suho ya.
°2
Sora POV
Dasar anak-anak alay. Lagian kalo lacur kayak gue jalan-jalan dikampus kenapa? Masalah bangt? Gue bayar juga kali di kampus ini dan gue masih terdaftar menjadi mahasiswa Psikologi UI 12. Udahla mending gue samperin si Rega. Kasian kelamaan nunggu nanti putihnya ilang.
"Dhymp,disini!"
Gue liat cowok bersweater putih, rambut coklat ditata ke atas. Ganteng banget sih lo Ga dan kenapa lo masih mau temenan sama lacurnya Psikolog Ga?
Gue nyamperin dia terus langsung duduk di depan dia.
"Loh,anak anak mana? Kirain gue ditunggu yang lain juga" " Engga kok Dhympna,cuma gue disini yang nungguin elo. Nah Dhym gue...."
"Rega,please bisa gak panggil gue pake nama baptis gue?"
"Your name is so beautiful sweety,you must be proud of your parents"
Rega mengelus tangan gue yang gue sendiri gak sadar kapan dia genggam. Gue menegakkan duduk gue sambil melepas tangan gue dari genggaman dia. Gue ambil rokok di tas dan nyalain rokoknya.
"So,apa yang membuat Rega Harwiyodinata memanggil gue kesini?"
"Tadi malem Jean telepon gue. Dia nanyain kabar elo dan denger dari nada dia ngomong dia khawatir sama elo. Terus gue cuma bisa bilang ada gue yang jagain elo" " Oh cuma itu aja?" "Gak,ada satu lagi"
Rega mengambil asbak yang ada di samping tas dia dan mengambil satu rokok gue lalu dinyalakan. Sambil meniupkan asap rokok dari mulut gue gue nanya ke dia "Apa?" "Jean nanya,apa lo bisa berhenti ngobat. Dia mau lo berhenti. Dia mau lo sehat Dhympna. Dia sayang sama lo dan gak mau lo terjerumus lebih jauh sama kayak kakaklo."
Gue cuma bisa terdiam mendengarkan apa yang Rega barusan bilang. No,jangan sebut kakak gue Ga. Tolong.
”Itu kemauan elo atau Jean? Kalo emang kemauan Jean,kenapa gak Jean ngomong sendiri ke gue? Kenapa harus lewat elo. Dia bisa telepon kok. Segitu takutnya kah dia...."
"Kemauan gue dan kemauan Jean. Tapi emang,punya gue lebih banyak Dhymp. Gak capek apa lo ke Club,ketemu Ozy dan lo ngobat dengan suntikan yang selalu ada dalam tas elo?"
"Rega,can you stop talking about that? People are looking at us now. Change the topic Ga"
"Gak gue ga akan ganti topik. Gue cuma mau tanya,apa lo gak pengen tobat Dhymp?" "Buat apa tobat Ga? Nyokap juga gak perduli. Farick? Fuck him,mana ada dia telepon gue dan nyari gue kayak Jean? Ga ada. No one cares about me"
"Ada Dhymp,gue orangnya. I cares about you,everything."
"........"
"Cuma Rega Harwiyodinata,pemilik 50% saham kampus ini cares about you. Lo segalanya dan segala janji gue terhadap Mama,Jean,Ayah gue,Bunda dan semua orang yang ada di circle kita adalah menjaga lo."
"Rega lo gak usah....."
"Gue pengen,masa depan lo baik Dhympna."
"Yang nantinya menjadi masa depan gue juga"
Sora POV
Dasar anak-anak alay. Lagian kalo lacur kayak gue jalan-jalan dikampus kenapa? Masalah bangt? Gue bayar juga kali di kampus ini dan gue masih terdaftar menjadi mahasiswa Psikologi UI 12. Udahla mending gue samperin si Rega. Kasian kelamaan nunggu nanti putihnya ilang.
"Dhymp,disini!"
Gue liat cowok bersweater putih, rambut coklat ditata ke atas. Ganteng banget sih lo Ga dan kenapa lo masih mau temenan sama lacurnya Psikolog Ga?
Gue nyamperin dia terus langsung duduk di depan dia.
"Loh,anak anak mana? Kirain gue ditunggu yang lain juga" " Engga kok Dhympna,cuma gue disini yang nungguin elo. Nah Dhym gue...."
"Rega,please bisa gak panggil gue pake nama baptis gue?"
"Your name is so beautiful sweety,you must be proud of your parents"
Rega mengelus tangan gue yang gue sendiri gak sadar kapan dia genggam. Gue menegakkan duduk gue sambil melepas tangan gue dari genggaman dia. Gue ambil rokok di tas dan nyalain rokoknya.
"So,apa yang membuat Rega Harwiyodinata memanggil gue kesini?"
"Tadi malem Jean telepon gue. Dia nanyain kabar elo dan denger dari nada dia ngomong dia khawatir sama elo. Terus gue cuma bisa bilang ada gue yang jagain elo" " Oh cuma itu aja?" "Gak,ada satu lagi"
Rega mengambil asbak yang ada di samping tas dia dan mengambil satu rokok gue lalu dinyalakan. Sambil meniupkan asap rokok dari mulut gue gue nanya ke dia "Apa?" "Jean nanya,apa lo bisa berhenti ngobat. Dia mau lo berhenti. Dia mau lo sehat Dhympna. Dia sayang sama lo dan gak mau lo terjerumus lebih jauh sama kayak kakaklo."
Gue cuma bisa terdiam mendengarkan apa yang Rega barusan bilang. No,jangan sebut kakak gue Ga. Tolong.
”Itu kemauan elo atau Jean? Kalo emang kemauan Jean,kenapa gak Jean ngomong sendiri ke gue? Kenapa harus lewat elo. Dia bisa telepon kok. Segitu takutnya kah dia...."
"Kemauan gue dan kemauan Jean. Tapi emang,punya gue lebih banyak Dhymp. Gak capek apa lo ke Club,ketemu Ozy dan lo ngobat dengan suntikan yang selalu ada dalam tas elo?"
"Rega,can you stop talking about that? People are looking at us now. Change the topic Ga"
"Gak gue ga akan ganti topik. Gue cuma mau tanya,apa lo gak pengen tobat Dhymp?" "Buat apa tobat Ga? Nyokap juga gak perduli. Farick? Fuck him,mana ada dia telepon gue dan nyari gue kayak Jean? Ga ada. No one cares about me"
"Ada Dhymp,gue orangnya. I cares about you,everything."
"........"
"Cuma Rega Harwiyodinata,pemilik 50% saham kampus ini cares about you. Lo segalanya dan segala janji gue terhadap Mama,Jean,Ayah gue,Bunda dan semua orang yang ada di circle kita adalah menjaga lo."
"Rega lo gak usah....."
"Gue pengen,masa depan lo baik Dhympna."
"Yang nantinya menjadi masa depan gue juga"
Liked by:
auladya istiana
nad
sorasarah
Albertine