Advance Setiawan

Eh... gimana ya... jadi ini tergantung jurusannya, univnya, dan kurikulumnya sebenernya

---

Cerita sedikit tentang TA di Elektro di kampusku. Sejak dapat akreditas ABET sekitar tahun 2011 an, sistem TA di EL mengalami perubahan. Kami untuk TA akan membuat kelompok 3 orang -3 orang, lalu kami akan berebut topik di

---

(ngga sih waktu 2 tahun pertama penerapan nggak bisa milih temen haha)

---

Hasil TA secara umum adalah proyek di bidang elektroteknik. Bisa jadi menyinggung bidang lain (misalnya purifikasi air dengan sistem ozon) tapi fokus utama adalah pada sistem elektronik di alat purifikasi air tsb. Ada juga yang membuat simulator crane di pelabuhan (kurang tahu kalau ini fokus di mana, mungkin kendali dan programming).

---

Ohya, sebagai catatan, terutama untuk jurusan teknik. output dari TA s1 bukanlah riset murni. Kalau nggak salah, dosenku pernah bilang, levelnya adalah S1 -> meniru (tapi bikin sendiri ehehe), S2 -> mengembangkan (mungkin mengembangkan teori yg udah ada ya? aku belum ngerti, belum S2 hehehe), dan terakhir S3-> penemuan baru (level novelty nya mesti cukup tinggi)

---

Khusus di EL ITB sendiri, salah satu hal yang sangat ditekankan adalah Engineering Process Documentation. Artinya dokumen proses rekayasanya bener2 harus lengkap, mulai dari B100 (proposal), B200 (spesifikasi teknis), B300 (desain), B400 (catatatan implementasi), dan B500 (catatan pengujian). Tahap B100-300 dilakukan di TA1 (kira2 smester 7) dan B400-500 di TA2 (kira2 semester 8)

---

Sejak tahun 2015/2016, adalah dimungkinkan untuk ngulang TA1, jadi harus ngulang TA dari awal kalau dinilai proposal, spek, dan desainnya ampas (._. )

---

Nah untuk barangnya sendiri (kecuali TA software), meskipun ketiga anak pasti mengerjakan bagiannya masing2, tapi sistem harus terintegrasi. Hehe. Outputnya harus berupa barang, atau software untuk TA software. Tidak boleh hanya berupa simulasi. Loh terus kalo TA simulator? Yah hasilnya kan software untuk simulator, bukan simulasi menggunakan matlab (setahu saya)

---

Terus pasti pada tanya buku TA gimana. Wah maaf saya sendiri belum mulai bikin (._. ) tapi yang jelas krn kita bukan mengembangkan/membuat teori, jadi buku TA nya juga nggak kayak paper2 penelitian teori baru gitu kok. Kelihatannya sih akan seperti penerapan teori, implementasi sistemnya kaya gimana. Nanti kutambahin ya kalau buku TA udah jadi hehe.

---

PS: bisa jadi beda untuk jurusan lain, apalagi yg spesifik seperti farmasi, tambang/minyak, seni/bahasa, dsb dst

---

Terakhir, nih buat hiburan :')
https://www.youtube.com/watch?v=GZnWy7-uYAY

View more

Ini cerita yang mungkin udah sering diulang-ulang

---

Pada suatu hari yang cerah (??) di Asrama Haji Surabaya, sekelompok anak SMP (kontingen jawa timur) sedang sibuk belajar matematika.

---

Aku dan ke SKSD an ku kayaknya menyapa/ngajak kenalan semua anak yang ada. Kayaknya sih. Apa nggak semua, gaktau juga.

---

Terus ketemu sama kakak yang kurus kering mungil berkulit coklat.

---

Kelar pelatihan, kami pun pergi ke Jakarta (sekitar sepekan kemudian) berserta... sekitar 50 anak lainnya (jatim kontingennya selalu besar =D ).

---

Pas acara makan2, tau2 ada sms masuk dari anggota kontingen (biasa kan, waktu itu belum musim line dan WA, tapi anak2 udah punya hp, jadi pakai sms). Lupa persisnya isinya, tapi itu dari si kakak-coklat-sipit-kidal-kurus-mungil ini.

---

Hari pertama tes berlangsung biasa-biasa saja dan kepesimisan. Sibuk reunian sama temen2 SD, sorenya aku menerima kabar kalau si kakak ini demam tinggi.

---

Sebagai teman yang baik (hueks) diriku panik. Gak panik banget sih tapi lumayan panik. SMS an terus ngomong macem2, yg aku inget aku nyaranin si kakak buat ngebalik bantalnya biar gak terlalu panas. Tapi terus aku dan temen2 sekamar tidur cepat sih (ceritanya menyelamatkan diri sendiri biar gak sakit dan besok prima pas tes hari kedua)

---

Si kakak yang demam ini pun tidak begitu optimal performancenya waktu hari ke dua, terus jadinya nggak dapat medali deh =(

---

Nggak tau gimana kelanjutannya kita akhirnya jadi sering banget kontak2an dan jadi teman baik. Dulu sebagai anak sombong aku agak susah gitu ngomong nyambung ama temen sekelas, larinya pasti ke anak2 ini. Dan paling sering si kakak ini.

---

Gosip-gosip bertebaran. Kita juga sempet saling suka satu sama lain tapi saling nggak berani bilang, karena beberapa perbedaan (keyakinan, suku, latar belakang, jarak ,dsb dst).

---

Beberapa tahun kemudian... (dia jadi jangkung, tapi tetep kurus, aka fido dido wkwkwk) well we know the truth hahaha. Tapi ya sudah, memang udah cocoknya jadi temen sih.

---

Udah lewat 6 tahun, dan kita tetap jadi temen. Gak terlalu akrab kaya jaman SMP tapi tentu kita masih saling menolong dan mendukung :3 (atau lebih tepatnya akunya sih yang didukung dan ditolong #Plakk)

---

Misalnya waktu aku thymect... dia dateng dan bawain ratusan papercrane, salah satu doa agar aku cepat sembuh :3

---

dll dsb dst sih.

---

Yaudah, buat kamu yang baca ini, terimakasih ya =)

---

Mungkin malah kalo dulu kita jadian, beberapa bulan kemudian bakal putus karena sering berantem, terus sekarang cuma jadi strangers (._. ) yah makasih sekali lagi ya buat pertemanan dan segalanya =D

View more

Ken..... how dare u =(

---

Anak2 EL suka pakai Z transform untuk transformasi dari domain waktu diskrit. Kenapa pakai Z transform? Saya kurang tahu alasan aslinya. Tapi yang jelas Z transform agak lebih mudah daripada Fourier apalagi Laplace (yang memang bukan untuk diskrit).

---

Kalau kita punya plot fungsi dalam waktu diskrit (yang serupa dirac comb dengan ketinggian berbeda2), yaudah enak deh nyatain Z-transformnya. Amplitudenya sama. Terus untuk suku (helai sisir) ke n yaudah tinggal amplitudenya dikali dengan z^(-n)

---

Apakah Z transform beda jauh dengan fourier? gak juga sih kayaknya, di beberapa sisi. Dulu ada juga yang krn males main integral, dia nyari transformasi fourier dengan cara nyari transformasi Z, abis itu Z nya diubah jadi e^jw (anggep w nya itu omega). Ehm sebenernya gak bisa ditiru untuk semua kasus ya. Saya nggak ingat persis untuk case apa hal tsb bisa dipakai. Lebih lanjut bisa belajar di pengolahan sinyal digital atau sistem kendali digital deh, disana ada lengkapnya untuk mengubah dari domain Z ke domain jw.

---

Nah kalo soal kestabilan, fourier kan pole yg stabil tuh yang di sisi kiri dari sumbu imajiner. Beda ama kalo di transformasi Z, pole yang stabil tuh yang di dalam unit circle. Jadinya tesnya beda, tes kestabilan di domain kontinu pakai Routh-Hurwitz, kalau di domain diskrit pakai Jury Test, aturannya agak beda dikit.

---

Kalau mau desain lead/lag compensator, aturannya tetep sama, cuma ya biar ga meledak ikutin aja batas kestabilan di masing2 transformasi

---

hehe.
Gitu aja yg aku tau. Mohon maaf kalau ternyata ada yang salah.
sisanya tanyakan pada Kenny Wiratama (yang nanya ini) ya teman2 :3

View more

SULIT
SERU

---

Jadi ceritanya gini, waktu SMP saya tuh excited kan dapet mapel aneh berjudul Fisika. Waktu gurunya berdedikasi, semua soalnya ambil dari Seribu Pena (nggak masalah sih kebetulan suka latihan buku itu juga, dan seribu pena SMP masih terbeli waktu itu). Ketika gurunya pensiun beberapa bulan kemudian, selama 1.5 tahun saya diajari oleh guru fisika lain yang jarang banget masuk :v alhasil nilai saya tetep bagus (sombong yak) tapi saya merasa kurang banyak pengetahuan. Level bisanya cuma bisa ngerjain soal UN.

---

Terus waktu SMA, kebetulan di sekolah saya, hubungan antar guru fisika saya udah kayak sinetron/drama. Pake persaingan segala, murid bisa ngusir guru terus minta ganti guru lain (ini pernah terjadi di kelasku), terus jangan harap bisa nilai bagus kalo gak les ama gurunya

---

Tapi krn waktu itu saya masih polos dan mau balas dendam ama temen2 (biasa anak SMA baperan - ceritanya dulu anak culun terbully) saya tetep rajin belajar and nilai tes saya mesti cukup bagus :v Jadi nilai di rapor lumayan lah meski kagak mau les (bukan sekedar masalah dana, capek euy sekolah full day masih les lagi. Emangnya gue power ranger)

---

Etdah banyakan ceritanya

---

MM jadi gini. Mekanika dalam fisika itu udah dasar dari segala-galanya. Kalau mau belajar fisika, pertama mesti belajar mekanika (bener gak mas Dheo? itu kata saya sih, yg ilmu fisikanya sebenernya dangkal abis) Mekanika itu perlu ngerti hukum newton, (gak terlalu ngerti asal inget hukumnya dan bsia makai cukup sih kalo kita nggak ambil major fisika). Setelah kuliah, perlu ngerti gimana solving persamaan differensial sederhana buat mecahin masalah-masalah di mekanika.

---

Fluida adalah bagian paling sial (sulit) bagi saya ketika saya ambil kelas pemodelan. Basicnya mekanika, tapi komponennya banyak banget (kontinu?), terus ada compressible incompressible, ah pusing deh. Ohya biasanya fluida ama termal suka dibahas barengan (padahal beda?) tapi ya hubungannya agak2 erat sih dibanding bidang2 lain (sepengetahuanku aja ya)

---

Listrik magnet, ini sama susahnya (#plakk #anak elektro abal-abal). Yesh susah banget. Tapi tanpa ini, nggak ada dunia modern yg pakai komputer, bahkan lampu pun nggak bisa deh tanpa LM. Sekilas info, anak elektro mediocre nggak perlu imba LM. Nanti juga yg dipakai di analisis rangkaian cuma hukum ohm nya :v #plakk

---

Fisika modern! Ceritanya gw ambil matkul ini sekarang! Ini semester terakhir (semoga), dan harus ambil basic science. Pilihan yg agak gila karena Fismod ini bikin kepala pusing. Tapi keren. banget. Fisika modern menjelaskan hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dengan fisika klasik (newtonian). Misalnya bahwa bencana ultraviolet itu nggak ada, terus tidak ada kecepatan yang melampaui kecepatan cahaya (dan beberapa efek pengikutnya, kontraksi panjang, dilatasi waktu, blablabla Teori Relativitas Khusus lah ya), dll

---

Yah jadi intinya, fisika itu Sulit tapi Seru. Sekian dan terimakasih (curhatan mahasiswa yang nggak ngerti fisika, tapi tetep aja keliatan seru, kecuali nilainya)

View more

Kurang bersyukur (bisa jadi iri dalam porsi kecil) itu manusiawi hehe.
Tapi bersyukur akan membuat hidup menjadi lebih manusiawi bagimu dan bagi orang-orang di sekitarmu. Berusaha jadi sebaik2nya orang itu ok, tapi kalau ke tidak perfect an membuatmu stress, itu akan membuat hidupmu dan orang di sekitarmu jadi tidak manusiawi. Manusia tuh emang nggak perfect kok =)

---

Dan walau tidak perfect, kita tetep bisa keren apa adanya (dengan standar tertentu ya, kalau kamu pengen dinilai suaramu bagus sama penyanyi top dunia padahal kamu cuma anak sekolahan yg ga masuk PS, atau pengen dibilang jago ngoding sama anak IF yang peringkat 3 ACM ICPC regional, ya plis atuhlah.)

---

Cara belajar bersyukur gak cuma dengan lihat ke bawah. Bisa juga lihat ke atas. TAPI plis jangan cuma lihat prestasinya. Liatlah juga jam tidurnya, kehidupan sosialnya, kerja kerasnya, capeknya, tegangnya, beban hidupnya yang lain yang mungkin kita enggak tau. Kalau kita tukaran sepatu (bertukar peran dalam hidup) dengan mereka, belum tentu kita sanggup terus berjalan di jalur (pilihan, prestasi, dan beban2) mereka secepat mereka lho. Bahkan mungkin mereka juga belum tentu sanggup terus berjalan di jalur kita secepat kita dalam sepatu kita. Yah kurang lebih begitulah =)

---

Jangan bilang ini kenny yang menyamar (._. ) dasar ambis....

View more