Alkupra

Ya semua orang ada sisi introvert dan ekstrovertnya. Kaya gue menganggap diri gue introvert tapi bukan berarti gue betah diem di rumah tanpa interaksi sama orang lain. Siklus hidup gue gini: Dari Senin sampai Jumat kerja, ketemu orang terus, dan itu menyerap energi gue. That's why kalau weekend gue lebih seneng di rumah aja beneran buat leha2, karena itu ibarat gue lagi recharge energi untuk menghadapi orang lagi pas weekdays.

---

Kalau belum kenal atau di lingkungan baru, gue bisa sangat pendiam. Tapi kalau udah di lingkungan yang nyaman, kaya di kantor, gue justru sangat amat ekstrovert yang bawel dan gak bisa diem. As an introvert, I actually like to go to party or hang out as long as with my friends, and not for too long karena gue bakal capek sendiri dan akhirnya diem. Kalau gue lagi diem, itu bukan karena gue bete atau marah, tapi ya kaya literally capek dan butuh isi tenaga secara mental.

---

Introvert dan ekstrovert itu cuma aspek yang tergantung situasi dan kondisi. Setiap orang mungkin ada kecenderungan ke salah satunya, but they're like yin and yang. You need them as pair to be balance.

View more

Hi Eu. Aku gak tau kamu mau interview yang sifatnya apa, but I can share you some points for my interview habits :)

---

1. Research the subject as much as possible. Ibarat kamu mau perang, kamu harus tau dulu medannya seperti apa. Your questions are your bullets. Untuk awal, list down dulu aja semua pertanyaan yang ingin kamu tanya. Starts with 5W + 1H (Who,What, Where, When, Why + How). Dari misal 20 pertanyaan yang ada, kamu urutin dari mana yang akan jadi pertanyaan utama, mana pertanyaan pelengkap.

---

2. I usually starts with ice breaker (basa-basi) questions, like: "How are you? What were you doing before this interview?" or you can pick the details like they're clothes if it seems interesting for you, and move along from that point.

---

3. Jangan terlalu sering ngeliat list pertanyaan. Hafalin pertanyaan paling utama as the anchor for the upcoming questions. kalau kamu cuma baca question list yang udah kamu tulis, kamu cenderung berpikir "duh pertanyaan apa lagi selanjutnya" dan malah gak dengerin jawaban si narasumber, most of people know kalau kamu sebetulnya gak dengerin mereka ngomong dan lagi mikir pertanyaan selanjutnya.

---

4. A good intevrview is a conversation between you and your subject, not interrogation. Jadi santai aja, jangan terlalu saklek sama poin per poin pertanyaan. Listen to them. Dengerin jawaban yang mereka kasih, dan dari situ kamu bisa go with the flow. Jangan takut nanya atau dianggap bodoh kalau kamu gak ngerti yang mereka omongin. Tanya aja. Daripada nanti pas kamu nulis kamu malah gak ngerti mereka ngomong apa dan kamu mesti nanya lagi setelahnya atau kerja double.

---

5. Jangan bikin "yes" or "no" question. Bikin pertanyaan yang dimulai dengan "HOW?" karena narasumber pasti terpancing untuk bercerita lebih panjang dan detail. “How do you do that? How do you feel about that? How did it go?”

---

6. Dibanding nanya satu hal dengan kalimat super panjang dan ribet, mending kamu potong pertanyaan itu jadi dua, start with simple short question and then follow up with related questions.

---

7. You can try to mix serious question with more light and fun questions.

---

8. Yang penting, be curious dan being excited, karena kalau kamunya aja gak antusias dengan pertanyaan atau artikel yang akan kamu tulis, gimana orang mau antusias jawab pertanyaan kamu.

---

9. Tambahan, aku biasanya menghindari interview tatap muka yang duduk berhadapan langsung face to face karena itu bisa bikin nervous either of you or the interviewee dan mengesankan konfrontasi, aku lebih suka yang posisi kursinya agak nyamping karena lebih relax.

View more