ada kecenderungan arsonist ya kak?
Iya, gak tau gimana mulainya. Tapi dulu setiap liburan nginep di rumah nenek di Sukabumi yang kebunnya luas, gue suka ngumpulin daun/kertas untuk dibakar. Kalau yang lain ke warung minta dibeliin chiki, gue minta dibeliin korek api batangan. Gue inget gue fascinated melihat api bisa menghanguskan apapun dengan cepat. I think I was amazed by how destructive it is dan ngerasa semua yang ada di dunia itu cuma fragile thing yang bisa hilang begitu aja.
Dari yang tadinya cuma bakar daun dan kertas, gue mulai bereksperimen dengan bakar hal-hal lainnya. Yang paling sering sih mainan gue. Toy soldiers warna hijau yang kaya di Toy Story itu gue bakar satu per satu sampai meleleh. And then I practically trying to burn anything I could find, including a dead lizard.
Kebiasaan yang tidak sehat ini mendadak berhenti ketika gue membakar sebuah pas foto yang gue temuin di jalan dan teman gue bilang kalau kita bakar foto orang, orang itu juga bakal terbakar. I burn it anyway, tapi entah kenapa setelahnya kepikiran kata temen gue dan membuat gue merasa bersalah. So I stop doing it. Sampai sekarang.
Dari yang tadinya cuma bakar daun dan kertas, gue mulai bereksperimen dengan bakar hal-hal lainnya. Yang paling sering sih mainan gue. Toy soldiers warna hijau yang kaya di Toy Story itu gue bakar satu per satu sampai meleleh. And then I practically trying to burn anything I could find, including a dead lizard.
Kebiasaan yang tidak sehat ini mendadak berhenti ketika gue membakar sebuah pas foto yang gue temuin di jalan dan teman gue bilang kalau kita bakar foto orang, orang itu juga bakal terbakar. I burn it anyway, tapi entah kenapa setelahnya kepikiran kata temen gue dan membuat gue merasa bersalah. So I stop doing it. Sampai sekarang.