@Alkupra

Alkupra

Ask @Alkupra

Sort by:

LatestTop

Previous

org kayak elu ni yg sotoy. suka nya dewa2in ptn. dipikir swasta trs bs lulus gampang gt ? oh wow jd biarpun jurusan nya remeh temeh tp yg penting ptn ya, jd misal anak sastra ptn vs teknik swasta pinteran anak ptn gt ? ptn tu masuknya doang yg susah, lulusnya jg gampang, belom kl nyogok.

Wow butthurt PTS kid.
Why go to second option if you got a chance to learn in the best place?
Look kid, I'm from different era with you. Back in my years, there's no crap like kelas paralel or anything like that. Honestly speaking, masuk UI sekarang udah gampang banget kok dan udah gak ada bangga2nya. Semua bisa masuk asal ada duit lebih. Tapi di jaman gue, lo bisa masuk UI either karena lo dapet Undangan, ikut SPMB, atau dapet beasiswa. Makanya dulu di UI pun ada stratanya sendiri, kaya mau sepinter apapun lo di D3 tetap aja lo gak bakal dianggap sama anak S1. Lo dulu masuk UI tapi D3 tuh ibarat lo baru "setengah" anak UI. A mudblood in Harry Potter's world.

Selamat malam. Boleh minta sedikit pendapat ttg tulisan selebtweet ini yang sepertinya sangat sensi sama user askfm? Terima kasih sebelumnya. http://daraprayoga.com/fenomena-ask-fm-nyampah-haters-bohongan-nanya-sendiri-jawab-sendiri/#disqus_thread

Bukan selebtweet namanya kalau gak apa-apa dinyinyirin. Lagian ask.fm sama aja kaya semua sosmed lain kok, gimana pinter2 kita makenya dan pinter2 "bergaul" di circle yg tepat aja, ya kan?

People you may like

dillarhm’s Profile Photo dilla
also likes
Firaa3’s Profile Photo Zhafira
also likes
MartinHendrata’s Profile Photo Martin Wang
also likes
SeptiaTriAnanda886’s Profile Photo Septia
also likes
hashfi’s Profile Photo Hashfi
also likes
Lauren_tennyson’s Profile Photo Lauren :)
also likes
vinnamirandaputri’s Profile Photo Kuna
also likes
jihanghalibchance’s Profile Photo zee ✨
also likes
AnindyaPark’s Profile Photo miracle
also likes
VhyaLee’s Profile Photo Fuiッ
also likes
meihey’s Profile Photo Dhea Meidiana
also likes
Miftasya_’s Profile Photo Miftasya
also likes
nadyaalexand’s Profile Photo nadya alexandra
also likes
laylyazahro13’s Profile Photo lylyyy
also likes
ArindaRPratiwi’s Profile Photo arinn
also likes
devitafu’s Profile Photo D.
also likes
Want to make more friends? Try this: Tell us what you like and find people with the same interests. Try this: + add more interests + add your interests

itu link yang baru lu kasih udah bener belom beritanya? soalnya kalo dari internet suka simpang siur

alviradeviani’s Profile Photoalvira harahap
monggo dicek ke mbak wartawatinya langsung ya.
Ini bukan pertama kali Prabowo marah2 ke Metro TV kok, sama halnya kaya Ahok hobi marahin TV One.
Oh ya, lain kali jangan suka "la lu la lu" sama yang lebih tua ya. Cuma mengingatkan :)
itu link yang baru lu kasih udah bener belom beritanya soalnya kalo dari

Sebagai orang Timur, Hak Asasi yg kita dapat & sedang kita perjuangkan tidak serta merta sama dengan yang didapat atau sedang diperjuangkan orang Barat karena perbedaan historis dan budaya yg melekat sbg identitas kita. Setuju atau tidak? Please share us your thoughts on this :)

Paan nih? Lagi bikin tugas ya lu?
Let me talk about something else yang mungkin (atau tidak sama sekali) ada kaitannya dengan pertanyaan kamu.
Beberapa Minggu ini pasti tau dong soal Aylan Kurdi, balita pengungsi asal Syria yang meninggal di Laut Yunani bersama ibu dan kakaknya saat berusaha mencapai pantai Yunani sebagai bagian dari eksodus warga Syria yang lari dari negaranya yang udah jadi war zone?
Terlalu banyak pihak yang harus disalahkan untuk insiden ini. Dimulai dari negara Syria itu sendiri dan konfilk terorisme yang udah full blown jadi perang sipil dan memaksa penduduknya kocar-kacir. Negara-negara Eropa yang menutup batas imigrasinya (which is totally understandable) dan mencegah pengungsi masuk ke negaranya, Dewan Keamanan PBB dan negara adikuasa seperti Amerika yang lambat bertindak, dan terutama yang bikin gue marah adalah kenapa negara-negara Timur Tengah yang kaya raya justru menutup rapat negara mereka dari saudara-saudara mereka di Suriah dan Palestina? Its crazy. Dibanding menyalahkan Eropa, gue justru merasa kenapa negara-negara Arab gak bisa saling bahu-membahu membereskan konflik tanpa ujung di wilayah mereka? Racial cleansing kah? Atau simply gak peduli aja yang penting negara gue aman?
Kenapa mesti negara-negara kaya Argentina dan Uruguay yang justru membuka negara mereka untuk para pengungsi? http://www.telesurtv.net/english/news/Syrian-and-Palestinian-Refugees-Welcomed-by-Argentina-20150905-0022.html
Kenapa harus Denmark, Swedia,dan negara-negara "Pagan/Kafir/Atheis" lainnya yang mengulurkan tangan untuk membantu mereka instead of saudara serumpun dan seagama mereka di Uni Emirat Arab?

Kita gak butuh alasan untuk menolong orang lain atas nama kemanusiaan, tapi kita justru punya sejuta alasan untuk mengatasnamakan agama untuk membunuh orang lain.
Read this, educate yourself
http://www.nytimes.com/2015/09/06/opinion/sunday/nicholas-kristof-refugees-who-could-be-us.html?smid=tw-share&_r=0
Baca juga #RefugeesWelcome di Twitter.

View more

Sebagai orang Timur Hak Asasi yg kita dapat  sedang kita perjuangkan tidak serta

Kak lex? Aku ngestalk likesnya kak lex , kakak bilang sex education itu important. Give me reasons ya :)

odedana’s Profile PhotoAri
Sex education penting karena kita tentu harus kenal organ tubuh kita sendiri, termasuk organ reproduksi, its really biological thing, sama aja kaya kita harus kenal fungsi jantung, paru-paru, kulit, dan tau gimana cara ngejaga organ tersebut.
Banyak sekolah dan guru yang kolot melihat sex education sebagai ngajarin seks bebas, but let's face it, semakin ditutupi, anak-anak justru semakin penasaran, dan akhirnya cari tau dengan cara mereka sendiri, they start looking for porn, apalagi jaman sekarang, semua anak juga udah punya smartphone berinternet, dan walupun udah ada usaha blokir situs dewasa dari pemerintah, they always have a way to found porn materials.
Seks dianggap sebagai hal yang tabu dan kotor, padahal kalau kita liat secara medis dan ilmiah, sex is really natural thing as reproduction process, so daripada anak jadi cari tau sendiri, penasaran, horny, dan akhirnya berbuat cabul, why we not talk about sex in the academic corridor? Semua anak harus tahu fungsi organ reproduksi mereka, bagaimana mereka harus menjaganya, proses kehamilan, menstruasi, what is sperm, apa fungsi kondom, apa aja jenis penyakit-penyakit menular yang bisa terjadi dalam hubungan seks, how to respect your own body, dan overall punya kesadaran manusia sebagai makhluk seksual.

View more

Kak lex Aku ngestalk likesnya kak lex  kakak bilang sex education itu important

Which town did you grow up in?

Born and raised in Jakarta, but I also spent three years of my childhood in Kuta. I think Kuta in the 90's is a great place to raise a kid. Back then, its of course already a popular tourist spot, but not as crowded as now, as far I remember. As a child, I already accustomed to meet people from different ethnicity and culture, I learn some English naturally just by reading the shop/street signs or hearing the conversations around me. And as a muslim in Bali, I learn what it feels like to be minority but its okay, the Balinese people and my classmates are very respectful and there's no superior feeling of being majority whatsoever. In Bali I learn about tolerance and how people are coming from different countries, backgrounds, races, religions, and everything, and that's totally okay.
Its kinda shocked me a bit when I back to Jakarta, like why most of my classmates are rudely calling foreign people with "Bule" and astonished like they never saw people with different skin colors. And of course, how religion seems to be important factor to choose your friends or judge other people, just because they have different religions than yours.
I would never raised my kids in Jakarta.

View more

(is it too late to jump on the bandwagon) (also can i change dear to hi because i'm chill and stuff) (right) hi zara~

skeletale’s Profile PhotoZara | IG: @sskeletale
Hi Zara,
To be honest I have some online crush on you even way before I sign up on ask.fm. We follow each other on Twitter, and at first when I just judging from your pic and when you casually talking about girls, I can't really tell whether you're a girl or you're actually a boy with a nice long hair. Then I figure it out that you indeed a girl and you likes girls, and I can hear a little piece of my heart cracking a bit. But nevertheless, I still want to meet you in real life someday, even though I imagine myself I would be so awkward and silly when it happens. Someday, if we decide to meet or anything, I hope you will wear your seifuku, and I will wear my gakuran.
Again, skeleton twinzies.
is it too late to jump on the bandwagon also can i change dear to hi because im

Lex, menurutmu apakah gaji besar itu segala-galanya? Aku lihat atasanku yang bergaji naudzubillah banyaknya, dia kerja sampe malam terus dan kadang wiken harus di dpn laptop, serem juga sih kalo bayangin hidup aku kaya gitu. Di satu sisi pengen gaji oke, di satu sisi pengen nikmatin hidup juga.

Iya emang sering gitu sih... Gaji itu sebanding sama beban pekerjaan dan risikonya. Mungkin tergantung orang dan kondisinya ya. Ada yang gaji gede tapi masih bisa menikmati hidup, ada juga yang gaji oke pekerjaan mapan tapi gak bisa nikmatin gajinya... Dalam arti kerja larut malam sampai weekend juga mesti kerja depan laptop. Ke luar negeri naik first class dan nginep di hotel mewah tapi buat kerja sama meeting, jadi cuma its part of the job aja, gak bisa dinikmatin.
Karena itu personally buat gue emang paling enak itu kerja buat diri sendiri sih, bukan buat orang lain. Karena mau segede apapun dan setinggi apapun titelnya, tetep aja kerja buat orang, jadi bawahan disuruh-suruh.
Sama yang penting cukup sih. Gak neko-neko pengen mobil sama rumah mewah. Cukup tagihan listrik kebayar, asuransi, tabungan, sama dana rekreasi setiap bulan.

View more

ass. bisa berikan saya alasan jika pemilih pemula memilih jokowi-jk indonesia ga seakan seburuk apa yg kamu ungkit masa lalu prabowo? saya sih netral saya lg mengumpulkan opini bukan pemberitaan media karena menurut teori yg sya baru pelajari media dapat memanipulasikan berita.

Walaikum salam mba,
Sebelumnya, saya mau menegaskan jika saya sama sekali tidak masalah dengan siapapun pilihan orang lain, entah itu Prabowo, Jokowi, atau golput. Banyak yang menyerang opini saya, padahal perbedaan pendapat itu wajar, toh ini negara demokrasi. Bukan karena saya mendukung Jokowi, lantas otomatis semua pendukung Prabowo adalah musuh saya. Sama halnya dengan karena saya muslim, tidak membuat semua orang non islam adalah musuh saya. Tentu saya punya alasan kenapa pada akhirnya saya memilih Jokowi-JK. Saya seneng anak muda udah punya opini soal politik, tapi yang bikin khawatir, mereka hanya memilih berdasarkan pencitraan. Prabowo dengan perawakan yang gagah, tegas, berwibawa tentu lebih menarik bagi anak muda dibanding Jokowi yang terlihat kurus dan jujur saja, seperti orang dari kampung. Apalagi pemilih pemula, karena sekarang udah gampang cari informasi, pemilih pemula begitu antusias mendukung pilihan mereka masing2. Itu hal yang wajar dan sama sekali gak apa2, karena bagaimanapun itu masih lebih baik dari anak muda yang ignorant dengan keadaan bangsanya. Yang saya sayangkan adalah sikap khas anak muda yang berapi-api membela mati-matian pilihannya. Ada berita yang judulnya provokatif, langsung diretweet tanpa membaca isi artikelnya, atau mengamini begitu saja akun2 anonymous di Twitter maupun internet, yang isinya seolah fakta, data statistik, segala macem, tapi sama sekali gak bisa dipertanggungjawabkan.
Banyak pemilih pemula yang besar di pasca 98, mereka mungkin sama sekali gak ingat gimana rasanya Orde Baru. Orde ketika presiden adalah segala-galanya. Berani protes berarti berani dibungkam, berani berpendapat berarti berani "dihilangkan". Sosok Prabowo mengingatkan saya pada sosok Pak Harto yang tak lain adalah mertuanya. Keduanya tegas, berwibawa, dan disegani. Keduanya adalah sosok pemimpin. Saya jelas gak bisa menjamin bagaimana Indonesia nantinya kalau dipimpin Jokowi atau Prabowo. Saya bukan peramal. Saya hanya melihat Prabowo dan Jokowi sebagai dua sosok pemimpin yang berbeda. Prabowo adalah gambaran pemimpin militer yang akan mengobarkan semangat juang bangsa ini dengan nasionalisme di bawah komandonya, sementara Jokowi adalah tipe pemimpin yang mengajak bawahannya untuk bareng-bareng bekerja membangun negeri. Dua-duanya gak salah. Dua-duanya punya kelemahan dan keunggulan masing-masing. Kebetulan saya pribadi lebih memilih gaya kepemimpinan Jokowi, karena saya sudah pernah merasakan hidup di bawah rezim militer dan terus terang saya gak mau ngerasainnya lagi.
Kalau anak muda sudah mantap pilihannya pada Prabowo, ya silakan. Mungkin 5 tahun cukup lah ngasih mereka pembelajaran (atau malah shock therapy) bagaimana rasanya hidup di bawah komando.

View more

Next

Language: English