Love is actually a combination of chemical reactions and hormonal fluctuations; hence, it is literally complicated. . The first stage of love is--guess what?--lust, driven by the sex hormones: testosterone and oestrogen. All those butterflies in your stomach, blame it on those two. Stage 2, the attraction is when neurotransmitters adrenaline, dopamine, and serotonin kick in. And the last stage, attachment, is when oxytocin and vasopressin are involved. . Read more: http://www.youramazingbrain.org/lovesex/sciencelove.htm
kak, zaman sekarang kan banyak masalah aborsi,pernah kepikiran gak kalau jodoh kita tuh yang diaborsi? jadi kita gak bisa ketemu jodoh kita
Katakanlah, 22 tahun lalu, ada seorang ibu yang mengaborsi (calon) anaknya yang benama Roman. Kalau saya gak bisa bertemu Roman (karena dia gak pernah lahir akibat diaborsi), bukankah itu berarti bahwa saya memang gak berjodoh dengan Roman? Ngapain juga Tuhan repot-repot menjodohkan saya dengan janin yang gak akan pernah lahir? Kalau begitu, Tuhan gak tahu dan gak punya kuasa dong, atas keputusan ibunya Roman untuk mengaborsi Roman? . Gini, gini, kita kembali ke bulan Mei 22 tahun yang lalu. Dari sudut pandang Islam, seorang manusia ditiupkan ruh pada usia kehamilan keempat bulan. Saat itu, ditentukanlah jodoh, rezeki, dan maut. Ceritanya, Allah SWT membisikkan kepada saya yang masih janin, "Wahai Ayu, jodoh kamu nanti adalah si Roman." Eh, sebulan kemudian, si Roman diaborsi ibunya. Sampai sini paham? Atau malah pusing? . Saya pusing kalau udah ngomongin jodoh-jodohan. Apa sih jodoh itu? Suami/istri kamu? Kalau kamu bercerai, apa itu jodoh namanya? Kalau kamu laki-laki gay, apakah pasanganmu yang juga laki-laki bukan jodohmu? Kalau kamu perempuan yang terpaksa menikah karena dijodohkan, sedangkan hatimu jatuh pada orang lain, lalu jodoh kamu yang mana? Saya punya seorang sahabat, perempuan, apakah kedekatan kami belum cukup untuk bisa disebut sebagai berjodoh? Pusing, ya? Makanya, gak usah mikirin tentang jodoh. (Si)apa pun yang muncul dalam hidupmu, yah, mereka adalah jodohmu. Gak perlu repot-repot mikirin janin yang gak bisa kamu temui karena diaborsi.
Ng... pandangan subyektif aja ya: - Dia mendengarkan dengan baik - Dia mendukung hal-hal positif yang saya lakukan - Dia mau dan cukup peduli untuk mengoreksi kesalahan saya, vice versa - Dia peduli akan keselamatan dan kesehatan saya - Dia peduli akan hal-hal sederhana/kecil/tidak penting yang saya/kami sukai - Dia gak ragu melakukan interaksi fisik seperti menepuk, mencolek, patting my head or back, yah, hal-hal semacam itulah
Sayangnya, saya masih dikejar target mencari responden penelitian dosen (dan susahnya minta ampun), jadi belum sempat minggu-minggu ini.Di sisi lain, I know he's been looking forward to seeing this movie, daripada kelamaan nanti nungguin saya. :'