Emang gak percaya horor, mistis atau setan gitu kak? Kenapa?
Karena gak masuk akal. Kecuali besok saat siang bolong ada kuntilanak di meja kerja saya say hello, baru saya akan percaya. Ayolah. Pocong di belakang sekolah? Genderuwo di bawah pohon? Kuntilanak di toilet yang gelap? Kalau memang benar mereka ada di mana-mana, seharusnya mereka memang ada DI MANA-MANA, dong, bukan di tempat-tempat tertentu aja. Now tell me why we won't see any pocong in, let's say, Chernobyl? Kenapa vampir pengisap darah gak ada di Indonesia? Mmm? Apa bukan pengaruh budaya setempat itu namanya? . Lagipula, sudah ada penjelasan logisnya kok. Setan-setan itu gak lebih dari gelombang sangat rendah yang timbul di ruang terbuka besar (macam gedung bekas, dsb) akibat interaksi hal-hal yang lebih kecil (tetesan air, gesekan daun, dsb). Gelombang inilah yang bertanggungjawab bikin kamu bergidik ketika ada di tempat 'mistis'. Tapi di ruangan dengan banyak barang yang gak memungkinkan terbentuknya gema maupun gaung, gelombang itu gak bisa terbentuk. Terus, penampakan perempuan yang kamu lihat di rekaman CCTV itu apa? Pareidolia. Penampakan awan berbentuk wajah manusia itu apa? Pareidolia juga. Gak ada yang spesial. . Apalagi kalau sudah ngomongin 'anak indigo' ya heheh geleuh aing. Jadi ya sudahlah, toh sudah cukup saya menerapkan rukun iman tanpa harus iman kepada setan. Toh, hidup saya jadi lebih mudah setelah gak memercayai hal-hal mistis omong kosong begitu.
Apa yang sudah saya lakukan dengan gaji pertama saya? Saya beli blender buat Mamah karena blender di rumah bunyinya udah macem korban film horor kalau lagi jerit. Iya, persis begitu.
Sebenernya lebih gampang sange cewek atau cowok sih? bingung :/
Sama aja, tapi perempuan cenderung menutupi hal tersebut sehingga kesannya laki-laki lebih gampang terangsang hal-hal begituan.
Sakit karena penis besar itu karena apa sih? Kurang lubrikasi, kurang relax, atau emang makin lebar kebuka si vulva makin sakit? Astaga banyak amat sakitnya ._.
Kurang lubrikasi, ya. Kurang rileks, ya. Vulva yang belum pernah dipenetrasi sehingga 'sempit', ya juga. Nah, makanya tolol kalau ada yang bilang korban perkosaan ujung-ujungnya menikmati juga. Menikmati bapakmu, vagina dimasuki paksa oleh penis tanpa adanya lubrikasi gimana gak sakit. Kalaupun mengalami orgasme, itu karena mekanisme rangsangan memang seperti itu. Aliran darah bakal membanjiri g-spot sehingga merangsang untuk orgasme. Tapi apa enak? Ya nggak lah.
Teknik bikin orgasme g-spot kayak gimana sih? Eh tapi kok ada yg bilang G spot myth ya?
Yang bilang g-spot itu mitos berarti antara dia gak pernah baca apa pun tentang kesehatan reproduksi atau gak pernah menyentuh g-spot. Teknik bikin orgasme g-spot, gimana ya, coba tanya teman saya yang satu ini @jessicamasta.
Berarti size matters ya kalo gitu? Maksudnya, kalo ukuran penis kecil dia cuma bisa merangsang klitoris tapi ngga bisa merangsang g-spot, ya kan?
Ng... gak juga. Merangsang g-spot itu susah. Bikin cewek orgasme hanya dengan diseruduk-seruduk penis itu susah banget. Apalagi kalau ukurannya besar. Beda sama fingering, ya. Kalau fingering, klitoral maupun vaginal jauh lebih mudah. . Malahan kayaknya saya pernah baca atau nonton survei gitu, lupa. Kebanyakan perempuan gak suka yang terlalu besar karena sebuah alasan yang sangat sederhana yaituuuu... sakit.
Bedanya cewek clitoral dengan vaginal orgasm kayak apa sih kak?
Beda tempat rangsangannya. Eh, pas banget saya tadi baru bikin artikel tentang orgasme. Orgasme klitoral, yang dirangsang adalah klitorisnya. Klitoris itu jendulan bulat kecil unyu yang ada di bagian depan bukaan vagina (vulva). Diusap sedikit aja udah geli itu. Diberikan rangsangan berulang, bisa orgasme. Kalau orgasme vaginal, titik pusat rangsangannya di g-spot. G-spot ini letaknya di dalam vagina, jadi kamu harus masukkan jari dulu ke dalam vagina sampai mentok, ketemu jendulan yang lebih besar dari klitoris. Jaringan penyusun g-spot dan klitoris itu sama, makanya sama-sama sensitif dan bisa bikin orgasme. Biasanya, g-spot ini tersentuh (lol) ketika penetrasi, dan inilah yang bikin orgasme.
Hehe kalo itu sih emang orgasme iman. Tapi kalo yang di kaskus, dulu kan kaskus gak cuma forum diskusi tapi juga jual beli. Nah si penjual dipanggil juragan, lama-lama jadi agan. Terus juragan ini diidentikkan sama orang arab/saudagar arab, makanya berlanjut ane-ente. Kira-kira begitu.
((ORGASME IMAN)) Terimakasih anon yang baik hati karena sudah memberikanku pengetahuan baru sekaligus bikin ketawa. 😂
Syukron = terimakasih Afwan = maaf Oh ya, satu lagi. Saya paham kok, kalau orang mengatakan "bismillahirrahmanirrahim" sebelum makan. Karena jadi aneh kamu kalau ngomong "dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang". Tapi, kita kan punya 'terimakasih' dan 'maaf', ya. Kenapa harus diganti jadi 'syukron' dan 'afwan'?
Apakah ada yang paham tentang penelitian kuantitatif dan kualitatif?
Ada. Mereka bikin buku dan bukunya bisa kamu beli di Gramedia atau kamu cari e-book-nya.
Tapi orang-orang yang ngomongnya suka pake ane ente itu biasanya ada dua kelompok. Pertama karena emang dari kelompok pengajian/liqo, kedua karena emang anak kaskus. Fyi, di kaskus kebanyakan emang banyak yang ngomong pake ane ente dsb, dan itu jauh sebelum anak-anak liqo banyak kayak sekarang
Nah, kira-kira apa yang mendasari anak-anak Kaskus berlaku demikian? . Terus, saya jadi kepengin cerita. Saya pernah tanya ke teman-teman yang ikut liqo, begini: "Kok kalian bisa ngomong pakai 'ane, ente, syukron, dan afwan' tanpa perlu dibilang sok Arab tapi ketika gue pakai 'I, you, thanks, dan sorry', gue malah dibilang sok Inggris?" Salah satu dari mereka bilang, "Kan, kalau bahasa Arab itu bahasa yang benar, Yu (dalam arti benar secara agama dan sesuai syariat)." Wah, ini nih yang bikin saya jadi males.