan saja (yg bagian sprt anjing), tp tetap saja bisa didapatkan pelajaran dr perumpamaan tersebut.
Ayat tersebut memang kurang tepat (untuk menjadikan dalih haramnya filter secara umum), tp sudah memberikan perumpamaan tidak baiknya perangai anjing.
.
Pun, menjelaskan tentang golongan yg mendustakan ayat2 Allah.
Setiap individu 'muslim' di zaman ini bisa saja masuk ke dalam golongan tersebut.
.
Karena banyak ayat2 lain yg menyatakan tentang kekafiran seorang muslim setelah datang padanya suatu ayat
.
Jikalau mau dalil larangan lainnya (untuk hal2 yg tidak bermanfaat), banyak sekali dalil di al qur'an dan hadits. Untuk jawaban ini, hanya satu dalil hadits aja yg aku jelasin.. Sisanya silahkan dibaca aja sendiri via al qur'an / hadits2 😊
.
.
Tapi, memang perlu diketahui, dengan adanya perbedaan mahzab, ada (pendapat) hukum yg berbeda-beda. Jadi, sebelum menjatuhi hukum suatu perkara yg sangat umum, coba cari tahu mahzab2 lainnya, terutama sih mahzab yang empat 😄
Wallahu a'lam bisshawab
.
Photo credit: om gugel

View more

Biasanya futur terhadap amalan (salah satunya) terjadi karena jarang memuraja'ah ilmu mengenai suatu amalan.
.
.
Karena manusia memang diciptakan dengan hawa nafsu, akan lebih 'bergairah' untuk melakukan segala sesuatu jika (secara sadar) akan mendapatkan balasan. Nah, jarang memuraja'ah amalan dapat membuat mukmin tersebut 'lupa' tentang besarnya balasan yang akan diberikan kepadanya oleh-Nya.
.
.
.
.
Nah, it's better to muraja'ah ilmu (tentang) keutamaan shalat tahajud beserta sunnah-sunnah lainnya yang insyaAllah akan mempermudah diri untuk shalat malam.
.
Lalu, membiasakan diri untuk cepat tidur setelah isya jika tidak ada udzur (dan menghindari perbincangan yang tidak bermanfaat), which also sunnah untuk mempermudah kita (insyaAllah) untuk bangun shalat malan dikemudian harinya.
.
.
.
Tapi tetap diingat! Lebih baik tidur semalam suntuk daripada terlewat shalat subuh tepat waktu (untuk laki2 secara berjamaah).
.
Karena salah satu balasan (amalan) shalat subuh berjamaah di masjid bagi laki2 adalah pahala shalat malam sepanjang malam (sekitar 9 jam) if and only if laki2 tersebut juga shalat isya secara berjama'ah di awal malam.

---

Wallahu a'lam bisshawab.

---

---- edited: ada penjelasan yg kurang detail
.
Dan katakanlah: “Yang haq telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. - QS. Al-Isra’ [17] : 81

View more