min, maksud komunitas ini apa? dan kenapa didirikan? tujuannya kebaikan atau hanya membuat batasan agama menjadi lebih samar dan tak terlihat sehingga seks dan semacamnya bebas dilakukan?
In a nutshell, SGRCUI is exactly what the name gives away: Support Group and Resource Center on Sexuality Studies. Kami disini untuk memberikan dukungan dan menjadi sumber informasi segala hal yang berhubungan dengan kajian mengenai seksualitas, termasuk didalamnya juga isu reproduksi dan SOGIE (sexual orientation, gender identitiy and expression). Di luar itu, kami tidak membawa agenda lain, khususnya yang Anon tuding.
Kami memahami bagaimana agama merupakan isu yang sensitif bagi sebagian orang, namun perlu kami tekankan bahwa walaupun kami tidak mengesampingkan perspektif agama (tentunya secara umum, tanpa merujuk ke agama tertentu) ataupun perspektif lainnya, pendekatan utama yang kami gunakan adalah pendekatan akademis dengan sumber-sumber yang sifatnya ilmiah.
Selain itu, kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada khalayak untuk setuju atau tidak setuju dengan apa yang kami lakukan, apa yang kami paparkan, dan apa yang kami upayakan. Silakan, kami tidak berhak untuk mendikte siapapun untuk melihat dunia sebagaimana kami melihatnya. Disini kami hanya berupaya menjawab pertanyaan berkaitan dengan isu seksualitas dengan sumber dan pengetahuan yang kami miliki, interpretasi dan pemahaman kami kembalikan kepada khalayak. Jikapun diinterpretasikan dan dipahami di luar dari yang kami paparkan atau maksudkan, hal tersebut di luar kuasa kami, karena kami bukan Tuhan yang mampu mengatur proses pemahaman, atau alien dari peradaban lain yang memiliki teknologi untuk mengendalikan pemikiran orang.
Semoga mencerahkan, Anon.
Kami memahami bagaimana agama merupakan isu yang sensitif bagi sebagian orang, namun perlu kami tekankan bahwa walaupun kami tidak mengesampingkan perspektif agama (tentunya secara umum, tanpa merujuk ke agama tertentu) ataupun perspektif lainnya, pendekatan utama yang kami gunakan adalah pendekatan akademis dengan sumber-sumber yang sifatnya ilmiah.
Selain itu, kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada khalayak untuk setuju atau tidak setuju dengan apa yang kami lakukan, apa yang kami paparkan, dan apa yang kami upayakan. Silakan, kami tidak berhak untuk mendikte siapapun untuk melihat dunia sebagaimana kami melihatnya. Disini kami hanya berupaya menjawab pertanyaan berkaitan dengan isu seksualitas dengan sumber dan pengetahuan yang kami miliki, interpretasi dan pemahaman kami kembalikan kepada khalayak. Jikapun diinterpretasikan dan dipahami di luar dari yang kami paparkan atau maksudkan, hal tersebut di luar kuasa kami, karena kami bukan Tuhan yang mampu mengatur proses pemahaman, atau alien dari peradaban lain yang memiliki teknologi untuk mengendalikan pemikiran orang.
Semoga mencerahkan, Anon.