Terimakasih untuk pertanyaannya ❣️
Well, aku pernah dalam posisi merasa "kesal, menyesal, dan kecewa" dengan lingkaran sahabat. Apa yang aku lakuin saat itu? Menjauh, tidak lagi nimbrung digrup, dan mengganti kesibukan dengan hal yang lebih baik ( saat itu aku masuk dalam pelayanan gereja).
Aku disibukkan dan aku merasa sedikit terhibur, itu benar. Aku merasa terhibur dan merasa memiliki orang-orang baru yang care dan memperhatikanku.
Sampai suatu kali, permasalahan lain muncul di internal pelayanan, WHAT? Aku harus apa? Mencari tempat lain? Enggak!! Aku terus merenung, dan merenung. Sampai satu titik, aku berdoa, dan memohon Tuhan mengambil dan membuang rasa sakit, benci, dan kecewaku. Hari berlalu, dan hal tsb mnjadi topik pembicaraanku bersama Tuhan. Dan luarbiasa. Aku menjadi tenang. Dan setelah itu aku kembali melihat foto2 di laptop. Seketika aku merindukan sahabat yang diawal kuceritakan, dan aku kembali membuka cerita di grup. Dan bagaimana di pelayanan, sampai saat ini aku masih berjuang, Tuhan ambil dan buang 'batu sandungan' di hatiku.
Buat kalian yg sdg bermasalah atau menjauh dari sahabat2 kalian, please, berubah dalam berprilaku. Kalianlah yg sadar ada masalah didalam pertemanan, kalian juga yg seharusnya yg menjadi penyelesai masalah tersebut. Dan dalam persahabatan yg ku tahu pasti, tidak ada ketidakpedulian, kalian hanya sama2 gengsi. Mulailah untuk memaafkan, dan kau akan dewasa, dan mendewasakan dia.
View more