Question: why do you think there are biphobia on gay/lesbian communities? I've seen a lot of lesbians/gay people who invalidates people bisexuality because they're dating someone from the other gender. Why do you think this happens?
Pertama-tama, biphobia exist (baik dari heteroseksual dan homoseksual)
Biphobia didefinisikan sebagai "prejudice against bisexuality, and the denigration of bisexuality as a life choice" (Bennett, 1992, p.205;p.207). - garis bawahi pada kata prejudice/prasangka dan denigration
Karakteristik dari pikiran manusia adalah mencoba mengkasifikasikan fenomena dalam dikotomi (yang saling bertolak belakang, Ochs, 2005). Normal atautidak normal, heteroseksual atau homoseksua, dan banyak individu tidak mau percaya bahwa ada gradasi dari titik ekstrim yang satu ke titik ekstrim yang lain (Kinsey, Pomeroy, Martin Dan Gebhard, 1953, hal. 469)
dan ketika individu tidak dapat mengelompokkan diri (diantara kedua dikotomi tersebut (hetero-homo)), individu dianggap tidak memiliki dentitas seksual yang valid (Eliason, 1997) sehingga biseksual biasanya memilih untuk mendefinisikan dirinya sebagai heteroseksual jika memiliki pasangan sesama jenis dan heteroseksual jika memiliki pasangan lawan jenis untuk menghormati dan memberikan rasa aman pada pasangannya, selain karena adanya tuntutan untuk melakukan hal tersebut (Hutchins, 2005)
Kembali ke pertanyaan diatas,
Biseksual dianggap tidak dapat dipercaya, misalnya dalam kasus lesbian, wanita biseksual dianggap menghianati nilai yang bertujuan untuk menghilangkan sepenuhnya dominasi laki-laki (Herek, 2002)
respon yang didapat ketika menanyakan biseksual adalah "tidak jelas, rakus, tidak punya pendirian, asal ga sama gw aja"
kenapa ini terjadi?
Kelompok homoseksual menganggap biseksual sebagai kelompok yang terpisah dan berbeda (Weiss, 2004; 2011) dan menganggap bahwa biseksual adalah "traitor" atau penghianat karena biseksual dianggap bersembunyi dari kenyataan bahwa dirinya homoseksual dan memanfaatkan identitas biseksual sebagai cara untuk lebih diterima masyarakat dan memiliki previlege lebih (karena sewaktu-waktu dapat menikah dan dapat meninggalkan pasangan homoseksualnya sehingga merasa dikhianati) (Morgan, 2002)
And yes, can I, personally, love this question? (because, yes, I was doing research on this topic for my undergraduate thesis)
Biphobia didefinisikan sebagai "prejudice against bisexuality, and the denigration of bisexuality as a life choice" (Bennett, 1992, p.205;p.207). - garis bawahi pada kata prejudice/prasangka dan denigration
Karakteristik dari pikiran manusia adalah mencoba mengkasifikasikan fenomena dalam dikotomi (yang saling bertolak belakang, Ochs, 2005). Normal atautidak normal, heteroseksual atau homoseksua, dan banyak individu tidak mau percaya bahwa ada gradasi dari titik ekstrim yang satu ke titik ekstrim yang lain (Kinsey, Pomeroy, Martin Dan Gebhard, 1953, hal. 469)
dan ketika individu tidak dapat mengelompokkan diri (diantara kedua dikotomi tersebut (hetero-homo)), individu dianggap tidak memiliki dentitas seksual yang valid (Eliason, 1997) sehingga biseksual biasanya memilih untuk mendefinisikan dirinya sebagai heteroseksual jika memiliki pasangan sesama jenis dan heteroseksual jika memiliki pasangan lawan jenis untuk menghormati dan memberikan rasa aman pada pasangannya, selain karena adanya tuntutan untuk melakukan hal tersebut (Hutchins, 2005)
Kembali ke pertanyaan diatas,
Biseksual dianggap tidak dapat dipercaya, misalnya dalam kasus lesbian, wanita biseksual dianggap menghianati nilai yang bertujuan untuk menghilangkan sepenuhnya dominasi laki-laki (Herek, 2002)
respon yang didapat ketika menanyakan biseksual adalah "tidak jelas, rakus, tidak punya pendirian, asal ga sama gw aja"
kenapa ini terjadi?
Kelompok homoseksual menganggap biseksual sebagai kelompok yang terpisah dan berbeda (Weiss, 2004; 2011) dan menganggap bahwa biseksual adalah "traitor" atau penghianat karena biseksual dianggap bersembunyi dari kenyataan bahwa dirinya homoseksual dan memanfaatkan identitas biseksual sebagai cara untuk lebih diterima masyarakat dan memiliki previlege lebih (karena sewaktu-waktu dapat menikah dan dapat meninggalkan pasangan homoseksualnya sehingga merasa dikhianati) (Morgan, 2002)
And yes, can I, personally, love this question? (because, yes, I was doing research on this topic for my undergraduate thesis)