http://m.kompasiana.com/post/read/658062/2/fakta-kunci-tuduhan-penculikan-prabowo.html , sekali lagi tolong jangan diabaikan, baca benar-benar dan gunakan akal sehat, apa Prabowo pantas dijadikan kambing hitam selama ini? Enggak. Saya gak mudah percaya tulisan blog, tapi isi berita itu terasa nyata.
Wah padahal saya sudah enggak mau bicara politik ya.... karena posisi saya sendiri hanya warga sipil yang gak punya akses ke Intelijen, Militer, maupun dunia politik itu sendiri. Saya dari kemarin bicara politik hanya berdasarkan opini dan observasi pribadi, karena itu tolong jangan lantas menyetujui apapun pendapat saya dan berita-berita yang beredar di luar. Istilah bahasa Inggrisnya adalah "take with a pinch of salt" yang maknanya adalah membaca cerita atau penjelasan apapun dengan keraguan dan skeptis yang cukup.
Begitu pun dengan link berita yang sudah banyak masuk di questions saya ini. Tulisan ini diupload di Kompasiana yang merupakan mimbar bebas bagi siapapun untuk berpendapat. Salah satu yang selalu saya lakukan ketika membaca artikel kompasiana adalah mengecek penulisnya, apakah penulisnya anonymous atau menunjukkan identitas asli. Karena kalau anonymous, apa bedanya artikel ini dengan artikel http://blackbirong.wordpress.com/2014/05/23/daftar-hitam-dosa-kejahatan-prabowo-subianto/#_=_
yang mendiskreditkan Prabowo? Keduanya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Tulisan Ratu Adil ini sepertinya adalah pengembangan dari tulisan Hazmi Srondol http://www.srondolnews.com/2014/04/hasil-investigasi-tim-ad-hoc-komnas-ham-2006-prabowo-kopassus-tidak-bersalah/ dan ditutup kalimat berikut: "Lantas atas alasan apa Prabowo masih dikait-kaitkan dengan persoalan HAM? Alasan politis? Ataukah segala tuduhan HAM kepada Prabowo ini bentuk Kampanye Hitam dari Jokowi?" Ratu Adil yang di semua artikel sebelumnya memang mengincar Jokowi secara gamblang ingin menggiring opini publik seakan tuduhan HAM adalah kampanye hitam dari kubu Jokowi. Sedangkan faktanya isu ini selalu ada dan gak pernah selesai bahkan sebelum rakyat Indonesia kenal siapa itu Jokowi. Tentang apakah Prabowo bersalah itu wallahualam, tapi yang saya yakin, beliau tidak mungkin tidak terlibat. Dunia militer dan politik, terlebih di Orde Baru, adalah dunia hitam yang keji, banyak yang menusuk dari belakang dan saling konspirasi, kita gak bisa percaya hal begitu saja. Entah itu dari Prabowo, Wiranto, Habibie, Megawati, Jokowi. Kita rakyat seakan hanya bidak catur dalam permainan politik negara. Dan kita tidak boleh yakin 100% kepada siapapun. Saat ini saya memilih Jokowi, namun saya juga akan vokal mempertanyakan kinerjanya jika ia terpilih nanti. Jokowi dan Prabowo bukan nabi, dan saya bukan pengikut mereka. Pada saatnya nanti, biar mereka sendiri yang menunjukkan wajah asli ketika sudah menjadi nomor satu di negeri ini. Kedaulatan negara tetap di tangan kita, rakyat.
Untuk tambahan bacaan, mas bisa baca ini:
http://indoprogress.com/2014/05/melacak-tim-mawar/ tulisan Made Supriatma tentang kabar eks-personel Tim Mawar yang rata-rata bergabung di Gerindra.
Begitu pun dengan link berita yang sudah banyak masuk di questions saya ini. Tulisan ini diupload di Kompasiana yang merupakan mimbar bebas bagi siapapun untuk berpendapat. Salah satu yang selalu saya lakukan ketika membaca artikel kompasiana adalah mengecek penulisnya, apakah penulisnya anonymous atau menunjukkan identitas asli. Karena kalau anonymous, apa bedanya artikel ini dengan artikel http://blackbirong.wordpress.com/2014/05/23/daftar-hitam-dosa-kejahatan-prabowo-subianto/#_=_
yang mendiskreditkan Prabowo? Keduanya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Tulisan Ratu Adil ini sepertinya adalah pengembangan dari tulisan Hazmi Srondol http://www.srondolnews.com/2014/04/hasil-investigasi-tim-ad-hoc-komnas-ham-2006-prabowo-kopassus-tidak-bersalah/ dan ditutup kalimat berikut: "Lantas atas alasan apa Prabowo masih dikait-kaitkan dengan persoalan HAM? Alasan politis? Ataukah segala tuduhan HAM kepada Prabowo ini bentuk Kampanye Hitam dari Jokowi?" Ratu Adil yang di semua artikel sebelumnya memang mengincar Jokowi secara gamblang ingin menggiring opini publik seakan tuduhan HAM adalah kampanye hitam dari kubu Jokowi. Sedangkan faktanya isu ini selalu ada dan gak pernah selesai bahkan sebelum rakyat Indonesia kenal siapa itu Jokowi. Tentang apakah Prabowo bersalah itu wallahualam, tapi yang saya yakin, beliau tidak mungkin tidak terlibat. Dunia militer dan politik, terlebih di Orde Baru, adalah dunia hitam yang keji, banyak yang menusuk dari belakang dan saling konspirasi, kita gak bisa percaya hal begitu saja. Entah itu dari Prabowo, Wiranto, Habibie, Megawati, Jokowi. Kita rakyat seakan hanya bidak catur dalam permainan politik negara. Dan kita tidak boleh yakin 100% kepada siapapun. Saat ini saya memilih Jokowi, namun saya juga akan vokal mempertanyakan kinerjanya jika ia terpilih nanti. Jokowi dan Prabowo bukan nabi, dan saya bukan pengikut mereka. Pada saatnya nanti, biar mereka sendiri yang menunjukkan wajah asli ketika sudah menjadi nomor satu di negeri ini. Kedaulatan negara tetap di tangan kita, rakyat.
Untuk tambahan bacaan, mas bisa baca ini:
http://indoprogress.com/2014/05/melacak-tim-mawar/ tulisan Made Supriatma tentang kabar eks-personel Tim Mawar yang rata-rata bergabung di Gerindra.