Ask @baekjei

Sort by:

LatestTop

Previous

Are you camera shy or do you like having your photo taken?

(semua ini fiktif)

I like taking photos of myself but he thinks that it would be nice if someone else took a photo of me, as in a photoshoot or something.
I told him that I'd strike an awkward pose. I told him that it wouldn't come out nice.
But he said, "Your beauty should be captured beautifully as well, not only by some close-up selfies. And I'm sure it will be really nice."
So he took his camera which he hasn't touched for years, and then took my hand.
"I'll take your pictures."
"But..."
"No buts, okay?"
I merely smiled then nodded at him, before going to a spot prepared by him.
He did it with all of his heart, he smiled and said, "I should've made a bet."
"What?"
"I'd win over you, you look really beautiful."
I blushed at his compliments, and he captured the moment before sighing.
"What did I do to have such a beautiful person like you, huh?"
He walked to me and bent his body towards me who was sitting on a single chair.
"You're exaggerating." I said.
"You're worth exaggeration." He said before landing a sweet kiss on my lips, planting a new moment for me to stick on the wall of memories inside my head.
You too, you're also worth exaggeration, I said inwardly before smiling to the kiss.

View more

Liked by: nad Kessy Kenyo

Yahhh kak jeyyy katsap gimana dong???? Jajan udah beneran move on kan huhuhu

BUSEEET ITU 3 TAHUN YANG LALU pas syira belom tau mahluk bernama bayu eka aryananda :"(

Related users

katsap x alex dong kak. Jauzan sama bule aja

jodohin aja terus casa sama semua orang. gue mau cerita jauzan syira jaman SMA aja bye.
---

[flashback special!!!!]
3 tahun yang lalu...
Waktu itu, Syira dan Jauzan lagi ngambil jatah 'cheat day' mereka. Mereka bikin cheat day yang bisa diambil saat mereka udah penat banget sama sekolah. Cheat day itu biasanya mereka gunakan buat bolos, tentunya, dan pergi ke suatu tempat yang mereka anggap asik untuk merenung atau sekedar berbincang.
Tempat yang mereka pilih untuk cheat day hari itu adalah lapangan kosong yang agak jauh dari sekolah mereka, kira-kira 5 kilometer.
Setelah ngobrolin tentang betapa membosankannya sekolah belakangan ini. Mereka pun diam, benar2 cuma diam dan ngeliat matahari yang saat itu cahayanya tertutup awan mendung. Dan pas lagi diam itu, Jauzan tiba2 ngangkat topik yang bikin Syira lumayan kaget.
"Syir."
"Hmm?"
"Menurut lo, 10 tahun lagi kita masih deket gak ya?"
Syira langsung natap Jauzan bingung, "Masih lah. Emangnya kenapa nggak?"
"Kenapa masih?" Jauzan malah nanya balik.
"Ya... karena kita nyambung banget dan menurut gue kita bisa temenan sampe 10 tahun lagi."
Jauzan cuma bisa senyum pahit.
"Temenan aja nih?"
"Nggak mau pacaran sama lo, capek."
Yaampun, belum ditanya udah ditolak... batin Jauzan.
"Capek kenapa sih?"
"Capek nanggepin omongan lo yang suka gak jelas."
"Yaampun, Syir... sedih gue."
Syira langsung terkekeh, kemudian nepuk punggung Jauzan, "Jangan sedih, Ojan."
"Tapi gue mau nanya."
"Tanya lah."
"Kalo misalnya kita nikah, gimana?"
"...hah?"
Ih, Jauzan ngigo ya? Batin Syira.
"Seru kali ya, kita ngundang satu sekolahan gitu. Guru2 juga. Terus belum temen2 kuliah sama temen kerja. Rame banget tuh ntar kayak sunatan massal."
Syira gak ngomong apa2, cuma ngeliatin Jauzan dengan heran.
"Habis itu ntar kayaknya kita bikin photobooth juga biar temen2 bisa pada foto, tapi pakenya polaroid."
"HE? Kertas polaroid mahal tau! Mau beli berapa kertas coba, puluh ribu?" Timpal Syira.
Jauzan ketawa, "Kalo giru dibatasin aja khusus buat 100 orang pertama."
"Nggak asik banget..."
"Sisanya pake kertas foto biasa hahah."
Syira langsung mukul lengan Jauzan, "Gak adil ih. Kertas foto aja semua."
"Yaudah deh... terus ntar mau suasana warna apa? Putih?"
"Putih bagus. Plus biru! Jadi entar kita pake baju biru."
Jauzan senyum, "Seru ya bayanginnya?"
"Seru!"
"Pacaran sama gue gakmau, tapi nikah mau ya?"
"Hah... Jan, ih, ngomong apa sih? Masih lama!"
"Biarin aja, pokoknya lo udah gue tag."
"Ye, emang gue apaan ditag!" Protes Syira.
Jauzan langsung ngacak rambut Syira pelan, "Kali aja kan, 10 tahun lagi, kejadian kayak gitu. Kalo sampe iya, lo mau ngasih apa?"
"Kasih.... kasih sayang aja lah." Jawab Syira, Jauzan ketawa. "Lagian lo ada2 aja ah bahasannya."
Jauzan gak jawab, dia malah lanjutin liat ke arah matahari yang udah gak ketutupan awan. Sama kayak hatinya yang kini cerah ceria karena membayangkan hidupnya 10 tahun yang akan datang. ??

View more

kak jeyi cerita nya moodboaster?

Di suatu siang yang hujan... enggak, Kenzo sama Mayang gak jalan-jalan keluar of kors karena hujannya deres banget, macet dimana-mana. Kenzo cuma jemput Mayang di rumahnya terus dibawa lagi ke rumahnya.
"Kan aku bisa naik gojek." Kata Mayang.
"Emangnya kamu mau pake jas ujan abang gojek yang tanpa dibilas langsung dimasukin lagi ke bagasi?"
"Hem...."
Kenzo terkekeh, "Naik taksi kek gitu."
"Hem. Yaudah aku turun deh mau cari taksi." Mayang sok-sok mau turun, Kenzo langsung aja megang tangan Mayang.
"Ntar jadi lepet kalo keluar. Lepek."
"Terus kamu ga suka?"
"Kamu kering kayak kerupuk udang aja aku suka kok." Kenzo langsung ngasih senyum yang mulutnya keriting gitu hmm Mayang udah mau jambak aja kalo gak inget Kenzo lagi nyetir.

Pas udah nyampe, ternyata ada Bayu juga. Lagi tidur di ruang tengah sender2an sama Syira dengan TV yang masih hidup.
Kenzo cuma geleng2, "Dasar anak tk."
"TV nya gak dimatiin?" Tanya Mayang, Kenzo geleng aja sambil narik Mayang keatas. "Mau kemana nih?"
"Studio mini aku."
"Hah sejak kapan ada??"
Kenzo langsung tersenyum bangga, "Baru 3 hari yang lalu kok hehe aku dapet bonus terus langsung beli drum. Lengkap deh."
"Ciyeee."
"Apaan sih." Kenzo cuma ngerangkul Mayang aja seraya masuk ke studionya, "Tapi belum aku kasih soundproof nih dindingnya. Ntar itu cimit2 pada bangun."
"Biarin aja." Kata Mayang sambil nyoba2in gitar Kenzo.
Kenzo senyum terus nyamperin Mayang, "Bisa gak?"
Mayang nyengir doang, soalnya gak bisa... cuma tau kunci C sama G doang.
Kenzo langsung aja 'meluk' dari belakang dan nuntun tangan Mayang buat mainin beberapa kunci. Sementara Mayang, meski udah jadian, tetep aja feeling yg muncul masih sama2 heboh kayak pas belum jadian hhh.
"Jo, udah ah capek."
"Capek gimana!" Kenzo ketawa, "Grogi yaa?"
"Pffft." Mayang cuma respon begitu sambil duduk di sofa yang ada. Sementara Kenzo ngambil standing mic dan mulai nyanyi-nyanyi dari yang kalem sampe yang heboh. Nyanyinya nyeruduk2 ke arah Mayang gitu lagi hih.
Mayang ketawa2 aja sambil nyubit pipi Kenzo.
"Sakit, Maaaay!"
"Makanya gausah caper wlek."

View more

kak jey,masa aku mimpi foto barenv baekhyun & kak jey.

uh..... sama baekhyunnya sih normal ya tapi kenapa ada guenya....

didadahin kriss??? gimana ceritanyaa kakkk

ini sebenernya 70% benar sih ya soalnya dia dadah2nya gak bener2 right at me tapi ya gue bener2 ada di paling depan pas bus yg dia naikin tuh keluar dari sarangnya, terus dia buka gorden dikit, gue teriak "KRIIIIIIIIISSSSSSS" bareng temen gue (at that time yg suka ekso masih minim bgt) trs dia dadah2 pake hp yaudah gue mati.
gue inget juga gue berdebat sama temen gue soal cowok dadah2 tipis di mobil avanza atau sesuatu, yang gue liat mukanya mirip sehun, sementara temen gue liatnya mirip jongdae. yaudahlah siapapun itu yg penting gue didadahin kris bye.
(pengalaman dariku yang baru nonton 1 konser seumur hidup) (nga usa protes)

JEEYYYYY REQUEST NAREN CAMIL+BAYU SYIRA HEHEHEHE MWAH LAFFFFF???⚡⚡

Naren sama Camilla aja yah.
---

"Wah, bagus ya, Ren." Kata Camilla pas jalan masuk ke venue pilihan Naren. Naren cuma ngangguk aja karena masih kepikiran omongan si supir taksi tadi. Sial, kenapa gue jadi salting begini, batin Naren.
"Lo bawa laptop, Ren?" Tanya Camilla, memecahkan pikiran Naren.
"Uh? Bawa kok. Lo bawa kan?"
Camilla ngangguk, "Duduk di sebelah sana yuk! Kayaknya pewe." kemudian narik Naren yang masih setengah sadar ke arah corner pilihan Camilla.
"Mill." Naren tiba-tiba nyetop Camilla, kemudian jalan di sebelahnya. "Sori ya tadi."
"Hah? Yang mana?"
"Ya semua yang pas di taksi."
"Yang mana? Gak ada yang salah ah."
"Iya ya?" Tanya Naren, matanya agak membulat, kayak berusaha meyakinkan diri sendiri kalo malu karena dicengin supir taksi sampe kupingnya merah itu gak salah.
"Ya nggak?" Jawab Camilla sambil duduk di kursinya, "Wah, enak banget. Betah deh gue kelarin skripsi disini."
Naren pun duduk di sebelah Camilla, "Maksudnya gue takut lo kayak ngeri gitu sama gue."
"Hah...? Ngeri apaan sih??" Camilla makin bingung.
Ngeri soalnya gue udah mulai develop feelings dalam waktu singkat, batin Naren. Tapi gak diucapin sama Naren soalnya ya... terlalu cepat aja.
"Gitu deh."
Camilla ketawa, "Lo nggak mengerikan sama sekali, Ren."
Mendengar kata2 Camilla, Naren pun langsung senyum, "Bener ya? Thank you, Mill."
Camilla pun langsung ngasih jempol sebelum liat sekitar, "Mau cari buku dulu gak?"
Naren geleng, "Enggak, gue udah bawa bukunya." kemudian nepuk ranselnya yang emang keliatan berat. "Lo cari aja dulu."
Camilla malah ikutan geleng, "Gue cari referensi dari jurnal dulu deh."
Selama 1 jam lebih, Naren sama Camilla sibuk sama skripsinya masing2. Sampai akhirnya Naren mulai renggangin badan dan nguap.
Camilla ketawa pelan, "Capek ya?"
Entah apa yang masuk ke badan Naren, tapi tangan Naren otomatis bergerak buat ngelus kepala Camilla pelan, "Lo nggak?"
Camilla, selama beberapa detik, berusaha mencerna aksi dari Naren, sampai akhirnya Naren secara alami narik balik tangannya.
"Mm... lumayan sih. Pegel juga ya punggung." Jawab Camilla.
Naren pun langsung ngusap mukanya perlahan seakan2 itu bisa ngilangin semua capeknya, "Mata gue capek."
"Tidur dulu aja?" Saran Camilla.
Naren ketawa kecil, "Gue gakbisa tidur di kursi begini."
"Hah? Berarti lo gak pernah ketiduran di kelas dong?"
Naren geleng.
"Keren abis... Kalo gue sering banget kalo udah kecapean. Tau-tau udah senderan terus merem gaktau apa2, atau kepala udah ada di meja aja." Jelas Camilla sambil meragain.
Naren cuma bisa (lagi-lagi) ketawa ngeliat tingkah Camilla, "Lo lucu banget sih..."
"Ih, beneran tau." Camilla langsung sok-sok cemberut sebelum mulai ngetik lagi.
"Iya iya..." Kata Naren sambil pura-pura ngebolak-balik halaman bukunya. Padahal mah cuma buat ngalihin pandangan dari Camilla aja, takut tambah suka sama sifat Camilla yang jenaka.

View more

sebutin 1 kebohongan dan 9 fakta kamu dong!

yah kok gue cuma dapet 1 bohong sih gak 3 kayak yang lain :(

1. pas kecil gue lebih suka mainan ngejar laler daripada mainan yg lebih proper
2. waktu kelas 4 kepala gue bocor gara2 jatoh didorong temen
3. gue pernah kecebur got
4. gue pernah ngerobek surat cinta dari seseorang di depan orangnya langsung
5. gue pernah didadahin kris wu
6. tinggi gue enggak nambah sejak smp
7. di umur 19, berat gue pernah turun sampe 34
8. bipolar
9. pas sd gue gak pernah gak jadi ketua kelas
10. gue udah naksir cowok pas gue masih tk

silahkan ditebak :)

yaiya tuh dipijit pijitin segala, dijenguk, haha biasa aja ya itu kind of sweet bukan sih.-.

alex sama mabel udah biasa pijit-pijitan gitu kalo ada yang sakit, bahkan alex biasanya bawain makanan kesukaan mabel, cuma tadi alex lagi mager aja soalnya jalanan panas banget.
terus mabel kalo alex sakit selalu masakin terus alexnya disuapin.
tapi sambil ngomel.
Liked by: D E N I A

Dari sekian nama kenapa harus Mabelex sih.

gais yang bersangkutan sudah berbicara ya kalian tau kan kenapa gue pengen patahin hidung alex kalo ada yg nyebut itu lagi :)

"Enggak. Ga bakal ada adegan romantis disini" Jeyi taugak??? Itumah lebih dr sekedar romantis tau jeyyyyy huhuhu

eh baru baca ini huhu emang tadi romantis ya??? heheheheh berarti alex sebenernya bisa romantis juga ya hmm

#teammabelex #teamsyibay #teamcasazan

alexabel aja kenapa sih yang bagusan dikit!!!! :(

sekali lagi ada yg ngomong mabelex gue patahin hidung alex.

Jeyiiiiiiiiiiiii katsap jahat bgttttt hahahaha tapi lucu bgt si jauzan marah2 gajelas yawlaaaaah hahaha

ya kan jauzan tuh insecure berlebihan jadinya berisik gitu astagfirullah pantesan aja dijahatin sama casa & syira.

kasian banget jauzan. lanjutin lagi dong kak

kenapa pada kasian sama jauzan sih.... bacanya jangan serius2 lah HAHAHAHAHAH. harusnya reaksi kalian kayak kak achie.

lho jd nya alex sama mabeline apa sama cathasara?

clue nya cuma satu: Alex cuma pria penggoda.
gue sama kak Sarah ngulang2 kalimat itu bukan buat ngeledekin Alex doang loh.
Liked by: sorasarah

kak ceritain mabeline alexander lg dong aku penasaran sma mreka

Pulang kuliah, Alex memutuskan buat jenguk Mabel.
"Mabel~~" Dari pas baru turun mobil, Alex udah manggil Mabel, padahal ngelewatin pagar rumahnya aja belum.
Alex gak pernah nunggu Mabel buat bukain pintu, dia selalu buka pintu sendiri.
"Mab— eh, yah, dikunci. Mabel bukain dong..." Ucap Alex sambil ngetuk pintunya.
Gak perlu nunggu lama, pintunya langsung dibuka sama Bi Asri, pembantu di rumah Mabel.
"Ehh, Bi Asri."
"Walah... mas Alex toh."
Alex langsung senyum, "Makin cantik aja ih Bi Asri, curang. Mabel kalah cantik tuh."
Bi Asri langsung malu, "Alah, mas Alex nih kalo ngomong suka ngaco deh. Masuk, mas."
Alex pun langsung masuk dan ngeliat sekitar, "Mana Mabel, Bi?"
"Ada tuh lagi nonton di ruang tengah."
"Laaah? Katanya sakit? Boong ya??" Kata Alex sambil ketawa terus jalan ke arah ruang tengah, berpisah sama Bi Asri yang jalan balik ke arah dapur.
"Heh." Alex langsung aja ngejitak kepala Mabel pelan, "Boong lo ya."
"Alexandeeeeeer!! Sakit!" Omel Mabel.
"Mana sakit? Mukanya seger begitu."
"Ih, beneran sakit kepala gueee."
"Gara2 dijitak?" Tanya Alex seraya duduk di sebelah Mabel.
"Gue masih migrain, lo jitak pula, makin sakit lah." Mabel cuma bisa merem buat meredam rasa sakit di kepalanya. Alex jadi ngerasa bersalah juga.
"Yaudah sini." Alex langsung narik kepala Mabel pelan biar senderan ke bahunya, terus langsung mijitin kepala Mabel pelan.
"Ngapain kesini?" Tanya Mabel.
"Ya jenguk Tabitha Mabeline tersayang lah."
"Alexander, don't sayang me." Kata Mabel langsung. Tapi sayang, kata-kata begitu mah udah masuk kuping kiri keluar kuping kanan Alex.
"Lo kenapa bisa migrain sih."
"Gaktau, kebanyakan sama lo kali. Aduh, Lex, jangan kekencengan kali, ini kepala gue bukan kepala lo yang kerasnya kayak batu."
"Hmmm..." Alex nurut aja, dia langsung mijit dengan lebih lembut, "Makanya jangan kebanyakan bikin makalah tengah malem."
"Ya abisnya gimana."
"Gimana kek."
"Gak solutif deh lo."
Alex ketawa, "Udah ah, pegel. Udah minum obat belum?"
"Udah."
"Yaudah tidur lah."
Mabel ngangguk, tapi matanya masih kebuka lebar, "Lo tumben banget deh mau mijitin gini, Lex. Enakan kepala gue."
"Hmmm."
"Dulu kan lo kerjaannya malah nyelakain gue terus." Kenang Mabel, kepalanya masih di bahu Alex.
"Enak aja. Yang ngambilin boneka lo waktu jatoh ke got siapa?"
Mabel ketawa aja, "Alexander."
"Mabeline."
"Hmm?"
"Gue dijadiin bahan gosip lagi."
Mabel cuma bisa menghela napas, "Yaudah lah, itu kan udah makanan sehari2 lo."
"Capek ah digosipin mulu, belum juga jadi seleb." Ujar Alex, nada suaranya kedengeran banget ngantuk. "Tapi kenapa ga pernah digosipin sama lo ya."
"Bagus lah."
"Hmm." Alex senyum, matanya udah ketutup. "Ngantuk, Bel."
Mabel langsung nengok buat liat muka tidur Alex.
Mabel senyum.
Terus ngambil hpnya.
Terus foto muka tidur Alex sambil berkata dalam hati, "Yes nambah deh koleksi muka tidur Alex buat pas ulangtahun."

Enggak. Gak bakal ada adegan romantis disini.

View more

Next

Language: English