Waduhhh hihihi =3 masa sih?-.- tapi setau ku muka ku memang selalu pink kalau di sekolah juga =)) heheheh...Pacar? Wahh ngeledek ya? :'3 hihihi.... Maaf kamu kelas berapa? =)
gak bsa bahasa english ya?
Just a little bit(」゚ロ゚)」 kalau saya ndak bisa memangnya masalah buat kamu? Kenapa anda harus meng anonimkan diri anda yang seperti "luzer" itu? Huh? (⇀↼) kalau mau nge ask lain kali ilangan tuh ceklisnya !! Ga usah di klik segala kali ceklis hijau nya--" Ribet amet dah ni orang satu !
Dear anon yang kerjaannya hanya bisa ngejudge hidup lo
Hei kamu anon ! Kamu mau nge judge aku? Sampe kamu puas ? Emang gak cape ya ngurusin hidup orang lain?!?!◎_◎ kayaknya seneng bangett sih kamu kalau ngeliat bullyan nya itu sampe nangis :'3 hahaha..... BUT I can be STRONG ! And one more.... Look this pict ! HA ! ͡° ͜ʖ ͡°
are u single or taken
Me? I'm "jomblo" do you know what the meaning of 'jomblo'? (゚ー゚) Jomblo is... ummmm.... Googling aja deh sono ="3 wkwkwk *off anon euyy !!*
Muka ku selalu berwarna pink(♥ω♥*) kenapa yaa?? .____.
Hey ya !
Hey ! Read this->> Kini hadir microSD 200 GB pertama di dunia!!(」゚ロ゚)」Harganya sekitar...........(baca aja deh) heheheMinggu lalu (01/03), SanDisk resmi memperkenalkan karya hebat mereka, microSDXC UHS-1 dengan kapasitas 200 GB. Ini adalah rekor baru microSD dengan kapasitas terbesar, dengan memori 56 persen lebih banyak dari microSD 128 GB.Memakai microSDXC 200 GB SanDisk, Anda bisa menyimpan video Full HD beresolusi 1080 piksel berdurasi 20 jam! Kecepatannya pun tak usah diragukan, Anda dapat mengirim 1.200 foto hanya dalam satu menit.Meskipun hanya berukuran beberapa sentimeter, microSD 200 GB SanDisk dapat meladeni kecepatan transfer data hingga 90 Mbps.Bahkan, microSD mungil ini mempunyai kapasitas penyimpanan yang lebih besar dari kebanyakan notebook, tentu, lebih dari memori yang dimiliki oleh iPhone 6 dan iPad Air 2, Mashable (02/03).Menurut SanDisk, microSD 200 GB miliknya didesain untuk perangkat Android kelas premium yang mendukung penyimpanan video beresolusi 4K. Nah, bila tertarik dengan microSD jumbo SanDisk ini, siapkan dulu dana Rp 5 juta.
Veteran tukang timbangan keliling dulu perang lawan marinir AS -Emin Dudung, seorang veteran perang 45 hidup kekurangan di senja usianya. Dia berkeliling kota Bandung menjajakan jasa menyewakan timbangan badan. Pria berusia 80 tahun lebih ini sekadar mencari sesuap nasi. Penghasilannya tak tentu. Jumlah orang yang mau ditimbang badan di tempat umum bisa dihitung dengan jari.Kakek tua ini sudah ompong, bicaranya pun tak jelas karena usia. Tanta Bagus Dewanto, anggota Komunitas Historia Van Bandung pernah berbincang sejenak dengan veteran tersebut."Beliau dulu mengaku pernah ikut latihan Heiho tahun 1943. Latihannya berat sekali katanya," ujar Tanta saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (14/3) sore.Pada periode tersebut tentara Jepang memang merekrut banyak pemuda Indonesia untuk dijadikan pembantu tentara Jepang atau Heiho. Mereka bertugas melakukan pekerjaan kasar seperti mengangkut amunisi dan menggali lubang perlindungan.Namun tak jarang pula Heiho ikut bertempur bersama tentara Jepang jika keadaan sudah terdesak. Pak Emin ikut dikirim ke Pasifik. Dia berperang melawan serangan Marinir Amerika Serikat.Beliau lalu dipulangkan ke Indonesia. Begitu Indonesia merdeka, Pak Emin bergabung dengan perjuangan Indonesia. Dia melatih para pemuda Indonesia untuk bertempur melawan Belanda.Pengalaman bertempur di Pasifik sangat berguna bagi angkatan perang Indonesia yang baru terbentuk. "Pak Emin sempat melatih kemiliteran para pemuda di Cikawao, Bandung," kata Tanta.Emin pun ikut hijrah ke Yogyakarta bersama pasukan Siliwangi tahun 1947 sebagai buntut perjanjian RI dan Belanda.Pengalaman bertempur di Pasifik sangat berguna bagi angkatan perang Indonesia yang baru terbentuk. "Pak Emin sempat melatih kemiliteran para pemuda di Cikawao, Bandung," kata Tanta.Emin pun ikut hijrah ke Yogyakarta bersama pasukan Siliwangi tahun 1947 sebagai buntut perjanjian RI dan Belanda.Saat Belanda kembali menyerang tahun 1948, dia kembali ke Jawa Barat untuk berperang. Yang mereka hadapi tak cuma Belanda, tetapi serangan gerilyawan Kartosuwiryo di Jawa Barat.Kini di hari tuanya, Emin masih harus berjuang. Bukan melawan Belanda, tetapi berjuang mencari sesuap nasi.Kisah Emin diposting oleh seorang siswa SMU di Bandung, Nadiah Nurul Fauziah di facebooknya. Nadia merasa sedih pejuang yang punya peran dalam kemerdekaan bisa bernasib seperti ini.Ribuan orang membagikan kisah ini di jejaring sosial. Mereka menyesalkan kurangnya perhatian pemerintah pada nasib para veteran.Presiden Soekarno pernah berkata. "Hanya bangsa yang besar yang bisa menghargai jasa para pahlawannya."Maka apakah kita adalah bangsa yang besar?