jy

[pt 2/2]

"Jan, Bayu itu kayak gimana sih orangnya?" Tanya Cathasara sambil sibuk baca menu.
"Anaknya seru sih katanya. Tapi tiap ketemu gue selalu galak. Matanya jahat. Rahangnya tegang. Kayak setan."
"Emang muka dia serem?"
"Enggak. Kayak bayi."
"....lah?"
Jauzan langsung mengakhiri segala diskusi tentang Bayu pas dia liat Syira dan Bayu di kejauhan. "Speaking of the devil...."
Cathasara pun langsung nengok ke arah mereka dan masang muka gak percaya, karena Bayu yang lagi jalan ke arah mereka lagi senyum dengan manisnya sambil megang tangan Syira.
"Mana ada setan begitu. Payah amat sih lo deskripsiin orang."
"Palsu itu. Pasti aslinya mau jambak rambut gue sampe rontok." Jawab Jauzan, suaranya mulai berbisik karena mereka udah deket.
"Halo." Sapa Bayu. "Udah lama ya? Maaf ya, habis si princess lama bgt dandannya. Padahal udah cantik."
Syira cuma bisa ketawa awkward, Cathasara cuma bisa senyum sopan, dan Jauzan cuma bisa garuk pipi.
"Oh, iya. Gue Cathasara." Cathasara pun mengulurkan tangan yang langsung dijabat sama Bayu.
"Gue Bayu." Kemudian Bayu nengok ke arah Jauzan dan tersenyum, "Congrats ya, Zan."
"Heheh. Thanks, Bay."
Masih dengan senyum yang manis, Bayu pun narikin kursi buat Syira duduk.
"Duduk, Ra."
The moment she sits, suasananya berubah jadi semakin awkward. Cathasara langsung nyubit Jauzan yang tiba2 gak bisa berhenti mandang Syira.
"Sakit jir!"
Cathasara langsung melototin Jauzan sambil senyum, maksud hati ingin bilang, 'Do something other than looking at her like a moron.'
Jauzan yang sinyalnya kenceng pun langsung senyum balik kemudian megang tangan Cathasara diatas meja, "Kenapa sih sayang cubit2? Gemes?"
"Iya abisnya tampang kamu suka bodoh gitu aku gemes."
Sebagai respon, Bayu cuma ketawa garing sebelum mulai ngelus kepala Syira yang lagi sibuk baca menu. Kemudian merapat dan ngerangkul Syira pelan, "Makan apa sayang?"
"Apa ya? Kamu mau apa?" Syira langsung nengok ke Bayu yang membuat wajah mereka cuma terpisah 3 centimeter.
Tanpa ragu, Bayu langsung ngecup bibir Syira selama 0.0001 detik sebelum berkata, "Samain aja sama kamu."
Jauzan? membatu. Tiba2 pegangannya ke tangan Cathasara makin keras. Cathasara langsung nyubit paha Jauzan buat nyadarin. Jauzan pun langsung berbisik 'sorry' dan mulai bikin pembalasan dengan cara bikin Cathasara senderan di bahunya sambil sok basa basi, "Kalian kapan sih pacarannya gak sweet gitu?"
Syira langsung jawab, "Kalian juga sweet."
Cathasara senyum, kemudian ngomong lagi ke Jauzan, "Nanti anterin aku ke toko buku dulu ya, ada yang mau dibeli."
"Ke Eropa pun aku anterin sayang."
Lagi-lagi Jauzan kena cubitan dari Cathasara yang mendesis, "Norak anjir lo lahir tahun berapa sih."
"Bodo amat lo nurut aja sama gue."
Double date pun berubah fungsi jadi ajang PDA level rendah serendah-rendahnya, mengingat pihak satu jarang banget PDA dan pihak dua gakngerti pacaran itu mesti apa.
?

View more

halo maaf ya baru update soalnya hidup gue gak hanga untuk update cerita di askfm hehehe?
---
[pt 1/2]
Setelah pertemuan yg tak terduga dengan 'pacar baru' Jauzan, Syira jadi uring-uringan di kosan. Bahkan pas disapa pun dia cuma jawab singkat dengan muka kusut.
Gimana enggak, gaada angin gaada hujan, tau2 Jauzan punya pacar. Seinget Syira juga Jauzan gak pernah cerita soal dia naksir siapa.
Di saat itu, entah kenapa Syira malah mutusin buat nelepon Bayu dan ceritain semuanya.
"Halo prinses ada apaaa."
"Masa Jauzan punya pacar."
"Hah?" Nada bicara Bayu yg tadinya manis pun langsung berubah datar. "Terus kenapa?"
"Aku sebeeeel!"
Bayu cuma bisa balas dengan dua pertanyaan pamungkas.
"Emang kamu pacarnya dia? Emang kamu suka sama dia?" Jeng jeng.
Syira langsung deg-degan, udahlah pertanyaannya langsung nembak tepat pada sasaran, nada bicara Bayu juga kedengeran kesel banget.
"Ya bukan gitu....."
"Terus gimana?"
Syira cuma diem, iya ya, kenapa coba dia kesel? Suka-suka Jauzan lah mau punya pacar atau nggak?
Di tengah2 atmosfer tegang itu, tiba2 ada notif Line masuk ke hp Syira, dan itu dari Jauzan.
"Bentar, Bay."
Bayu gak jawab, masih diam tanpa kata gara2 kesel. Lagian? Kok sengaja banget nelepon cuma buat ngasihtau kekesalan dia atas hubungan baru Jauzan? Bikin cemburu aja.
"Hah?? Gila kali." Syira tiba2 bermonolog.
"Apa yang gila?"
"Jauzan ngajak kita double date??"
"Yaudah terima aja."
"Kamu sama gilanya ya sama dia?"
Bayu cuma ketawa tipis, "Aku mau tau aja kamu beneran gak suka dia atau nggak. Bisa aku liat di double date nanti, kapan dia ngajaknya?"
"...... malam ini."
"Yaudah, aku jemput ya. Pakai baju yang cantik ya sayang, pacarku." Kata Bayu dengan menekankan kata 'pacarku' sebelum nutup teleponnya.
Syira cuma bisa bengong, stress, Jauzan sama Bayu bakal ketemu ketika Bayu lagi bad mood. Apa enaknya itu acar double date, isinya bisa2 cuma pelototan doang.

View more

Halo dan selamat ulang tahun, Dian!
Selamat Hari Guru juga untuk semua guru di Indonesia :)
Pendapat tentang pendidikan ya... kalau tentang gurunya sendiri aku udah gak terlalu memperhatikan lagi ya, jadi gak tau harus kasih pendapat apa. Aku berdoa aja semoga semua guru di Indonesia bisa mendapatkan perlakuan yang adil sesuai dengan apa yang telah mereka berikan.
Kalau tentang muridnya, aku banyak melihat adik2 SMA yang asik berkeluh kesah di beranda Line-nya mengenai beratnya SMA jaman sekarang akibat kurtilas. Katanya tugasnya banyak sekali dan pulangnya juga lama, jadi gak ada waktu buat mengembangkan bakat atau bahkan menghabiskan waktu dengan orang tua.
Aku mau cerita, adikku baru lulus SD, dan dulu dia dapat banyak sekali tugas, tapi dia masih bisa bermain kok, dia masih punya waktu untuk menggambar kok (menggambar itu hobinya), dia masih bisa tidur lelap kok. Dan sekarang dia sudah SMP, dia masuk siang dan baru sampai rumah jam 19.00, memang lelah. Tapi dia bisa istirahat sesampainya di rumah, untuk 1 atau 2 jam, sambil mengobrol dengan mama papa, bercerita banyak hal. Setelah itu mengerjakan tugas lalu tidur cukup sampai jam 5.
"Ah, apaan sih, bahas penderitaan anak SMA kok malah disambungin ke anak baru lulus SD. Dia pelajarannya masih gampang kali."
Ya menurutmu gampang, karena kamu sudah SMA, kamu sudah belajar itu. Tapi menurut dia? Dia baru belajar. Kalo mau dibandingkan, apa yang dia alami sama saja sama kamu. Hanya saja kamu sudah SMA.
Apa yang kamu alami juga saya alami. Hanya saja saya sudah kuliah.
Setiap angkatan, setiap tingkatan dati pendidikan, punya penderitaannya masing2. Jangan bertingkah lemah seakan2 kamulah angkatan paling menderita sedunia (karena tak jarang banyak dari kalian yg membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan yg di luar negeri).
Argumen kamu tentang sulitnya untuk istirahat dan mengembangkan bakat karena sekolah itu tidak valid. Ambillah sisi baik dari penderitaanmu, kamu beruntung, kamu pasti bisa lebih siap nantinya menghadapi dunia perkuliahan dibanding kami yang sudah lebih dulu kuliah (banyak yang kaget karena kuliah banyak tugas, tidak seperti waktu SMA). Angkatan kalian itu bisa jadi angkatan unggul. Jadi berhenti protes dan teruslah berlari sampai akhir.
Oke?

View more