Kakkkk lanjut fix you donggg plisss pengen baca ff kakak terus bawaannya
prev story → http://ask.fm/baekjei/answer/135016536558 (in case pada ga nyadar aku udah lanjutin)
---
{i fix you, you fix us (3/?)}
"Lho??" Syira otomatis bengong liat cowok yang sekarang udah berlutut di depannya dan sibuk meriksa keadaan Syira.
Bayu langsung ngetuk bahu cowok itu pake telunjuknya dan nyuruh dia berdiri.
"Lo siapa?" Tanya Bayu, mukanya udah bete karena diselak terus.
"Lo siapa?" Tanya cowok itu balik sambil ngeliatin Bayu dari ujung kepala sampe ujung kaki, "Susternya?"
"Kak Reiner." Syira langsung megang tangan cowok yang ternyata namanya Reiner itu, ngasih isyarat supaya gak nerusin kata-katanya, terus senyum ke Bayu, "Bay, ini kak Reiner, kakak sepupu aku."
Bayu cuma mandang Reiner dengan tatapan gak tertarik, begitu pula Reiner.
"Dia suster kamu?" Tanya Reiner lagi.
"Pacar aku."
"Oh.. yang mau nikahin kamu tahun depan itu?"
Syira cuma ngangguk sebelum akhirnya ganti topik pembicaraan, daripada Bayu mukanya makin jelek, "Kak Reiner kok ada disini?"
"Kakak sekarang pindah tugas ke rumah sakit ini, baru aja hari ini." Kata Reiner sambil senyum, tapi matanya tetep ngeliatin bagian tubuh Syira yang diperban. "Kamu kenapa bisa gini sih?"
"Loh, kak Reiner gak tau?"
"Tau apa...?"
"Emm, kecelakaan pesawat."
Mata Reiner langsung membulat, "Pesawat???" Suara berat Reiner langsung menggema di aula rumah sakit sampe semua orang nengok ke Reiner. Syira yang kaget pun jadi gak bisa jawab apa-apa.
Baru aja Reiner mau menghujani Syira dengan pertanyaan, Bayu udah megang bahu Reiner, "Sori, gak maksud ganggu reuni keluarganya nih, tapi Syira ada jadwal terapi."
"Oh." Reiner ngangguk, "Yaudah, yang bener ya terapinya, biar cepet sembuh."
Kemudian ngecup kepala Syira, bikin darah Bayu akhirnya nyampe ke kepala.
Pas Reiner udah pergi, Syira langsung mandang Bayu yang matanya gak berhenti ngikutin gerakan Reiner.
"Bayu? Ayo."
Bayu pun langsung ngalihin pandangannya ke Syira lagi, tapi bukannya bergerak buat dorong kursi roda Syira, dia malah jalan pergi ninggalin Syira.
"Bayu? Bay?? Kok malah pergi..." Syira langsung grasa-grusu berusaha gerakin kursinya sendiri, tapi bahunya sakit banget. "Bayu tungguin..."
"Heh, Bayu."
Bayu baru berhenti pas tiba-tiba Reiner manggil dia, Reiner cuma ngeliatin Bayu dari jauh, ngasih isyarat buat stop berhenti bertingkah kayak anak kecil dan bantuin Syira.
Kesel sih disuruh-suruh, tapi akhirnya Bayu nurut dan langsung bantuin Syira.
"Reiner, more like ruiner." Gerutu Bayu.
"Kok kamu cemburu sama kakak sepupu aku sih?"
"Dia lebih ganteng dari aku."
"...hah?"
Bayu gak sadar kalo sebenernya Reiner masih bisa denger suara dia, Reiner cuma bisa senyum tipis dan menggeleng heran, "Kok Syira bisa-bisanya diajak nikah sama cowok yang tingkahnya kayak anak 7 tahun."
---
{i fix you, you fix us (3/?)}
"Lho??" Syira otomatis bengong liat cowok yang sekarang udah berlutut di depannya dan sibuk meriksa keadaan Syira.
Bayu langsung ngetuk bahu cowok itu pake telunjuknya dan nyuruh dia berdiri.
"Lo siapa?" Tanya Bayu, mukanya udah bete karena diselak terus.
"Lo siapa?" Tanya cowok itu balik sambil ngeliatin Bayu dari ujung kepala sampe ujung kaki, "Susternya?"
"Kak Reiner." Syira langsung megang tangan cowok yang ternyata namanya Reiner itu, ngasih isyarat supaya gak nerusin kata-katanya, terus senyum ke Bayu, "Bay, ini kak Reiner, kakak sepupu aku."
Bayu cuma mandang Reiner dengan tatapan gak tertarik, begitu pula Reiner.
"Dia suster kamu?" Tanya Reiner lagi.
"Pacar aku."
"Oh.. yang mau nikahin kamu tahun depan itu?"
Syira cuma ngangguk sebelum akhirnya ganti topik pembicaraan, daripada Bayu mukanya makin jelek, "Kak Reiner kok ada disini?"
"Kakak sekarang pindah tugas ke rumah sakit ini, baru aja hari ini." Kata Reiner sambil senyum, tapi matanya tetep ngeliatin bagian tubuh Syira yang diperban. "Kamu kenapa bisa gini sih?"
"Loh, kak Reiner gak tau?"
"Tau apa...?"
"Emm, kecelakaan pesawat."
Mata Reiner langsung membulat, "Pesawat???" Suara berat Reiner langsung menggema di aula rumah sakit sampe semua orang nengok ke Reiner. Syira yang kaget pun jadi gak bisa jawab apa-apa.
Baru aja Reiner mau menghujani Syira dengan pertanyaan, Bayu udah megang bahu Reiner, "Sori, gak maksud ganggu reuni keluarganya nih, tapi Syira ada jadwal terapi."
"Oh." Reiner ngangguk, "Yaudah, yang bener ya terapinya, biar cepet sembuh."
Kemudian ngecup kepala Syira, bikin darah Bayu akhirnya nyampe ke kepala.
Pas Reiner udah pergi, Syira langsung mandang Bayu yang matanya gak berhenti ngikutin gerakan Reiner.
"Bayu? Ayo."
Bayu pun langsung ngalihin pandangannya ke Syira lagi, tapi bukannya bergerak buat dorong kursi roda Syira, dia malah jalan pergi ninggalin Syira.
"Bayu? Bay?? Kok malah pergi..." Syira langsung grasa-grusu berusaha gerakin kursinya sendiri, tapi bahunya sakit banget. "Bayu tungguin..."
"Heh, Bayu."
Bayu baru berhenti pas tiba-tiba Reiner manggil dia, Reiner cuma ngeliatin Bayu dari jauh, ngasih isyarat buat stop berhenti bertingkah kayak anak kecil dan bantuin Syira.
Kesel sih disuruh-suruh, tapi akhirnya Bayu nurut dan langsung bantuin Syira.
"Reiner, more like ruiner." Gerutu Bayu.
"Kok kamu cemburu sama kakak sepupu aku sih?"
"Dia lebih ganteng dari aku."
"...hah?"
Bayu gak sadar kalo sebenernya Reiner masih bisa denger suara dia, Reiner cuma bisa senyum tipis dan menggeleng heran, "Kok Syira bisa-bisanya diajak nikah sama cowok yang tingkahnya kayak anak 7 tahun."
Liked by:
Tania
ig:yoorashaki
Neva Clarisa
shey
Mitha
Ayam Bertelur
Mrs.변
dara n.
Vel
Dita