wajar gak sih orang yang mau naik pesawat untuk pertama kalinya ngomongin kematian? my mom scares the shit out of me..
Wajar sih... Naik pesawat dari Jakarta-Jogja yg cuma sejam aja bisa kecelakaan atau ke Singapore bisa hilang. Tapi gue selalu percaya kalau udah takdirnya, mau elo lagi tidur di rumah aja, bisa meninggal sih. I mean.... Banyak orang yang sering naik pesawat keliling dunia, naik kereta setiap hari, berlayar, etc. And they're still alive. For the first time flyer, kalau takut mungkin jangan duduk yg samping window, berdoa aja sebelum takeoff, baca aturan keselamatan dan instruksi, and just sleep it off.
Kalian pernah gak sih kaya misalnya ada hal yang ditunggu-tunggu dan menjelang H minus berapa hari rasanya excited gak sabar pengen buru-buru hari itu tapi juga ada perasaan gak mau cepet-cepet karena kita masih menikmati excitement menunggu hari H itu? Misalnya ya kaya pengen liburan kemana, kalian udah gak sabar pengen buru-buru berangkat tapi juga gak pengen cepet-cepet ke hari H karena terkadang justru perasaan deg-degan excited pas nyiapin planning liburan itu justru bagian paling menyenangkan.Gitu deh kiranya.
Aku pernah melamun melihat piano, dan tiba-tiba terpikir, "Bagaimana caranya bisa terpikir untuk menciptakan benda itu?" Secara teknis, kita tidak membutuhkan penciptaan piano untuk perkembangan umum, tetapi ia merupakan salah satu instrumen terumit. Benda apa yang membuatmu berpikiran seperti itu?
Kamera? Rasanya aneh aja bisa menangkap momen... I wonder itu gimana mikirnya... You just click it and then you capturing that one second in your life.
Kak emang bener ya kalo kerja di majalah pendapatannya ga terlalu mencukupi atau menggiurkan ya kak? Maaf kalo ga sopan kak, aku pengen banget kerja di majalah tapi ga dibolehin sama orang tuaku karna hal itu.
Iya, aku selalu bilang kok kalo kerja di media itu duitnya gak segede kerjaan lain semacam di bank atau kantoran. Sebetulnya kalau gajinya untuk kebutuhan diri sendiri sih cukup2 aja, tapi kalau udah berkeluarga atau nyicil mobil/rumah kayanya pas-pasan gitu. That's why banyak orang yg kerja di majalah karena emang suka, bukan karena gajinya. Personally yg membuat gue tahan di majalah selain karena suka pekerjaannya, gue bisa nambah banyak networking yg mungkin berguna kalau nanti gue memutuskan cari pekerjaan baru. Terus dari koneksi itu ada juga yg nawarin side job segala macem buat tambahan. Terus kerja di majalah gue gak butuh keluar uang lg buat nonton konser, jadi lumayan membantu sih.Intinya gajinya emang dikit, tapi banyak keuntungan lain yg didapat sih yg sifatnya hura-hura kaya nonton konser gratis, premiere film, atau liputan ke luar kota/negeri. Perksnya di situ, dan jam kerja media yg relatif lebih santai dari kerja kantoran juga memungkinkan kita punya project/bisnis sampingan sih. Jadi pinter2 kita aja.
kak tadi mama papa liat galeri hpku, dia liat ada video bokep gay dan mereka nanya apa maksudnya trs aku ngeles gitu kan and it was clear walaupun aku yakin mrk cuma gamau memperburuk kondisi dan pura" percaya aja alasanku. i'm not seeking for empathy, but if you're in my position, what will you do?
Well, karena tampaknya lo masih sekolah dan belum bisa keluar rumah untuk hidup sendiri sebagai fabulous gay..... Jadi ini saran gue:"Iya nih mah, anak-anak sekelas emang becandaannya jorok kaya gini, aneh *ketawa awkward*"Terus besoknya lo bawa pulang cewek temen sekelas lo buat pacar bayaran lo.
kak aku kan pengen ke eropa dan ntn konser one direction nih, tapi ortu aku ga punya cukup uang buat biayain hal itu. punya sih, tapi mereka mengalokasikan dana itu buat hal hal lain. but u know kak aku tuh pengen bgttt ke sana. kakak blg aku childish ga? dan kakak blg penting ga sih? tlg ya kak
One Direction bukannya bakal konser di sini? Either way, lo belom tau sih capeknya nyari duit, bayar ini bayar itu... Apalagi kalau jadi orangtua, duitnya ya abis buat keperluan anak dan anaknya banyak mau lagi kaya lo. Coba lo mikir, kapan terakhir orangtua lo menikmati jerih payah mereka sendiri?
seriously? what kind of that things don't make you bored? just hangout with your friends and you will feel better?
Yaa waktu kuliah sih tahun baruan sama temen.... tapi sekarang gue dan temen2 gue udah masuk usia ngerayain-tahun-baru-di-rumah-sama-keluarga daripada party atau macet-macetan. Apalagi akhir tahun ini ada musibah, rasanya gak pantes aja untuk ngerayain secara berlebihan di saat banyak orang lagi berduka. Tahun ini dan tahun 2005 pas tsunami terjadi adalah akhir tahun yang membuat gue ingin kumpul sama keluarga dan bersyukur masih bisa bersama melewati tahun baru.
Bukan rookie sih, tapi karakter baru post time skip yang gue suka itu Baby 5. A professional assassin in maid dress and cool Devil Fruit power (literally living weapon) with an unique personality. I wish her to survive the Dressrosa Arc and become protagonist or ally like Perona.
supernova aman ga buat dinonton sm keluarga? you know the scenes between reuben and dimas....
Keluarga itu sama orangtua atau anak kecil?Yang parental guide: - Ada ciuman sesama wanita dan sesama pria di pesta - Ada dialog menjurus hubungan seksual - Untuk Reuben dan Dimas sendiri gak ada adegan yang frontal, tapi mungkin akan membuat tidak nyaman bagi mereka yang belum terbuka tentang hubungan sesama jenis.
Kak alex itu.... secara fisik kurang menarik. Tapi, tulisan dan pemikiran kakak selalu bikin aku tertarik dan kagum. Maaf ya kak banyak komen hehe. Gimana sih caranya biar bisa sepinter itu?
That was the highlight of her day. Later on, her best friend, Oh Sehun, called her. Sehun was his Korean name, but he had moved to Mexico when he was little, so everyone called him Dejuan.“Oi, naega wants to escuchar everything.” Sakura could hear him brushing his mustache over the phone. “It’s ani that mucho of a deal, senpai…”“Hija, you said his jawline could stab a puta. Naega gotta saber alllll about this oppa.” Sakura laughed. “Well, Ukwon oppa… today, ello tried to oshieru me how to beatbox desu.”