So, I read the article you gave to everyone (not everyone though, just some I know and it's appeared on my tl) , and almost all of them is relate to me. And are you submittinf your deep dark fears yo fran kraus ?? Good night xx.
So today I woke up with a thought about "The Call of the Void" and I think I just need to write down to get rid of it.
Pernah nggak kamu lagi nyender di pinggiran lantai berapa di sebuah mall, atau naik eskalator tinggi kaya yang di Blitz GI terus kamu berpikir "Gimana ya kalau gue tiba-tiba lompat?" atau mungkin ada keinginan untuk ngelempar barang berharga (handphone biasanya) dari tempat tinggi cuma buat ngeliat gimana pas benda itu hancur berantakan?
Beberapa orang juga ada yang mengaku kalau lagi nyetir dan ngebut suka ada pikiran untuk nabrakin diri ke mobil, orang, atau apapun. Beberapa orang saat megang pisau juga selintas ada kepikiran untuk nusukin pisau itu ke sesuatu.
Well, selama ini gue pikir cuma gue yang begitu dan diam-diam gue takut kalau gue ternyata punya bibit psikopat. Tapi setelah gue baca-baca lagi, ternyata itu hal yang terbilang sangat umum lho. Hal-hal di atas sering dialami oleh orang yang "normal", dalam arti mereka yang gak punya tendensi bunuh diri (suicidal), masalah kejiwaan, atau apapun. Just perfectly "normal" ordinary person. Fenomena ini disebut "the call of the void" alias "panggilan dari ruang hampa" yang konon orang Prancis yang pertama kali memberinya istilah "L'appel du vide".
Beberapa orang bilang itu bisikan setan, gue sih gak tau ya... Tapi somehow gue jadi ngebayangin kaya ada sesuatu yang "tertanam" di otak kita yang mendorong kita untuk punya "death wish" seakan kita diam-diam mendambakan untuk mati dan triggernya bisa sesimpel apa saja. Its our unrealized curiosity of the death. Dan bagaimana manusia itu seperti terobsesi untuk terbang. Seakan kita percaya jika kita memang "diturunkan" ke bumi dan setengah mati ingin "pulang ke atas." Mimpi yang paling umum terjadi adalah mimpi terbang, dan banyak orang yang halusinasi karena drugs/halusinogen mengira dirinya bisa terbang dan kemudian lompat dari balkon. Semuanya membuat gue berpikir, mungkinkah ketika Hawa akhirnya tergoda untuk memakan buah kuldi, sesungguhnya dia telah menjawab "panggilan dari ruang hampa" tersebut? Its the internalized demon of herself that make God punish her, not because of Satan or The Devil himself.
Its fascinating how after all these time, we still carry the demon in our heart.
Pernah nggak kamu lagi nyender di pinggiran lantai berapa di sebuah mall, atau naik eskalator tinggi kaya yang di Blitz GI terus kamu berpikir "Gimana ya kalau gue tiba-tiba lompat?" atau mungkin ada keinginan untuk ngelempar barang berharga (handphone biasanya) dari tempat tinggi cuma buat ngeliat gimana pas benda itu hancur berantakan?
Beberapa orang juga ada yang mengaku kalau lagi nyetir dan ngebut suka ada pikiran untuk nabrakin diri ke mobil, orang, atau apapun. Beberapa orang saat megang pisau juga selintas ada kepikiran untuk nusukin pisau itu ke sesuatu.
Well, selama ini gue pikir cuma gue yang begitu dan diam-diam gue takut kalau gue ternyata punya bibit psikopat. Tapi setelah gue baca-baca lagi, ternyata itu hal yang terbilang sangat umum lho. Hal-hal di atas sering dialami oleh orang yang "normal", dalam arti mereka yang gak punya tendensi bunuh diri (suicidal), masalah kejiwaan, atau apapun. Just perfectly "normal" ordinary person. Fenomena ini disebut "the call of the void" alias "panggilan dari ruang hampa" yang konon orang Prancis yang pertama kali memberinya istilah "L'appel du vide".
Beberapa orang bilang itu bisikan setan, gue sih gak tau ya... Tapi somehow gue jadi ngebayangin kaya ada sesuatu yang "tertanam" di otak kita yang mendorong kita untuk punya "death wish" seakan kita diam-diam mendambakan untuk mati dan triggernya bisa sesimpel apa saja. Its our unrealized curiosity of the death. Dan bagaimana manusia itu seperti terobsesi untuk terbang. Seakan kita percaya jika kita memang "diturunkan" ke bumi dan setengah mati ingin "pulang ke atas." Mimpi yang paling umum terjadi adalah mimpi terbang, dan banyak orang yang halusinasi karena drugs/halusinogen mengira dirinya bisa terbang dan kemudian lompat dari balkon. Semuanya membuat gue berpikir, mungkinkah ketika Hawa akhirnya tergoda untuk memakan buah kuldi, sesungguhnya dia telah menjawab "panggilan dari ruang hampa" tersebut? Its the internalized demon of herself that make God punish her, not because of Satan or The Devil himself.
Its fascinating how after all these time, we still carry the demon in our heart.