#narasi hashtag on ASKfm - Search people by interest

Q: Kalian lebih suka nonton youtube dengan konten seperti apa?

narasi film.. dulu aku agak… See more

Q: coba ceritakan kisah Nabi Isa as,secara singkat dan jelas! 🤣🤣🤣

Nabi isa itu nabi yang… See more

Q: So according to you, articles published on Nature.com, Science, and similar scientific publications are bullshit? So cute

I never said that ??♂️… See more

Q: Lo pernah dan pengen nulis paper ilmiah ga?

Nope. Buat apa? Kalo gak… See more

Kalian lebih suka nonton youtube dengan konten seperti apa?

shabrinaa_

October 13, 2021

narasi film..
dulu aku agak susah tidur, akhirnya iseng buka-buka yutub nemu konten gituan, lumayan buat nemenin tidur..

Liked by: Renasepttttt Ursa

coba ceritakan kisah Nabi Isa as,secara singkat dan jelas! 🤣🤣🤣

- N A ❀

October 02, 2021

Nabi isa itu nabi yang dilahirkan dari rahim seorang wanita suci dan taat ibadah, namanya maryam. Banyak yang menghujat maryam karena hamil tanpa suami..
Ya mungkin org dulu seperti nitijen di indonesia skrg suka hujat..
Hahhaha
Nah, itu bukti kebesaran Allah.. apapun bisa terjadi atas kehendaknya.
Kelanjutannya silahkan baca sendiri.. pasti dah tau kisahnya..
Karena ini ask.fm bukan tempat menuliskan narasi.. 🤫😊

Liked by: إلبي Askfm Indonesia vellichorpena - N A ❀ D.N.M

So according to you, articles published on Nature.com, Science, and similar scientific publications are bullshit? So cute

@issen.tial | @wear.sateer

March 16, 2019

I never said that ??‍♂️

They’re truth, but partial truth.

Bohong sama orang itu susah, jauh lebih gampang membuat suatu narasi dan menunjukkan fakta selektif yang mensupport narasi lo.

This is called framing, the art of asking your audience to pay no attention to the man behind the curtain, if you get what i mean.

Environmentalists do this a lot, btw.

Dan tentunya hal seperti ini gak asing lagi.

Banyak toh kasus korporat mulai dari greenwashing produk mereka sampe astroturfing against fracking di northern australia?

Di industri fashion apalagi, banyak banget “scientific articles” soal sustainability yang konon katanya dibuat oleh NGO, tapi setelah dicek lagi kok sponsor dan narasumbernya ga jauh2 dari inditex, kering group dkk?

Jadi ya selama “scientific research” belom terbebas dari kepentingan korporat dan politik (which let’s be honest, apalagi kalo bukan perpanjangan tangan konglomerat?) gue sih anggepnya ga lebih dari sebuah effort to frame a narrative.

But of course, you’re free to be a willing pawn of the plutocrats. It’s kinda cute anyway, your gleeful innocence.