Jadi teka-tekinya: "16 November 2014 hfevoh vazon kbmbo ujlvt pq dua nbshpoeb hitso”
Clue-nya udah cukup jelas kalo ini menggunakan Caesar Cipher.
16 November 2014. 16-11-2014, Ada delapan angka yang membentuk tanggal ini, ada delapan kata dalam kode tersebut. Delapan angka tersebut memberi tahu kita jumlah pergeseran huruf yang harus kita lakukan. SATU ENAM SATU SATU DUA NOL SATU EMPAT
hfevoh (digeser SATU huruf ke belakang) -> gedung vazon (digeser ENAM huruf ke belakang) -> putih kbmbo (digeser SATU huruf ke belakang) -> jalan ujlvt (digeser SATU huruf ke belakang) -> tikus pq (digeser DUA huruf ke belakang) -> no dua (nggak perlu digeser alias digeser NOL huruf ke belakang) -> dua nbshpoeb (digeser SATU huruf ke belakang) -> margonda hitso (digeser EMPAT huruf ke belakang) -> depok
Jadi, clue yang diberikan oleh ilmuwan tersebut kepada para polisi adalah: "Gedung putih jalan tikus no dua Margonda Depok"
Entah kenapa gue langsung ngebayangin kalo kita nikah dan punya anak...
"Ma, ceritain dong tentang pertama kali ketemu Papa." "Iya jadi Papamu dulu nge-post foto HPnya terus kelihatan kukunya. Mama langsung jatuh cinta sama kukunya. Jadilah kamu. Tamat."
One plus one jadi dua dong hahahahahahahahahahahahaha ketawa dong udah ga ngerti mau ngelucu apa lagi
Terlepas dari kejayusanku, iya HPku Oneplus One. Kemarin ada yang minta review HP ini. Sekalian yak. Awalnya aku beli HP ini karena rekomendasi @christinarusli. Cuma ada satu kata sih: bagus.
Processor-nya Snapdragon Quadcore, RAM-nya tiga giga, kamera belakang 13 megapixel, depan lima megapixel, memory-nya 64 giga. Dan ketika Samsung Galaxy Note 3 punya kakakku harus di-charge dua kali, baterai Oneplusku baru nyentuh 10%.
Harganya juga bersahabat banget buat kantong (kayaknya kamu bisa beli Oneplus One warna hitam di lazada seharga 4.5 juta).
Halo, halo? Halo. Mungkin ini terdengar aneh, tapi aku suamimu. Bukan. Bukan yang sedang membaca koran dan menyesap kopi di sebelahmu. Aku dia, tapi versi lebih mudanya.
Apa kabar? Kita punya anak nggak sih? Sejujurnya aku nggak terlalu pingin punya anak, jadi jika kita punya anak, sadarilah bahwa aku lebih menyukaimu daripada rasa tidak sukaku pada anak-anak.
Dan mungkin kamu sudah menyadari dari lusinan perjalanan kita membeli kursi ke Ikea bahwa aku orangnya pilih-pilih untuk hal-hal tertentu. Pilih-pilih banget. Mungkin karena itulah aku cuma pernah pacaran dua kali. (Atau mungkin memang nggak ada yang mau sama aku? Hu.)
Anyway, Karena kita telah menjadi sepasang suami istri, yakinlah bahwa kamu beda dari perempuan-perempuan lainnya. Kamu satu-satunya orang di dunia ini yang pernah mendengar kata "I love you" dari mulut Kent. Aku harap kamu akan selalu ingat bahwa kamu itu spesial.
P.S. Setiap kali kamu merasa Kent-di-masa-depan tidak menghujanimu dengan rasa sayang, tunjukkan surat ini kepadanya.
P.P.S. Surat ini ditulis pada hari Selasa, tanggal 3 Februari 2015 ketika suamimu LAGI MOGOK BERBAHASA INGGRIS SEHINGGA SURAT INI DITULIS DALAM BAHASA INDONESIA YATUHAN INI KENAPA NULIS PAKE BAHASA INDONESIA SUSAH BANGET SIH.
Halo, mas Kent! Dalam menulis, adakah batasan tertentu yang menjadi acuan agar kontennya tidak terlalu vulgar atau menyinggung suatu pihak tertentu, atau bahkan menjurus SARA? Jadi, sebetulnya kebebasan berekspresi seperti apa yang benar untuk diterapkan? I'd like to hear from you. Good morning.
Halo, Helmi! Hmm... Sejujurnya aku nggak pernah membatasi diri dengan aturan-aturan eksklusif sih. Yang aku lakukan dalam setiap tulisanku hanya bertanya ke diri sendiri, "Bakalan ada yang tersinggung nggak ya dengan tulisan ini?" Dan kalau menurutku ada, aku akan berusaha untuk membuat tulisanku lebih bersahabat.
Menjawab pertanyaan keduamu, "Kebebasan berekspresi seperti apa yang benar untuk diterapkan?" Menurutku sih sebenarnya kita bebas berekspresi, tapi perlu dicamkan bahwa kita juga harus bersedia menanggung konsekuensi dari ekspresi pendapat kita.
Let me ask you something om Kent, i'm so pretty curious about this, so
can you speak chinese? Mandarin? Or the simple one, hokkien? #BerpikirBahwaKentAhliSemuaBahasa
Kedua orang tua gue Hokkien dan mereka kalo di rumah selalu bicara menggunakan Hokkien. Gue bisa denger (dan ngerti) bahasa Mandarin, tapi kalo disuru ngomong dan tulis, nggak bisa.
Dulu setiap beberapa minggu sekali, nyokap gue bakalan menerapkan "Hari Mandarin", di mana satu keluarga dilarang total berbicara menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia di rumah. Niatnya sih untuk menggalakkan penggunaan bahasa Mandarin, tapi yang lancar malah bahasa tubuh gue.
Ko sejak baca flash fiction koko, aku jd terinspirasi buat nulis ff juga. mau baca ngga ko dan kasih saran mungkin?
Tolong dong dibiasain kalo minta tolong ke seseorang, matiin anon kalian. Sejujurnya aku nggak keberatan lho baca-bacain cerita kalian asal kalian tau diri dan off anon. Kalo kalian malu dengan cerita kalian, kasih tau aku aja kalo kalian tidak mau dijawab secara publik, nanti aku jawab secara pribadi.
kak gw f19. lagi dimasanya curious bgt sama yg namanya sex. sama pacar juga open bgt kalo ngomongin sex beberapa kali dirtychat. pernah sekali doi bilang kapan ya bisa ml sm gw. jujur sih gw mau dan penasaran bgt tapi takut bgtbgt buat ngelakuin. nah itu menurut kk gmn bagusnya biar sama2 nyoi gt he
Wah. Nggak boleh gitu dek. Ena-ena itu dosa.
Mending kamu off anon terus kirimin aku ID LINE kamu. #hah
Jikalau benar-benar ingin belajar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, maka bersungguh-sungguhlah. Hal-hal kecil seperti enggan menggunakan kata "tidak" karena terdengar terlalu formal itu sebenarnya adalah tanda ketidakseriusan Anda. Saya kecewa.
Sesungguhnya, jika kak Kent ingin memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang "diatas rata-rata", kak Kent harus bisa berbahasa formal. Karena sesungguhnya kata "nggak" bukanlah bahasa Indonesia yang baik. ampuni aku lol
Sesungguhnya dikasih tips berbahasa Indonesia sama orang yang nggak ngerti kapan "di" harus dipisah atau disambung itu agak nyesek.
'nggak' diganti dengan 'tidak'. 'buatku' diganti dengan 'untukku'. 'tiap' diganti dengan 'setiap'. 'pup' diganti dengan 'buang air besar'.
bagaimanakah itu, kak kent? kalau kakak mengerti 'bagaimanakah itu' yang saya maksud. *kedip*
JARENE MANG OJOK FORMAL-FORMAL tak culek siji-siji loh
Aku nggak suka melabeli diriku sendiri dengan sebutan "penulis". Jika aku harus melabeli diri sendiri, aku akan menggunakan istilah "verbivore", seperti di bio ask.fmku. Buatku, menulis sebuah cerita adalah efek samping dari kata-kata yang aku lahap tiap harinya, seperti pup di malam hari setelah selesai mencerna sarapan.
Hi there, i love the way you're speaking english, its hot. So don't stop :( sincerely, a girl who had an askfm crush on you
Gue nggak berhenti menggunakan bahasa Inggris selamanya kok, cuma sampe ketika gue ngerasa bahasa Indonesia gue udah nggak canggung. Paling kalo eneg ya gue balik pake bahasa Inggris lagi hahehu.
Hal apa yang membuatmu ingin berhenti menggunakan Bahasa Inggris?
Soalnya gue ngerasa bahasa Inggris gue udah di atas rata-rata, tapi bahasa Indonesia gue jongkok abis. Mau belajar menggunakan bahasa Indonesia supaya kalo nulis novel nanti bisa lancar nggak perlu dikit-dikit buka Google Translate.
Kent, kamu serius mau berhenti pake Bahasa Inggris?
Ya. Setidaknya sampai aku merasa nyaman dengan bahasa Indonesiaku sendiri. Tolong benarkan aku jika ada yang salah-salah. Ini entah kenapa aku mendadak merasa menjadi seperti Mario.
Akhir tahun 2013 gue iseng-iseng ikut lomba cerpen. Rupanya cerpen gue kepilih dan sekarang dicetak jadi buku kumpulan cerita pendek. Sekarang gue lagi di Sabang16, book signing buat orang-orang yang udah preorder bukunya.
Note to self: bikin tanda tangan yang lebih keren biar nggak malu-maluin.
You said to imagine a world without sight, and I did. Would I still admire you just the same? And the answer is that it matters not, for I only care about the words that flutter from your extraordinary mind. Your words can still touch souls and arouse emotions, even in the absence of vision.
Dear Anon, My words might be sweet as nectar, but the mind that begets them is dark as tar.
"You are actually more handsome in real life because when you take a picture you dont know what do with your lips and that makes you look awkward." - @einedame, 2014.
I'm currently feeling sad. Bukan karena jomblo dan sekarang malming but it because I failed participated for an audition. Can you give me one or some encouraging sentence(s)?
The brick walls are there for a reason.
They are not there to keep us out.
The brick walls are there to give us a chance to show how badly we want something.
The brick walls are there to stop the people who don't want it badly enough.