@romeogadungan

Tirta

Ask @romeogadungan

Sort by:

LatestTop

Previous

Jadi gimana kak bagusnya seorang wanita memperkenalkan dirinya biar gak terkesan self-depreciation dan juga gak kelewat sombong?

Ada perbedaan yang jelas antara percaya diri dan sombong.
Percaya diri itu tau kelebihan diri sendiri dan menunjukkan secara wajar. Sombong itu ketika menganggap apa yang lo raih itu nggak bisa diraih orang lain.
Misal, lo keterima di salah satu perusahaan besar.
Percaya diri : "Gue keterima di sana sebagai salah satu top graduates"
Sombong : "Gue keterima di sana karena gue pintar. Dasar lo wanita ular!"

Related users

kak aku ngefans sama kakak, aku cewek 21th kuliah semester akhir gak cantik tapi manis gak pinter tapi mau berusaha dan juga gak kaya .. pertanyaanya mau gk kak sama aku kalo mau nanti ku sebut nama tirta dalam doaku hihihi

Nggak.
The way you addressed yourself clearly stated you are not my type. Keliatan banget kamu nggak percaya diri dan nggak nyaman ama diri kamu sendiri.
"Nggak cantik, nggak pinter".
Terus apa yang bisa kamu banggakan? Cewek2 cantik itu cuma orang2 yang beruntung, karena mereka menang lotere genetik. Tapi pintar dan percaya diri, itu pilihan dan hasil kerja keras.
Humble is one thing, but self-depreciation never works on me.

If you could change your name to anything, what would it be?

Sebenarnya nama gue udah bagus sih, bukan nama yang pasaran. Jarang kan yang punya nama Tirta?
Tapi kelemahan nama ini cuma satu, nggak bule-friendly.
Tirta itu susah banget diucapin ama bule kalau pertama kali dengar. Pernah gue waktu training, saking susahnya nama gue di lidah trainernya, dia manggil gue "Turtle".
Jadi paling kalau mau diganti, jadi nama alternatif gue dulu sebelum Tirta.
Frian Al Gaffar. Iya, itu option ke dua nama gue. Dipanggilnya Rian. Kan gampang buat lidah bule.

Ohiya, satu lagi. Kalau sudah kesampaian cita-cita Kak Tirta untuk mapan dan berlebih secara finansial. Kak Tirta bakal jadi tipe orang kaya yang beli robicoon atau yang beli lukisan atau buku yang banyak? heheheh

Buset kalau buku sih nggak usah nunggu kaya, terakhir sebelum gue berangkat ke UK, di kosan gue masih ada sekitar 20an buku yang belum tersentuh. Belum dibaca, maen beli2 aja.
Makanya gue itu punya hubungan yang aneh ama Gramedia, suka kalap kalau ke sana, tapi jarang punya waktu untuk menyelesaikan baca buku.
Oke, ini ngayal babu kan ya?
Kalau punya duit banyak kayaknya gue nggak bakal mainan mobil deh. Hobi gue nggak di sana. Mobil menurut gue cuma sebatas alat transportasi. Nggak lebih.
Jadi paling gue mau bikin cottage gitu, mungkin di Sabang, buat tempat ngabisin waktu pensiun sekaligus jadi pusat pemberdayaan masyarakat sekitar.

mau nanya nih ka , kalo cowo ilfeel itu saat ngeliat cewe lagi apa si ka ? trs kan cewe kan suka moodyan tuh ya suka ngambek2 gajelas sebenernya kalo cewe lagi ngambek gitu cowonya jenuh ga sih sama tingkah cewenya ?

Cewek ngambek itu sebenarnya lucu, asal waktunya tepat. Malah suka gue ladenin dan gue becandain. Tapi kalau waktunya lagi nggak tepat, misalnya pas gue lagi banyak kerjaan, mendingan jauh-jauh dulu deh.
Personally, gue ilfil ama cewek kasar.
Apalagi terhadap 'orang-orang kecil' kayak pelayan, tukang parkir, kasir, dll.

Menurut kalian para pengguna askfm, penting atau perlukan penggunaan gelar pada nama di undangan pernikahan? makasih :))

anawildan’s Profile PhotoAna Wildania A
Naro gelar undangan itu kan sebenarnya untuk pride orangtua mempelai. Buat bukti "Liat nih, gue bisa nyekolahin anak-anak gue tinggi-tinggi."
Gue sih nggak terlalu masalah, apalagi kayak biaya resepsinya ditanggung orangtua.
Kalau nanti nikahan gue juga mau dibayarin, jangankan gelar, golongan darah juga gue taro kalau diminta.

seneng liat abang kuliah di luar dan bergaul sm org berbagai negara. (most) anak indo yg kuliah di luar dan gue kenal/ liat di socmed mainnya sm anak indo mulu

Gue sedikit banget teman Indonesia di sini. Gak terlalu aktif di PPI kecuali untuk main bola atau bikin acara Indonesian night yg cuma setahun sekali.
Menurut gue percuma kuliah jauh-jauh kalau bergaulnya sesama anak-anak Indonesia lagi.

1.Waktu masih kecil(kalo masih ingat) apa yg menarik perhatian kamu untuk pertama kali nya? bs figur,karakter seseorang(dlm filem/lingkungan sekitar),benda,musik dll. 2.apa yg membuat kalian tertarik untuk belajar/sekolah(dlm arti luas). sy harap jawaban yg serius ya, untuk observasi, terimaksih.

ritaerwin18’s Profile Phototarita
Waktu gue SD, gue terpapar oleh banyak sinetron Indonesia. Yang kebanyakan dalam sinetron-sinetron seperti itu, sosok 'bapak' adalah orang yang pergi ke kantor pake baju bagus + dasi, dan kerja di gedung bertingkat.
Untuk anak yang besar di salah satu propinsi yang tertinggal di Indonesia, kerja di gedung bertingkat itu kayak mimpi yang ketinggian.
Sejak itu, mimpi gue sederhana. Kerja di gedung bertingkat. Iya, secetek itu.
Gue masih inget pertama kali gue ngeliat gedung bertingkat di Jakarta.
Waktu itu mikirnya "Anjir, ini gedung tinggi bener ya?"
Makanya kerja di korporasi, kerja 9 to 5, dan memanjat karir kayaknya udah jadi keinginan gue dari dulu, gara2 kebanyakan nonton sinetron. Kuliahnya di Akuntansi dan S2 nya ngambil MBA.
Semua mimpi itu gue pelihara cukup lama.
Hingga satu waktu, gue udah kerja di Ernst & Young dan waktu itu baru pulang lembur, gue ngeliat gedung BEI yang udah mulai sepi (salah satu gedung paling bagus di Jakarta menurut gue).
Dan mikir "Lho, mimpi gue kerja di gedung bertingkat udah terkabul gini?"
Sederhana emang, namanya juga mimpi anak daerah.

View more

Ka, mau tanya sebenernya kalo interview kerja ditanyain the greatest thing in my life itu jawab apa adanya apa kudu yang keliatan pinter gitu sih? Kalo the greatest thing in my life nya umroh berdua sm ibu? Lebih baik diucapin atau cari yang lain?

Sebenarnya nggak ada yang salah dengan jawaban kamu.
Tapi coba tanya ke diri kamu sendiri, apakah jawaban itu relevan dengan proses seleksi kerja kamu? Apakah itu akan memberikan nilai tambah ke perusahaan seandainya mereka menerima kamu?
Semua orang bisa pergi umroh kalau ada uangnya.
Saran saya sih kamu pikir2 lagi, hal apa yang udah pernah kamu lakukan. Proses apa yang kamu selesaikan, dan karakter apa dari diri kamu yang membantu kamu menyelesaikan masalah itu. Apakah kamu itu pekerja keras? Tidak gampang menyerah? Konsisten?
Karakter itu yang berguna untuk perusahaan dan membantu mereka dalam memutuskan untuk menerima kamu apa nggak.
Nggak usah fokus ke "greatest" nya. Bisa aja kejadian itu cuma kejadian-kejadian sederhana. Misalnya, kamu dari IPK satu koma di awal kuliah, bisa di atas tiga pas lulus. Ceritakan secara runut.
Gitu aja cukup.

View more

kakkk Tirtaa metode di "didudukin" itu emg ampuh bgt dan smua mnddk serius kl di rmh ak. mirip2 rapaat keluarga. ternyata msh ada yg nerapin ini juga, kirain ngalir ngalir manja...

danitya’s Profile PhotoDyah Ayu Nitya Prijanka
Gue sih merasa percakapan serius macam ini perlu ada dalam setiap keluarga. Jadi semua orang di dalam keluarga punya concern atau pendapat yang berhak untuk didengar, apalagi suara anak2nya.
Tapi sayangnya banyak orangtua yang masih mikirnya "Gue pernah muda, dan gue tau apa yang terbaik untuk lo dan keluarga ini".
Gue sih mau menerapkan metode yang sama nanti kalau gue punya keluarga sendiri.

Lo tipe orang yang suka menarik diri kalau lagi muak dengan sesuatu dalam suatu circle?

Nggak, karena ada moment di mana gue harus stay di dalam circle itu untuk tujuan yang lebih besar. Dalam hal pekerjaan misalnya.
Nggak mungkin kan gue muak trus tiba-tiba ngomong "Gue capek, gue nggak mau ngerjain ini".
Tapi satu hal, gue nggak takut untuk bilang "nggak" ke hal-hal yang gak gue suka.

Next

Language: English