@Alkupra

Alkupra

Ask @Alkupra

Sort by:

LatestTop

Previous

People you may like

dillarhm’s Profile Photo dilla
also likes
Firaa3’s Profile Photo Zhafira
also likes
MartinHendrata’s Profile Photo Martin Wang
also likes
SeptiaTriAnanda886’s Profile Photo Septia
also likes
hashfi’s Profile Photo Hashfi
also likes
Lauren_tennyson’s Profile Photo Lauren :)
also likes
vinnamirandaputri’s Profile Photo Kuna
also likes
jihanghalibchance’s Profile Photo zee ✨
also likes
AnindyaPark’s Profile Photo miracle
also likes
VhyaLee’s Profile Photo Fuiッ
also likes
meihey’s Profile Photo Dhea Meidiana
also likes
Miftasya_’s Profile Photo Miftasya
also likes
nadyaalexand’s Profile Photo nadya alexandra
also likes
laylyazahro13’s Profile Photo lylyyy
also likes
ArindaRPratiwi’s Profile Photo arinn
also likes
devitafu’s Profile Photo D.
also likes
Want to make more friends? Try this: Tell us what you like and find people with the same interests. Try this: + add more interests + add your interests

knp cm ask aku yg itu yg dijawab kak hahaha malu yah?? gabisa jawab?

IvonTheodora’s Profile PhotoZhaiabzgahhaa
Emang minta dijawab apaan? Bukannya lo cuma lagi ngedongeng ya?
Lo nanya gue atheist, gue udah jawab bukan. Terus lo sekonyong-konyong gak tau sopan santun ceramahin orang gak kenal.
Lo tuh gak sopan. Ngerti?
Gak usah cari perhatian, lo annoying as fuck.

bang gue mau nanya kalo misalnya presiden kita orang noni atau katakan aja kristen. kan dimuslim haram ngucapin selamat natal. terus gimana dong kalo mau ngucapin tapi haram?

Ya lu juga sok akrab mau ngucapin presiden,,,,
Gini aja, kalau menurut lo itu salah atau meragukan ya jangan lakukan. Kalau menurut lo dengan mengucapkan selamat natal akan merusak akidah agama lo dan mendorong lo nuntuk jadi kafir ya jangan lakukan.
Tapi jangan setengah2, lo gak mau ngucapin selamat natal tapi lo ngucapin selamat tahun baru buat temen2 sama aja boong dong, kan New Year's Eve juga bukan ajaran Islam, haram juga tuh kalo lo taun baruan ngerayain beli petasan sama niup terompet di Bunderan HI. Gak ada di Al-Quran.
Ngerti kan maksud gue apa? Orang Islam suka parno sendiri sama hal-hal yang dianggap haram dan cuma ngambil ayat sepotong2.

Kak bedanya Star Wars yg Harrison Ford dkk sama yg Hayden Christensen dkk apa ya? Hehe

Star Wars yang Harrison Ford dkk itu (Episode 4, 5, 6) trilogi originalnya yang bikin nama Star Wars jadi legenda pop culture, sedangkan yang Hayden Christensen dkk itu (episode 1, 2, 3) adalah trilogi prekuel dari Star Wars yang menceritakan tentang sosok Anakin Skywalker sebelum dia menjadi Darth Vader (antagonis utama di trilogi Star Wars original). Yang baru keluar ini episode 7, sekuel dari trilogi original. Kalau mau ngerti Star Wars, nonton yang episode 4, 5, 6 aja. Yang 1, 2, 3 kalau punya waktu luang aja.

Saya bingung deh, 4 tahun yg lalu isu PTN-PTS gak sekenceng skrg. Mungkin faktor internet ya, tp sedih aja lihat mereka terlalu larut ributin mslh ini. Pernah kepikiran gak tuh tmn2 mereka yg pengen bgt kuliah tp gak dapet sama sekali di PTN/PTS? Bersyukurlah, adik2...

Betul...
Mau PTN atau PTS ya bersyukurlah masih bisa kuliah... Masih banyak yang gak bisa kuliah karena berbagai faktor lho...

#hh setuju gak kak, kalo ada yg blg anak ipa tuh otaknya satu tingkat di atas anak ips? Anak ipa mudah aja ngerti ips. Ips susah ke ipa. Dan anak ipa pelajarannya lebih berat dr ips dan bisa survive. Gimana kata kk?

Enggak setuju.
Semua orang punya kemampuan masing-masing. Anak IPA secara akademis mungkin terlihat lebih pintar dari anak IPS karena jago itung2an atau apa dan pelajarannya susah, sementara anak IPS dicap cuma tinggal ngapalin buku teks aja. Tapi pada praktiknya di kehidupan nyata gak gitu sih,
Banyak anak IPA yang jadinya cuma kaya robot, mereka jenius, jago banget di kelas, tapi kalau bersosialisasi sama orang ternyata kurang. Soft skill interpersonalnya gak sebagus anak IPS. Akhirnya mereka cuma bisa jadi tenaga ahli/pekerja yang dipimpin oleh bos orang IPS yang jago managing perusahaan (misalnya).
Kayanya gue udah ngantuk deh, udahan deh, hehe. Good night all.

Gue anak sasing and I have got to tell you, your answer about sastra is probably the best answer I have found in askfm so far :")

naralea’s Profile PhotoNara
I'm glad if it could motivates you somehow :)
I always believe bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai sastra, karena sastra adalah "jiwa" dari sebuah bangsa.
Yang bikin sedih, kita dari SD sampai SMA belajar Bahasa Indonesia, tapi berapa banyak buku sastra Indonesia yang sudah kita baca? Di Indonesia enggak ada kewajiban membaca berapa buku untuk siswa selama liburan sekolah atau tugas semester.
Anak SMA di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam diwajibkan membaca 5-7 buku sastra dalam rentang waktu satu hingga tiga tahun. Anak SMA di Rusia, Kanada, Jepang, Swiss, dan Jerman diwajibkan membaca 12--22 buku dalam rentang waktu satu hingga tiga tahun. Sementara SMA di Prancis, Belanda, dan Amerika Serikat diwajibkan membaca minimal 30 buku dalam rentang waktu dua hingga tiga tahun. Indonesia? Nol besar.
Anak SMA di Indonesia sendiri pernah diwajibkan membaca 25 buku pada periode 1929--1942, saat namanya masih AMS Hindia Belanda. Para pendiri bangsa seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sjafrudin Prawiranegara, Muhammad Natsir, Ali Sastromijoyo, dan Muhammad Yamin adalah mereka yang suka membaca Sastra. Baru ketika Indonesia masuk Orde Baru di mana Soeharto tergila-gila pada pembangunan ekonomi, sastra tersingkir. Dan Jurusan IPA begitu diagungkan dalam sekolah dan dunia kerja. Alasannya juga bukan hanya ekonomi dan pembangunan semata. Soeharto dan diktator dunia lainnya paham betul kalau Sastra adalah kunci perlawanan setiap manusia yang "sadar". Karena itu buku sastra diawasi dengan keras, buku yang dianggap bisa mengganggu stabilitas negara dibakar dan dilarang terbit. Kalau sastra dianggap gak penting, tentu pemerintah gak bakal setakut itu kan? Karena mereka tau sastra adalah sebuah senjata, makanya dilarang. Jaman orde baru, baca buku Pramoedya Ananta Toer lebih berbahaya daripada ketauan punya narkoba. Sekarang kita dengan gampang membeli Antologi Bumi Manusia di toko buku mana aja, and we should be really thankful for that.

View more

Gue anak sasing and I have got to tell you your answer about sastra is probably

Is there anything you care less about as you have grown up? What is it?

Social life. I couldn't care less about it.
Maksudnya bukan jadi anti sosial juga sih, tapi gue udah melewati masa kalau mau pergi kemana harus sama teman atau harus selalu ketemu teman every weekend or something. Semakin dewasa, semakin sulit ketemu sama teman dengan urusan masing-masing, dan semakin sulit juga untuk nemu teman baru, most of them are just acquintances. So di umur segini yg lebih penting adalah quality over quantity. Gapapa teman yg itu-itu saja asal kita tau mereka emang temen yg baik, bukan yg suka screncap status path kita terus ngomongin di belakang, haha.
Oh gue juga care less sama sesuatu yg hip, kaya gue udah gak pernah excited terhadap hal2 trendi kaya iPhone terbaru, sepatu terbaru, atau film terbaru... I'm way over that, udah gak ngerasa perlu harus selalu jadi up to date dan pertama melakukan/membeli sesuatu. Dan udah gak ngerasa perlu juga bangga pada hal-hal materi dan mamerinnya ke sosmed. Sekarang sih yg penting beli sesuatu karena lagi butuh aja, dan gak harus yg jutaan rupiah. Cause I always believe that you can buy Gucci but you can't buy yourself a class. Orang yg ngerasa harga dirinya diukur dari harga barang yg melekat dari dirinya adalah orang-orang menyedihkan sih kalau buat gue.

View more

review supernovannya,kak

Oh my God akhirnya tadi gue beneran nonton sendirian. Prinsip gue adalah gak boleh nyinyir kalau belum liat dengan mata kepala sendiri, dan gue sebetulnya nonton cuma biar bisa ngritik sana-sini aja (jahat).
Sebetulnya gue datang dengan tanpa membawa ekspektasi apapun. Gue udah niat gak bakal ngebandingin film dan bukunya karena gue tau gak bakal puas sebagus apapun film yang diangkat dari buku karena setiap orang punya visual yang beda-beda.
And honestly, setengah jam pertama gue suka kok filmnya. Gue suka adegan di Washington DC dan efek animasinya pas Dimas & Ruben lagi badai serotonin juga gak nganggu. Gue suka visualnya cantik, keren. Tapi semua mulai terusik pas Raline sebagai Rana muncul dengan gaya yang lebih keliatan kaya socialite or at least beauty editor dibanding wakil pemred. Gue masih berusaha sabar nikmatin aktingnya... lagu Nidji mulai terdengar pun gue masih sabar. Akting Junot juga gak jelek. Visual pemandangan lanskap yang diambil dari atas juga masih bagus.
Tapi... semua ambyar pas Paula nongol sebagai Diva, sumpah aktingnya kaku banget, gak dapet judes dan wittynya Diva. Paula is gorgeous for sure, tapi ya itu... kosong. Terus dialog makin cheesy, karena memang ada kata-kata dalam novel yang lebih indah dalam bentul tulisan dibanding lisan. Akting Raline juga makin ganggu, dan gue beneran mau marah dan pusing setiap suara giring nongol mengiringi stok gambar a la iklan rokok/Visit indonesia yang sebetulnya gak perlu,
Durasinya kelamaan banget, berulangkali gue berpikir they should stop at this scene, tapi mereka malah asik masukin adegan2 flashback dan dialog yang itu2 lagi. Jatohnya ya kaya cerita perselingkuhan biasa,
Yang gue suka: animasi saat Ferre berdongeng, akting Fedi Nuril, efek chatting Supernova, sinematografi.
Yang gue gak suka: akting Hamish Daud, akting Raline, durasi kepanjangan
Yang gue benci: akting Paula Verhoeven, lagu Nidji, where's Gio for fuck sake?
gue udah terlalu bias karena gue baca novelnya, dan gue penasaran sama reaksi mereka yang nonton film tanpa membaca bukunya.

View more

Next

Language: English