Halo kak. Maaf sebelumnya, bukannya homo itu gadibolehin islam ya? Nabi adam aja diciptakan dengan pasangan nya, hawa :'v Bukannya manusia diciptakan berpasang pasangan yaa kak?:'v Kenapa sih lebih milih gay kak?:'v Maaf ya kak kalo tersinggung:'v
Iya nggak tersinggung dong. Di Indonesia, gay dilatih untuk punya kesabaran ekstra.
Menjawab pertanyaanmu: Gay bukan pilihan, Mbak. Please educate yourself more.
Seksualitas adalah bagian dari fitrah manusia. Sama seperti orang dilahirkan dengan rambut berwarna hitam, bola mata warna hitam, kulit cokelat, dan bibir merah muda. Ini semua adalah bagian dari fitrah manusia. Aku dan kamu nggak bisa milih akan dilahirkan dengan warna rambut, bola mata, warna kulit dan bibir seperti apa. Seksualitas juga begitu.
Lalu mengenai menjadi gay adalah pilihan, kamu harus melihat seksualitas sebagai sebuah kecenderungan. Makanya istilah yang dipakai adalah "orientasi seksual". Ada kata "orientasi" di situ. Mudahnya, seseorang bisa dilahirkan dengan kecenderungan 80% heteroseksual dan 20% homoseksual dan orang lain memiliki kecenderungan seksualitas 20% heteroseksual dan 80% homoseksual. Setiap manusia memiliki kecenderungan yang berbeda-beda komposisi persentasenya.
Bagi orang yang memiliki orientasi 80% heteroseksual dan 20% homoseksual, mungkin akan mudah "memilih" menyukai lawan jenisnya, tetapi akan menjadi sesuatu yang dipaksakan jika seseorang yang memiliki kecenderungan 80% homoseksual dipaksa untuk "memilih" menyukai lawan jenisnya. Karena orientasinya dan kecenderungannya bukan di situ.
Di paragraf di atas, kata "memilih" aku berikan tanda kutip karena istilah ini juga sebenernya bukan istlah yang tepat. Ketika menggunakan kata tersebut artinya kamu sedang menyederhanakan sebuah konsep yang tidak sederhana. Bahasa lainnya, kamu lagi 'ngegampangin'.
"Ngegampangin" itu tanda kemalasan atau kemampuan berpikir kamu terlalu sederhana sampai nggak bisa memahami sebuah kompleks yang sedikit lebih rumit. Atau mungkin kamu menggunakan kata tersebut karena belum ngerti aja tentang seksualitas. Please educate yourself more.
Masalah Islam tidak membolehkan homoseksual, ini adalah kesan yang ditangkap ketka seseorang tidak melihat konteks ketika membaca teks. Al-quran tidak pernah menggunakan kata homoseksual dan Nabi Muhammad memilih untuk tidak berkomentar ketika ditanya sahabat-sahabatnya tentang homoseksual. Dalam khazanah sejarah keislaman, sahabat nabi bernama Abu Nawas adalah seorang pujangga dan homoseksual pula. Ia merayu kekasihnya dengan menggunakan ayat-ayat Al-quran.
Fakta sejarah tidak menjelaskan adanya kasus penghukuman atas homoseksual pada jaman nabi.
Jangan menjadi orang yang teriak-teriak tentang agama tetapi nyatanya buta sejarah.
Salam,
Rio Damar
Menjawab pertanyaanmu: Gay bukan pilihan, Mbak. Please educate yourself more.
Seksualitas adalah bagian dari fitrah manusia. Sama seperti orang dilahirkan dengan rambut berwarna hitam, bola mata warna hitam, kulit cokelat, dan bibir merah muda. Ini semua adalah bagian dari fitrah manusia. Aku dan kamu nggak bisa milih akan dilahirkan dengan warna rambut, bola mata, warna kulit dan bibir seperti apa. Seksualitas juga begitu.
Lalu mengenai menjadi gay adalah pilihan, kamu harus melihat seksualitas sebagai sebuah kecenderungan. Makanya istilah yang dipakai adalah "orientasi seksual". Ada kata "orientasi" di situ. Mudahnya, seseorang bisa dilahirkan dengan kecenderungan 80% heteroseksual dan 20% homoseksual dan orang lain memiliki kecenderungan seksualitas 20% heteroseksual dan 80% homoseksual. Setiap manusia memiliki kecenderungan yang berbeda-beda komposisi persentasenya.
Bagi orang yang memiliki orientasi 80% heteroseksual dan 20% homoseksual, mungkin akan mudah "memilih" menyukai lawan jenisnya, tetapi akan menjadi sesuatu yang dipaksakan jika seseorang yang memiliki kecenderungan 80% homoseksual dipaksa untuk "memilih" menyukai lawan jenisnya. Karena orientasinya dan kecenderungannya bukan di situ.
Di paragraf di atas, kata "memilih" aku berikan tanda kutip karena istilah ini juga sebenernya bukan istlah yang tepat. Ketika menggunakan kata tersebut artinya kamu sedang menyederhanakan sebuah konsep yang tidak sederhana. Bahasa lainnya, kamu lagi 'ngegampangin'.
"Ngegampangin" itu tanda kemalasan atau kemampuan berpikir kamu terlalu sederhana sampai nggak bisa memahami sebuah kompleks yang sedikit lebih rumit. Atau mungkin kamu menggunakan kata tersebut karena belum ngerti aja tentang seksualitas. Please educate yourself more.
Masalah Islam tidak membolehkan homoseksual, ini adalah kesan yang ditangkap ketka seseorang tidak melihat konteks ketika membaca teks. Al-quran tidak pernah menggunakan kata homoseksual dan Nabi Muhammad memilih untuk tidak berkomentar ketika ditanya sahabat-sahabatnya tentang homoseksual. Dalam khazanah sejarah keislaman, sahabat nabi bernama Abu Nawas adalah seorang pujangga dan homoseksual pula. Ia merayu kekasihnya dengan menggunakan ayat-ayat Al-quran.
Fakta sejarah tidak menjelaskan adanya kasus penghukuman atas homoseksual pada jaman nabi.
Jangan menjadi orang yang teriak-teriak tentang agama tetapi nyatanya buta sejarah.
Salam,
Rio Damar