Sore kamu... Saat mata senja berlinang jingga, engkau hanya terlalu bahagia mengenang luka, seperti pergi yang lupa jalan pulangnya.
Sore itu...
Ku duduk sendirian.
Menyusuri jalanan.
Tatapanku penuh harapan.
Kemudian...
Di tengah perjalanan....
Kau memberikan kabar, yang tak ku sangka akan ku dengar.
Ku baca berulang kali.
Tulisannya tetap sama.
Nadanya jelas terdengar.
Kututup kembali layar handphone.
Ku menatap pemandangan dengan tatapan kosong.
Aku bisa. Aku kuat.
Tapi saat kerabat dekat memberikanku semangat....
Tak terasa air mataku jatuh.
Bersamaan dengan rintik hujan yang menghujam kaca dengan keras.
Rasanya aku ingin keluar.
Merasakan kerasnya rintik hujan.
Menangis lebih kencang.
Takkan ada yg mendengar.
Tak ku perdulikan orang di sampingku.
Acuh.
Jangankan sekedar basa basi.
Mataku tak ingin lepas dari pemandangan ini.
Menyusuri jalan yg pernah kita lalui bersama.
Aku kira aku akan mendapatkan apa yg ku harapkan.
Nyatanya benar kata Allah.
Jangan berharap lebih kepada manusia jika tak sanggup menanggung rasa kecewa.
Bisakah kau merasakan betapa sakitnya perasaanku?
Jika ucapan perpisahan yg ingin kau katakan... katakanlah.
Aku tak butuh kata-kata manis sekedar penghibur laraku.
Akan sampai kapan aku merasakan sakit dan kaupun berjalan tanpa merasa menyakiti?
Ku duduk sendirian.
Menyusuri jalanan.
Tatapanku penuh harapan.
Kemudian...
Di tengah perjalanan....
Kau memberikan kabar, yang tak ku sangka akan ku dengar.
Ku baca berulang kali.
Tulisannya tetap sama.
Nadanya jelas terdengar.
Kututup kembali layar handphone.
Ku menatap pemandangan dengan tatapan kosong.
Aku bisa. Aku kuat.
Tapi saat kerabat dekat memberikanku semangat....
Tak terasa air mataku jatuh.
Bersamaan dengan rintik hujan yang menghujam kaca dengan keras.
Rasanya aku ingin keluar.
Merasakan kerasnya rintik hujan.
Menangis lebih kencang.
Takkan ada yg mendengar.
Tak ku perdulikan orang di sampingku.
Acuh.
Jangankan sekedar basa basi.
Mataku tak ingin lepas dari pemandangan ini.
Menyusuri jalan yg pernah kita lalui bersama.
Aku kira aku akan mendapatkan apa yg ku harapkan.
Nyatanya benar kata Allah.
Jangan berharap lebih kepada manusia jika tak sanggup menanggung rasa kecewa.
Bisakah kau merasakan betapa sakitnya perasaanku?
Jika ucapan perpisahan yg ingin kau katakan... katakanlah.
Aku tak butuh kata-kata manis sekedar penghibur laraku.
Akan sampai kapan aku merasakan sakit dan kaupun berjalan tanpa merasa menyakiti?