@Rio_damar

Rio Damar

Bukan menyalahkan kak, saya akui memang pemahaman saya masih keliru, terima kasih kritiknya. Jadi Allah SWT itu menciptakan manusia itu laki-laki dan perempuan dengan tujuan agar manusia itu berpasang-pasangan, kenapa kakak masih pada jalan kakak yang menurut Islam itu salah?

tinov’s Profile PhotoFortinov Akbar Irdam
Di wacana keilmuan Islam, homoseksualitas biasanya dirujuk pada fiqh (hukum Islam oleh ulama) dan ayat2 Al-Quran. Krn masing2 penjabarannya agak panjang, di sini akn dibahas ttg perujukan homoseksual kpd fiqh dulu ya. Rujukan homoseksual pd Al-Quran akn dijelaskan di pertanyaan selanjutnya krn kebetulan ada yang tanya mengenai hal tsb.
Fiqh muncul di wacana keilmuan Islam klasik pd abad XIII/IX Masehi. Dlm fiqh, pembicaraan ttg homoseksual dikaitkan dg khuntsa dan liwath. Sekarang kita bahas tentang khuntsa dulu ya....
Manusia bisa lahir dengan bentuk kelamin yg bermacam2. Mereka yg 'dilahirkan berbeda' dapat dilahirkan dengan bentuk alat kelamin yg berbeda pula. Misalnya, seorang wanita bisa dilahirkan dg bentuk klitoris yg begitu mencolok sehingga bentuknya menyerupai penis, lalu ada pula pria yg dilahirkan dgn penis begitu kecil, sehingga bentuknya mirip vagina. Dalam dunia medis, fenomena ini dinamakan sebagai intersex. Di wacana keilmuan Islam, fenomena ini dinamakan khuntsa.
Fiqh menjabarkan khuntsa (secara umum) sebagai 'laki-laki yg berkelakuan spt perempuan dan berkelamin ganda'. Para ulama fiqh kemudian membagi khuntsa (secara khusus) menjadi dua macam, yakni (1) khuntsa munsykil yg mencakup mereka yg bentuk kelaminnya dianggap ganda dan keduanya dianggap berfungsi, dan (2) khuntsa ghayru musykil yg mencakup mereka yg memiliki kelamin ganda tp hanya satu yg dominan.
Jika dilihat konteksnya, penalaran islam mengenai khuntsa ini dilakukan dg penalaran para ulama pada jaman itu dg tingkat pengetahuannya pd masa itu. Oleh karena itu, masih banyak bolongnya. Misalnya, penjabaran ttg khuntsa secara umum menggabungkan identitas gender ('laki-laki yg berkelakuan seperti perempuan') dan identitas seksual (‘mereka yg berkelamin ganda’ atau intersex). Padahal di keilmuan modern, identitas gender dan identitas seksual tdk dpt disatukan dalam satu pemahaman krn keduanya adalah dua hal yang terpisah. Lalu mengenai pemahaman khuntsa secara khusus, bukti medis modern membuktikan bahwa tdk ada intersex berkelamin yg bisa keduanya berfungsi, pasti ada salah satu yg dominan.
Jika melihat hadis dan sejarah, Nabi Muhammad SAW tdk pernah membahas mengenai homoseksualitas. Pemahaman ttg homoseksualitas di Islam yg dikenal orang saat ini dikembangkan oleh para ulama dg capaian ilmu pengetahuannya dan keyakinannya masing2. Tidak ada ketetapan langsung dari Nabi Muhammad SAW ttg homoseksualitas.
Dari pemahaman ttg khuntsa, bs dilihat bhw perangkat keilmuan saat itu belum memungkinkan untuk membedakan antara identitas seks dg identitas gender. Di samping itu, pemahaman ttg khuntsa secara khusus msh dilihat dg ilmu medis yg primitif. Tantangan umat Islam saat ini adalah bagaimana mengembangkan perspektif Islam yang relevan dengan perkembangan jaman. Jika tidak begitu, Islam bs ditinggalkan karena dianggap tdk mampu mengikuti perkembangan jaman.
BERSAMBUNG
Bukan menyalahkan  kak saya akui memang pemahaman saya masih keliru terima kasih
❤️ Likes
show all
RoikhatulJannah’s Profile Photo santyyz’s Profile Photo Anisa23Zahra48’s Profile Photo arebelwithahello’s Profile Photo milaainun’s Profile Photo dndyumn’s Profile Photo Lindda_13’s Profile Photo semangkafarah’s Profile Photo shafiraraa’s Profile Photo

Latest answers from Rio Damar

Umur 22thn dan belum pernah pacaran, salah gak sih?

nikensugiantoo’s Profile PhotoNiken Sugianto
Nggak salah dong. Tapi sayang banget aja kalo nggak dicoba. Butuh keberanian untuk bisa mulai coba pacaran, dan pasti bakal bikin kesalahan. Namun, kita akan belajar dari kesalahan itu.
Sebelum pacaran, pastikan kita ada gambaran dulu gimana pacaran yang sehat. Golden rulenya adalah kita harus sayang sama diri sendiri dulu baru bisa sayang sama orang lain. Di samping itu, jangan pernah pacaran karena ingin merasa lengkap. Karena idealnya, kamu harus merasa diri kamu lengkap dulu baru bisa melengkapi orang lain. Lengkap itu kan nggak harus sempurna. Lengkap itu bisa diartikan kita punya hal lain dalam hidup kita selain pacaran, misalnya kita punya kesibukan (kerja/kuliah/sekolah), punya hobi, dsb. Pertimbangkan pula kalau pacaran, risiko dan benefitnya apa?
Buat saya, pacaran itu mengajarkan banyak hal. Misalnya, bagaimana kita belajar mengutarakan perasaan, menerima ketidaksempurnaan orang lain serta diri sendiri, belajar jujur walau takut, dan mungkin ada kalanya juga kita belajar apa itu putus cinta dan penolakan. Pengalaman-pengalaman ini akan memperkaya hidup.
Terakhir, kita pacaran karena siap dan ingin. Bukan karena harus.

View more

Here's the tea. Melela.org mu itu keren. Membaca cerita2 di situ jadi slah satu alasan untuk saya akhirnya melela dan berani bilang ke orang tua kalau aku gay. I just wanna say thank you🙏

Hey terima kasih! Senang bisa tahu kalau website www.melela.org bisa membantu orang lain.

Zodiak kalian apa guys? Percaya sama ramalan zodiak ga?

Zodiak saya kepiting alias cancer, haha. Katanya cocok sama pisces, scorpio, dan sesama cancer. Nggak cocok sama Aries. Bener atau enggak ya? Yang jelas pernah pacaran sama Aries dan Scorpio sih; kalo pisces, beberapa kali memang pernah dekat and but we realised 'the chemistry' was there. Sama scorpio nyaman banget sih (and the sex was great lol--but please bare in mind that what happened in bed is just one part of a relationship, banyak elemen2 penting yang harus kita perhitungkan juga, seperti komunikasi, cara menyelesaikan masalah, dan sebagainya). Aries? Uhm, galak!! Hahahaha... Tapi ya Aries emang begitu katanya. Saklek banget. Kalau sudah A ya harus konsisten A terus, nggak bisa pindah2. Sementara Cancer itu bisa pindah2; mungkin karena katanya cancer itu sensitif jadi di tengah ajalan kita bisa mempertimbangkan hal baru yang awalnya nggak kelihatan di awal.
Percaya nggak sama zodiak? Uhm, gua percaya kalau manusia itu sebaiknya nggak dibatasi dalam kotak-kotak dengan label zodiak. Dengan begitu, gua hanya menggunakan pemahaman zodiak sesuai dengan proporsi yang wajar aja. Zodiak itu jadi menarik ketika awal-awal naksir atau kenal sama orang. Ini bisa jadi percakapan kalau bingung mau ngobrol apa sama orang baru. Zodiak memudahkan kita untuk mengenal orang baru--yang tetep harus di-cross check ke orangnya.
Gua juga merasa kalau ada baiknya kita nggak terlalu membatasi milih pacar berdasarkan zodiak karena kita nggak tahu apa yang bisa terjadi di masa depan.

View more

kak rio cowoknya mana nih? padahal ganteng masa masih jomblo 😛

DarilWidhi’s Profile PhotoDaril Widhi W
Yaudasi kalo tiap cowok ganteng harus udah punya pacar mungkin Nicholas Saputra udah poligami

Seberapa banyak kamu mengintip media sosial orang yang kamu taksir sebelum berbicara dengannya?

miladesiana’s Profile PhotoMila Desiana
Jadi aku punya kebiasaan sebelom ketemu orang, aku lihat dulu social media-nya buat bahan ngobrol haha 🙈

Do you have any tips to read book?

Dhyfaal’s Profile PhotoVaaledy
Yes. I always have more than one books in my “current reading” activity. I like to be a slow reader because I suppose reading should be something that is somewhere between relaxing and intellectually challenging.
Some books get me bored and that is when I switched to read another book until get back again reading the initial book I was reading.
Sometimes, I skipped a chapter. That helps my reading fun too.

Bagaimana reaksi kalian ketika mendengar kabar bahwa mantan akan segera menikah?

miladesiana’s Profile PhotoMila Desiana
Ya ga masalah. Aku udah dua kali datang ke kawinan mantan pacar. Satu menikah dengan seniorku, satu lagi menikah dengan teman sekolahku.
Aku rasa hal yang memudahkan aku untuk dateng adalah karena kami sama-sama tahu bahwa waktu pacaran, kami sudah mencoba yang terbaik. Oleh karena itulah, gak ada tuh yang namanya “susah move on”. We did our best to make it work and it didn’t work out and that’s okay. Things happen for a reason.
Namun, bukan berarti ga sedih dong pas putus. Pasti sedih dong. Hatinya remuk 💔 dan rasanya sakit. Wajar aja dan patah hati membuat saya benar-benar menghargai rasanya jatuh cinta di kemudian hari. Kita lebih bisa merasakan rasa bahagia karena kita pernah merasakan nestapa.
Waktu patah hati aku bikin masa tenggat. Oke boleh sedih, ga keluar kamar, maen game mulu, makan pesen gojek aja, malas ketemu orang—tapi harus ada batasnya. Nggak boleh sedih lebih dari 21 hari. Kalo lebih dari itu, bisa kebabalasan (actually there is science behind it).
Batas ini digariskan karena kita sayang sama diri kita sendiri. Kita kan harus sayang sama diri sendiri dulu bari bisa sayang sama orang lain. Kalau belom yakin bisa sayang sama diri sendiri, aku mendingan ga usah pacaran dulu.
Balik lagi ke dateng kawinan mantan pacar, rasanya lega banget. I don’t really go to weddings but I certainly will make exceptions for special people. Dateng ke kawinan mantan pacar rasanya kayak “naik kelas” karena kita belajar untuk mendoakan kebahagiaan orang lain.

View more

Language: English