Mario I swear to any God that I try to read the riddle and those comments from the participating people, I have try myself to think but..... Nope, I'm sorry.It reminds me of fucking high school :(
Well, I'm Alex. I'm gonna be 28 year old on next October, but honestly I always think my mental age stop at 22 year old. I don't know if its a Peter Pan Syndrome or what, I just don't like to growing old. The same reason that I don't feel like to attach myself seriously with one person. I fear of the commitment and stuff, while I must admit I'm also lonely too. I feel like there's a big hole in my heart that makes me never fully alive. I'm longing for certain person to come and save me from myself. I have this tendency to be super depressive, angsty, and bitter. Sometimes I just hate my life without any apparent reason, I hate people around me, and of course, the one I hate the most is myself. I never really do any self-harm to myself apart from excessive smoke, heavy drunk until I vomit nothing, and occasionally starving myself. I always struggle to maintain my self-esteem, I don't know why. People think I'm cool, while in fact I just feels blue almost all the time. Except when I'm in love. Like I have another reason to smile and feel warm inside myself. I'm not easily fell in love, but I'm that kind of person who became a stupid drunk in love, hopeless romantic, dazed & confused when I did. The sentimental feeling is flowing all over my blood stream, makes me giddily smile when I read his name, his simple "hi", and stuff. But its also makes me very anxious, like.... please, please, please for once in my life let me be happy with someone. I'm tired of searching, I just wanna go home, and home is whenever I'm with you. The funny thing, I haven't met this guy, because he's not ready to seeing someone yet due to his ghost in the past and unfinished thing with his ex. I flew up so high with my own adoration, and I'm half-expecting the eventual crash and burn part of it. I don't know if I capable to loving someone again, if that time comes. In the moment, I try to no think about it and let the endorphin rush into my head and heart, while singing "Wuthering Heights" over and over again. Out on the wiley, windy moors We'd roll and fall in green You had a temper like my jealousy Too hot, too greedy How could you leave me When I needed to possess you? I hated you. I loved you, tooBad dreams in the night They told me I was going to lose the fight Leave behind my wuthering, wuthering Wuthering heightsHeathcliff, it's me Cathy Come home. I'm so cold! Let me in-a-your windowHeathcliff, it's me Cathy Come home. I'm so cold! Let me in-a-your windowOoh, it gets dark! it gets lonely On the other side from you I pine a lot. I find the lot Falls through without you I'm coming back, love Cruel Heathcliff, my one dream My only masterToo long I roam in the night I'm coming back to his side, to put it right I'm coming home to wuthering, wuthering Wuthering heightsHeathcliff, it's me Cathy Come home. I'm so cold! Let me in-a-your window
pendapat kamu tentang pendidikan seks untuk remaja indonesia? penting atau tidak?
Penting banget.Apalagi baru-baru ini gue sempet jadi salah satu juri untuk kompetisi menulis Dialog Muda yang digelar oleh Lembaga HIVOS. Jadi di kompetisi ini anak muda Indonesia dari umur 15 sampai 24 bisa kirim karya kreatif dalam bentuk apa saja yang berkaitan dengan topik seksualitas, HIV/AIDS, drugs, dan kekerasan. Jujur aja gue penasaran, pengen liat gimana sih anak2 muda Indonesia ngeliat topik2 kaya gitu. Dan tentu gue berharap anak muda sekarang dengan kemajuan teknologi informasi bisa jauh lebih ngerti dibanding waktu gue masih seumuran mereka 10 tahun lalu dong... Tapi ternyata enggak juga. Pemahaman anak-anak muda, terutama yang di daerah terhadap seksualitas dan HIV/AIDS masih gitu2 aja. Masih banyak yang percaya mitos2 ketinggalan jaman kaya:1. Kalau lo kena HIV, lo tinggal nunggu ajal terus masuk neraka. 2. Masih ada yang ngira kalau ciuman, sentuhan, bahkan bernapas di ruang yang sama dengan penderita AIDS bisa langsung tertular. 3. Masih banyak yang melihat homoseksual sebagai penyakit. 4. Belum banyak yang sadar tentang Sexual and Reproductive Health Rights (SHRH) kita.Nah, pendidikan seks itu salah satu dari SHRH kita. Jangan mikir pendidikan seks cuma sebatas ngasih tau apa itu kegiatan seks yang kemudian memicu seks bebas, tapi setiap orang berhak dapat pengetahuan soal safe sex. Karena gini, kaya sekarang aja seks bebas di kalangan anak sekolah udah jadi hal yang umum. Its just human nature, gak peduli lo di negara apa, agama lo apa, sistem politik lo gimana, some people will have sex and that's that. Sekarang gimana caranya kita kasih tau bagaimana menjaga kelamin bukan dari kegiatan seksual, tapi dari sexually transmitted disease (STD) itu sendiri atau kehamilan. Daripada lo cari-cari tau sendiri terus akhirnya penasaran soal seks tapi gak dibekali pengetahuan yang cukup soal mencegah STD buat lo dan pasangan lo nanti.Pendidikan seks itu lebih biar anak-anak puber itu tau organ seks mereka (which is totally biological knowledge), tahu fungsinya, gimana cara ngejaganya, dan gimana mereka sebagai manusia yang organ seksualnya sudah matang harus bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Nah, di poin ini, kalau misalnya dicampur dengan pendidikan agama pun gak masalah. Yang paling penting mereka tau tentang artinya seksualitas dan reproduksi itu sendiri.Ngeliat kasus JIS pun, ada baiknya dari kecil pun kita ajarin adek atau keponakan kita buat ngejaga alat vital mereka. Ajarin kalau itu private area yang gak boleh dipegang sama orang lain, dan mereka harus bilang kalau ada yang berani megang-megang daerah privat itu. Itu sedikit banyak juga sex education dari kecil.
Yang bikin malu adalah pas ke Singapore terus ngeliat mereka kena asap pembakaran hutan... Gue sampe gak enak sama temen gue yang orang sana terus minta maaf, I mean its pretty sucks for them, ibarat lo tinggal di rumah bagus, rapi, sejuk, terus tetangga lo hobi bakar sampah dan asepnya masuk ke kamar lo, terus dia cuek bebek bodo amat. Kesel gak?
kenapa ngejudge awkarin mulu sih? seperti lo paling sempurna aja, mau2 dia dong mau caption pake kata kotor atau apa dosa2 dia juga, take a life dude dan ingat shes better than u hehehe *no hate*😂
Hai kak!:) apa judul buku yang pertama kali kaka baca dan bikin jatuh cinta dengan buku sampai sekarang? Have a good day ya!
I grew up with Majalah Bobo and H.C. Andersen's fairy tales basically, beside manga. Tapi yang bikin gue pertama kali suka baca cerita tanpa/minim ilustrasi adalah buku-bukunya Enid Blyton dan Goosebumps. Kalau buku Enid Blyton itu hibahan dari kakak gue, kalau Goosebumps itu gue yang pilih sendiri, gue inget yang pertama gue beli adalah Bergaya Sebelum Mati, simply karena cover artnya, and I remember my mom said "Yakin mau ini? Serem lho nanti gak bisa tidur?" but I insist dan saat itu bahkan gue gak tau kalau dalemnya Goosebumps itu teks semua gak ada gambar sama sekali, but I manage to finish it as my bedtime sleep waktu kelas satu SD, I remember waktu itu kaya banyak istilah atau kata yang gue gak terlalu ngerti, but it was so memorable, gue masih bisa ceritain plotnya secara gamblang dan anehnya gue gak pernah berusaha cari atau baca lagi Bergaya Sebelum Mati, karena ilang pas gue pindah ke Jakarta.Kayanya lucu juga kalau gue cari dan baca lagi judul itu sekarang to relish the memory. Gue tertarik sama Goosebumps karena cover art-nya, dan gue rasa secheesy apapun plotnya, Goosebumps telah berhasil bikin anak kecil tertarik untuk baca buku yang isinya teks semua, sebelum era Harry Potter. And talking about those trippy cover art, ini ada interview sama cover artistnya, its awesome: http://www.vice.com/read/talking-with-the-guy-who-did-the-covers-for-goosebumps
MERAHRasa-rasanya aku bisa mengerti maksud ucapanmu tempo hari, ketika kamu bilang kamu ingin menjadi Abe Sada. Aku yang waktu itu hanya tertawa kecil sambil mengunyah segenggam Yuppi warna-warni berbentuk teddy bear ketika mendengarnya dan wajahmu yang merajuk cemberut melihat reaksiku. Lalu kamu segera mengambil iPod dan memasang Kate Bush keras-keras di kupingmu, berusaha tidak mengacuhkanku sebisamu. Sampai aku menarik lepas earphone-mu dan kamu mau tak mau menatap ke arahku yang sudah memakai permen Yuppi berbentuk gigi drakula di gusiku sampai kamu pun terkikik geli. Lalu kita berbaikan dan berceloteh tentang aneka bentuk permen Yuppi warna-warni sambil diiringi sayup-sayup Jesus & Mary Chain di speaker. Ucapanmu tentang Abe Sada pun memudar ditutupi teddy bear, ular, botol cola, gigi drakula dan pizza beraneka warna.Rasa-rasanya aku bisa mengingat dengan jelas tentang kejadian tempo hari seolah hal itu baru enam jam yang lalu. Namun ada yang mengganjal tapi aku tak tahu apa itu. Ah yang pasti, setiap momen bersamamu masih kuingat dengan jelas. Apa kamu ingat pertama kali kita bertemu di Bandung dulu? Saat menonton Homogenic dan mata kita terpaut dan tenggelam di antara "Trust" yang getir? Kamu selalu bilang kepadaku untuk jangan terlalu sentimental. Tapi toh kamu juga yang selalu menangis ketika menonton Lost in Translation, Big Fish dan My Girl.Rasa-rasanya aku bisa menghitung setiap detik yang kita habiskan bersama. Namun selama aku mengenalmu selama itu pula aku tidak bisa benar-benar mengenalmu. Satu sisi, kamu seperti soda yang meletup-letup dan di sisi lain kamu seperti sumur. Dingin, gelap dan dalam. Kamu pernah bilang untuk lebih baik menatap lurus ke depan daripada menengok ke belakang. Aku ingat waktu itu aku bertanya kasual tentang permainan apa yang kamu paling suka ketika SD dulu. Waktu itu aku merasa kamu tidak suka membicarakan masa lalumu. Namun secepat kilat kamu menggandeng tanganku dan mengajakku berlari menembus hujan, menyepak semua pikiranku jauh-jauh dan melemparku ke hari hujan paling uhm…romantis (kamu tahu kan aku paling tidak suka memakai kata itu karena terdengar seperti telenovela atau novel Marga T) sepanjang hidupku.Rasa-rasanya aku bisa mengerti maksud ucapanmu tempo hari, ketika kamu bilang kamu ingin menjadi Abe Sada ketika aku melihat pesanmu di cermin kamar mandiku. Ditulis olehmu memakai remahan Yuppi berbentuk teddy bear warna merah, yang selalu kau sisakan untuk dimakan terakhir:"Maaf…maaf…maaf…"Dan aku tak pernah melihatmu lagi.