Jadi, apakah ketika seseorang melakukan seks dalam status hubungan apapun itu bisa memakai justifikasi 'basic need'?
Jawabannya tentu saja tidak bisa. Seperti yang telah disebutkan tadi, basic need disini merujuk pada basic instinct/fisiologis dan bukanlah suatu hal yang dapat dijadikan justifikasi pada aktivitas seksual.
Jika Anda memakai logika aktivitas seksual sebagai basic need, maka konsekuensi etis akan pemerkosaan dapat dibenarkan karena semata-mata berasal dari dorongan seks biologis. Apakah menurut Anda ini adalah logika yang tepat?
Jika Anda memakai logika aktivitas seksual sebagai basic need, maka konsekuensi etis akan pemerkosaan dapat dibenarkan karena semata-mata berasal dari dorongan seks biologis. Apakah menurut Anda ini adalah logika yang tepat?