Gmn menurut kalian ttg kebebasan dlm menganut kepercayaan? Sdgkan kita dr kecil "diajarin" utk menganut kepercayaan orang tua. Tp gmn kalo kita smakin dewasa, ngerasa punya pandangan sendiri ttg agama. Sdgkan kebanyakan orang tua melarang anaknya utk pindah agama? Bukannya itu hak kita utk memilih?
Agama kan urusan pribadi masing-masing kepada sang pencipta, ya kalo kita udah dewasa pastinya lebih kritis, dan memprioritaskan "menggeleng" daripada "mengangguk", karna itu hak kita sbagai manusia yg berpikir dan mencari mana yg baik meskipun semua agama mengajarkan kebaikan.Suatu contoh ketika anak yg ingin berbeda keyakinan dengan ortunya ya sebaiknya merubah sikapnya menjadi lebih baik, lebih nurut sama ortu dan sampaikan secara lembut kalau mendalami agama tertentu dan tertarik agar ortu juga bisa menerima, ketika anak tersebut pindah dan sikap, tutur katanya menjadi lebih baik pasti ortu yg open minded akan menerima.Mungkin itu juga yang dipikirkan Haji Agus Salim ketika anaknya pindah agama dan berkata alhamdulillah.Begitu juga sosok Buya Hamka ketua MUI Pertama yang melihat adiknya Awka masuk kristen dan menjadi pendeta padahal latar belakang keluarganya yang keislamannya sangat kuat.(Sori kepanjangan heuheu)
Guys, kalau teman kalian sendiri itu sifatnya sombong, selalu membanggakan diri, tapi ga berani speak up di depan umum kalau "gue ini gini loh" hanya berani di lingkup kecil, apa tanggapan kalian?
Gmn menurut kalian ttg pindah agama krn pasangan? Tapi ga sepenuhnya utk pasangan, kita jg cari tau ttg agamanya trs akhirnya "nyaman" dg agama itu dan mutusin buat pindah agama?
Bukan hak saya ngomentari sih, karna agama itu urusan masing-masing dengan Tuhannya.
"is something bothering you?"
"ofc,"'
"what is?"
"the memories about it, about the way my heart imitate your voice when i read your message."
i just want to you know, i can't. i need you to be here :(