jika mereka masing-masing memang selalu menyakiti dan tidak mau berusaha cari solusi lain, kok jahat mendukung keinginan mereka bercerai? di mana jahatnya mengabulkan keinginan dua orang yang sudah tidak ingin bersama lagi?
.
sebagai seorang relationship coach, saya tidak pernah menganggap perceraian sebagai opsi dalam hubungan. itu baru bisa dipertimbangkan jika salah satu pihak terbukti tidak bisa diajak kerjasama lagi ataupun ada kondisi yang mengancam keselamatan jiwa.
.
nah jika setelah bertahun-tahun bersama lalu merasa tidak mampu kerjasama bikin hidup sendiri dan keluarga lebih baik, menurut saya sih itu menunjukkan kekerdilan pemikiran salah satu ataupun kedua orangnya. umumnya sih terjadi karena ada pemicu/pancingan dari luar, bukannya karena tidak kuat lagi menahan ketidaknyamanan di dalam.
.
apapun ketidaknyamanan itu, hampir pasti sudah ada dari tahun awal kok. jika 19 tahun kemudian mereka merasa cape dan pengen udahan, pasti bukan karena tidak kuat lagi.. melainkan karena ada tawaran yang lebih baik.