jy

"Kamu kok pake baju kayak gitu sih." Kata Sehun pas pacarnya keluar rumah.
"Gitu gimana? Jelas2 aku pake lengan panjang sama jins?"
"Tapi baju kamu tuh nerawang banget, terus jins kamu juga ketat. Gaksuka aku."
"What?" Si cewek langsung merhatiin outfitnya, bener juga sih. Tapi Sehun gakpernah protes sebelumnya.
"Ganti baju sana."
"Gakmau ih. Udah ayo jalan."
Sehun nyaris nahan pacarnya buat masuk mobil, tapi pacarnya lebih gesit. Akhirnya mereka ttp berangkat.
Hari itu Sehun pergi nemenin pacarnya beli dress untuk wedding sepupunya nanti. Tapi entah kenapa hari itu Sehun bener2 annoying.
"Hun ini bagus gak?" Kata si cewek sambil nunjukkin strapless little black dress ke Sehun.
"Itu kependekan."
Untuk kali pertama protes Sehun bisa diterima karena dressnya emang cuma sampe setengah jengkal diatas lutut.
"Kalau ini? Gak pendek kan?"
"Tapi terlalu rendah, it exposes ur chest."
Si cewek cuma ngangguk, terus mulai nyari2 dress lain. Tapi tiba2 Sehun nyeletuk, "Aku capek nih. Masih lama gak sih."
"Yaampun Sehun, kita tuh belum ada 30 menit disini! Kamu tuh kenapa sih protes mulu!"
"Kok kamu jadi marah2." Sehun masang wajah tersinggung, meskipun tetep kelihatan ignorant.
"Yaiyalah. Kamu tuh dari berangkat gak berhenti protes, ya bajuku lah, ya jalanannya lah, ya udaranya, baju2 yg kupilih juga gak ada yg kamu bilang bagus. Kalo gakmau nemenin tuh bilang dari kemarin! Aku bisa kok!"
Sehun cuma diem, rahangnya tegang. Sehun emang grumpy, tapi dia gakbisa marah, apalagi sama pacarnya.
"Udah sana pulang aja! Aku bisa balik naik taksi."
Orang-orang di outlet udah mulai ngeliatin mereka, spg disana juga udah mulai bergerak buat nyuruh mereka tenang.
Sehun langsung megang pergelangan tangan pacarnya dan narik dia keluar.
"Sehun apaan sih! Pulang aja sendiri!"
"Diem." Sehun tetep jalan keluar outlet.
"Apaan sih!"
"Denger, aku minta maaf kalo aku grumpy, tapi semua ada alasannya."
"Terus apa alasan kamu? Bilang dong, aku tuh kesel banget liat kamu kayak gini daritadi tau gak. Annoying."
"Aku udah beliin dress buat kamu. Tapi kamu gakpernah ngasih aku kesempatan buat bilang. Kamu terus aja cerita soal temen cowok kamu yang nganterin kamu pulang pas hujan kemarin. Kamu mikir ga sih perasaan aku gimana?"
Si cewek langsung speechless, sementara Sehun tetap expresionless, meskipun kelihatan di matanya kalau Sehun kesel banget.
"Em.... aku... minta maaf kalo gitu..."
Sehun cuma menghela napas.
"Emang... dressnya ada dimana?"
"Ada di backseat." Sehun berusaha nenangin dirinya sendiri. "Please, lain kali jangan terlalu berlebihan ngomongin cowok lain di depan aku."
"Sorry... habis kamu gak respon apa2."
"It's a common sense not to talk too muh about another guy to your boyfriend, dear."
Si cewek cuma diem, nunduk.
"Yaudah gapapa. Kamu masih mau cari baju lain gak?"
Si cewek cuma geleng, "Aku cuma mau cari dress kok. Tapi kan udah dibeliin kamu."
"Okay.."
"Makasih ya..."
Sehun gak ngomong apa2, cuma ruffle rambut pacarnya pelan sebelum meluk sejenak dan balik ke mobil.

View more

"Jeyi..." Baekhyun akhirnya angkat bicara setelah kurang lebih 30 menit cuma duduk hadap-hadapan tanpa suara.
Tapi Jeyi cuma bilang, "Diem."
"Tapi aku kan--"
"Diem gak."
Baekhyun cuma bisa manyunin bibir bawahnya, pouting. Mungkin mulutnya udah gatel gara2 gak dibolehin ngomong sama Jeyi daritadi.
Sekitar 45 menit yang lalu, penyebab keheningan ini terjadi (elah). Baekhyun yg lagi beli tisu di warung kecil trotoar, dengan cerobohnya, dengan bodohnya, main nyebrang jalanan besar pas ngeliat Jeyi ada di seberang lagi nunggu taksi. Gak pake liat2, padahal udah jelas ada bus mau lewat. Kalo sopir busnya gak liat dan ngerem, mungkin sekarang mereka udah di ambulans dan Jeyi lagi nangis2 bombay disamping Baek yg tidak berdaya.
"Jey... aku kan kangen kamu..."
"KANGEN TAPI GAK BEGO GITU DONG AH!" Jeyi langsung ngebentak Baek di J.Co. Gak peduli sama kepala orang2 yg langsung nengok ke arah mereka. Jeyi masih pucat gara2 kejadian tadi, aneh emang, yg hampir ketabrak siapa, yg pucat siapa.
"Ssst..." Baek langsung megang tangan Jeyi. "Iya iya maaf..."
"Maaf maaf. Kalo kamu tadi ketabrak tuh gimana! Itu bus bukan becak!! Kamu bisa mejret tau gak! Kayak tikus ketab--"
Baek langsung nutup mulut Jeyi yang masih keliatan marah. "Iya aku tau... tapi aku sekarang gapapa kan? Udah dong sayang..."
Jeyi ngebentak Baekhyun lagi meski mulutnya masih ditutup, dan Baek tau Jeyi ngomong "Bodohnya tuh dikurang2in kek!"
"Iya iya aku tau aku bodoh... maaf ya... pacarnya bodoh gini..."
"Nyebelin!!"
Tiba2 Baek senyum sambil naro tangannya di atas meja lagi, "Makasih ya.."
"Hah?!"
"Kamu udah panik kaya gini, berarti kamu sayang banget kan sama aku hehe"
Jeyi cuma melotot, "Dimana mana orang kalo liat orang mau ketabrak ya syok lah!!! Ah!!"
"Tapi kan ga sampe berkepanjangan gini." Baek cuma senyum2 tipis, tau Jeyi cuma ngeles.
"Ah gatau!! Males ngomong sama kamu tuh! Awas ya kalo kayak gitu lagi, biarin aja digilas truk molen!!"
Baekhyun langsung pouting lagi, "Serem banget sih... :("
"Bodo!" Jeyi cuma berdiri dan jalan ke counter buat mesen J.Cool. Baekhyun cuma ketawa sambil jalan ke arah Jeyi, "Udah sini aku yg bayarin."
"Ga mempan!! Kamu tetep oon!"
Baek lagi2 cuma ketawa, padahal Jeyi udah berkaca2. Akhirnya Baek ngerangkul Jeyi, gak menghiraukan omelan Jeyi yg berkelanjutan sambil mesen J.Cool buat Jeyi, "Single, strawberry topping."

View more

Hidup w terlalu penuh dengan fiksi sampe gatau mana fiksi mana real story.
But here you go:
There were two little kids who didn't know yet what's the meaning of love, they were just simply adore and care for each other.
One day, the boy creeped to the girl's class with a hand full of cheap chocolate, when he knew that the class was empty, he sneaked in and walked to the girl's table. He knew it really well because of the large pink Minnie Mouse bag of hers which was familiar to him. He put the chocolates in her bag before anyone caught him and ran away.
When the girl got back to the class and opened her bag, she was surprised and happy as she found out that there were some chocolates in her bag. She was going to get one to eat, yet she got a crumpled paper with a familiar handwriting on it, she read it as she started eating the chocolate and smiled happily.
The paper was from the boy, it was a short letter which surprisingly really boosted her mood up.
"I bought some chocolates you love with the remaining of my pocket money. Now I don't have any to go home, let's walk to home together, don't leave me, ok??"
(Now it's your job to guess whether the story was real or not! Chu~)

View more

Pingsan kenapa lagi sih ini anak kalo ga jatoh, pingsan. :(((( kapan pingsannya?
---
"Eh udah siap ya lo semua." Kata Mino sambil memastikan tiga temennya yg lain udah disana, plus semua alat2 yg diperlukan buat surprise.
"Namtae, kue udah?" Namtae cuma nunjukkin kue yg dia pegang dgn tampang bosan, "Eh gue bilangin ya--"
Tapi kata2 Namtae langsung dipotong sama Mini yg kembali ngabsen, "Seungyoon, kado udah ya?"
"Udah udah." Kata Seungyoon datar.
"Jinwoo, gimana Seungyoon ada dirumah gak? Btw snow sprayernya udah kan?"
"Udah sih, tapi--"
Lagi2 Mino motong kata2 orang, "Yaudah yok cabut ke rumahnya.
"Batu banget sih." Gerutu Namtae, Seungyoon cuma nepuk2 punggungnya.
"Udah gapapa turutin aja. Lagian kali aja Seunghoon bisa jadi baikan gara2 surprise kita.
Jinwoo cuma mandangin snow sprayer di tangannya, "Gausah pake ginian lah ya? Kasian dianya."
"Iya gausah kalo itu sih." Kata Seungyoon.
Tidak terasa mereka udah sampai di depan rumah Seunghoon. Mino langung ngetuk pintu dengan semangat, "Misiii..."
"Eh temen-temennya Hoon ya?"
"Ehe iya nih tante... boleh masuk?"
"Boleh2... tapi kayanya Hoon lagi tiduran tuh, belum sembuh juga dia-- eh bawa kue segala yaampun..."
Tiga cowok di belakang Mino langsung senyum sopan dan nyapa mamanya Hoon, "Halo tante.."
Sementara Mino cuma bengong, "Emang Hoon kenapa tante?"
"Loh... Hoon lagi sakit udah 3 hari..."
.
.
.
Pas mereka masuk, Seunghoon lagi duduk di balkon kamarnya sambil melamun. Jinwoo pun langsung nepuk punggungnya, "Udah baikan belum?"
"Hah... lumayan..."
"Nih ada kue... kasian banget sih sakit pas ulangtahun." Kata Namtae sambil duduk di sebelah Seunghoon.
"Wah thanks ya..."
"Sama-sama, get well soon lah.. payah lu sakit mulu." Kata Seungyoon sambil ngacak2 rambut Seunghoon.
"Iya iya.. haha. Mino mane?"
"Tuh bengong depan pintu, dia batu banget mau ngasih surprise padahal kita udah mau bilang lo lagi sakit." Namtae sukarela menjelaskan, Seunghoon langsung ngakak, "Sini lu hahaha"
Mino jalan kearah Seunghoon sambil cemberut, "Sori Hoon..."
Tapi Seunghoon malah ngasih jempol ke Mino, "Surprisenya berhasil kok. Thanks banget ya." dan sukses bikin Mino sumringah lagi.
(Ini muka Seunghoon pas melamun di balkon)

View more

"Papa, aku juga mau dansa seperti mereka." Kata Sophia waktu musik mulai diputar, Sophia keliatan iri dengan orang-orang dewasa yg mulai berdansa berpasangan. "Sophia harus dansa dengan siapa.."
Sophia mempererat genggaman tangannya pada Yifan, sambil matanya mencari-cari sosok yang sepantaran dengannya dan bisa diajak berdansa.
Sayangnya tidak ada anak kecil lagi selain Sophia.
Yifan pun akhirnya mengarahkan pandangan Sophia kepadanya, "Sophia," lalu berlutut di hadapan gadis kecil yg masih terlihat kecewa. "Can I have this dance?"
"Papa, sungguh?" Sophia terlihat senang, Yifan pun mengangguk sambil tersenyum.
"Tentu saja. Mana mungkin papa membiarkan Sophia kecewa seperti ini?"
"Yeayyy!"
Yifan pun langsung mengangkat Sophia dan menggenggam salah satu tangan kecilnya. Sophia meletakkan tangannya yg satu di bahu Yifan seperti yg orang-orang lakukan. Dan Yifan pun mulai berputar mengikuti irama, berdansa dengan gadis kecilnya.
---
Bye. I just can't stop myself from creating formal words for this.
Gak kuat gila ini gue lemah banget liatnya. HAAAAAAAA WU YIFAAAAAAAAAANNN.

View more

AHHAHAHAHAHAHAHA baru inget ya Allah!!!! Wkwk key deeeh.
---
[Perpusat UI Depok]
"Hfff..." Jeyi cuma menghela napas setelah beberapa menit diam karena bingung mau apa. Akhirnya Jeyi cuma ngaduk2 Hazelnut Latte pesenannya sambil melamun lagi.
Sementara ada seorang yg masuk ke Starbucks, tidak lain dan tidak bukan adalah Seunghoon. Setelah selesai pesan, Seunghoon langsung lihat2 sekeliling, kali aja ada bangku kosong.
"Loh," Seunghoon langsung berhenti mencari pas dia lihat Jeyi, "Itu pacarnya Baekhyun kan."
Seunghoon pun langsung jalan kearah Jeyi dan duduk di bangku kosong depan Jeyi tanpa permisi.
Jeyi cuma melotot, "Heh."
Seunghoon senyum, "Hai. Inget gue gak? Kita ketemu di mares waktu itu."
"Oh... cowok starmart."
Seunghoon bengong, kata2 Jeyi barusan bikin Seunghoon merasa dia baru aja dibilang pegawai starmart.
"Lo bener2 gaktau gue siapa ya?"
"Tau, cowok starmart yg makan mi gelas dengan mata tertutup."
Seunghoon cuma nepuk jidat, "Aduuuuh. Lo pacarnya Baekhyun kan? Ternyata bener ya lo jutek."
"Tunggu tunggu," Jeyi langsung natap Seunghoon. "Lo temennya Baekhyun?"
"Yap!" Kata Seunghoon sambil nyedot Hazelnut Latte punya Jeyi yg entah sejak kapan udah ada di tangan dia.
"Yang suka nebeng mobil Baekhyun tiap gue mau pulang bareng dia?"
"Hmmm gaktau sih tapi mungkin iya? Hehe sori ya."
"Lo tau gak sih itu nyebelin banget?" Jeyi cuma manyun sambil nyedot Hazelnut Latte nya yg udah kembali ke tempat semula.
"Enggak tuh hehehe." Seunghoon cuma nyengir, "ya sebagai permintaan maaf gue beliin lo makanan deh hari ini."
"Ah gakmau, ntar lo bohong lagi."
"Ngga kokkk, gue lagi ulangtahun nih! Mau gak?"
"Oh iya? Hehehe cie... happy birthday btw. Kok lo ga neraktir Baekhyun aja?"
"Lah katanya dia mau ketemu lu malah." Kata Seunghoon sambil ngeliat keluar.
"Gatau ga dateng2, capek gue nungguinnya. Ayo dong gue mau eclair."
Seunghoon cuma ketawa, "kalo dipikir2 lo orangnya frontal juga. Pantes Baekhyun suka sebel sama lo."
"Hah???"
"Gak deh bohong hehehe." Seunghoon berdiri, kebetulan namanya udah disebut juga, "mau apa tadi? Eclair?"
Jeyi cuma ngangguk, "gue gamau makan disini, tempat lain aja yuk."
"Loh?"
"Lo harus ceritain gue lebih banyak tentang Baekhyun dan semua curhatannya ke lo." Jeyi berdiri, "lagian masa ulangtahun cuma neraktir eclair. Curang namanya."
Seunghoon ketawa lagi, "Iya deh iya, gue ambil pesenan gue dulu."
Akhirnya mereka pergi deh. Entah kemana. Ninggalin Baekhyun yg entah masih kejebak macet atau mobilnya nyusruk ke selokan. Pft.
---
HAPPY HAPPY HAPPY BIRTHDAY LEE SEUNGHOON MUAH. Semoga bisa normalan dikit ya tengs.
♥

View more

Ok!!!! Anyway I'm gonna use English, ya?
---
It was a very cold day in winter yet your boyfriend wasn't there to give you a warm hug. He was going to another country for a private reason. He's been gone since 3 days ago and you think it's enough for you to get crazy because of the overwhelming yearning feels. You finally decided to call him, not caring about the expensive international tarriff of calling, when suddenly your phone rang, showing his name on screen.
Byun Baekhyun
You picked it up with mixed feelings; happy, wants to scream at him, crying out loud, saying sweet and cursing words at the same time.
"Hey baby~" his cheesy sweet voice came out after you said hello with your shaky voice. "Miss me already?" You can imagine him smiling cheekily as he said that.
"No..." 'no you're not wrong' you said inwardly.
Baekhyun was smiling there, yet he felt sad inside as he heard your shaky voice, "What a way to greet your boyfriend, dear."
"I don't miss you at all." You said.
He sighed, "Unfortunately, I miss you a lot." He shoved his hand into the pocket of his winter coat after running his hand through his hair.
"Why? I thought you don't, you didn't even text me since you arrive."
"I had problems with registering my new phone number, it's so complicated." He let out a chuckle, and then sighed against the cold air again.
"I miss you too..."
"Why? I thought you just said that you didn't?" He smiled.
"I was being sarcastic, you dumb."
He only let out a small laugh before changing his tone into a worried one, "Are you okay there? Do you eat and sleep well?"
"I should be the one who asked it.."
"I adapt well.. answer me now."
"I'm... okay."
You knew that Baekhyun could sense a lie in your words, so that you bit your lip after that.
"Eat now.. you're making my holiday uncomfortable." He said, "and don't sleep too late. I will text you to keep you reminded."
"I've been waiting for you to do that."
"Don't worry, I will do it right after we hang up." He smiled again, trying to affect his tone so that you would feel more comfortable.
You could only smile even though tears were still disturbing your sight, "Thankyou."
Both of you stayed still just to hear each other's breath for some minute, until Baekhyun decided to hang up first, "I need to cross the road, talk to you later."
You only nodded, decided to wait that 'later' to come.

View more