@Alkupra

Alkupra

Ask @Alkupra

Sort by:

LatestTop

Previous

People you may like

dillarhm’s Profile Photo dilla
also likes
Firaa3’s Profile Photo Zhafira
also likes
MartinHendrata’s Profile Photo Martin Wang
also likes
SeptiaTriAnanda886’s Profile Photo Septia
also likes
hashfi’s Profile Photo Hashfi
also likes
Lauren_tennyson’s Profile Photo Lauren :)
also likes
vinnamirandaputri’s Profile Photo Kuna
also likes
jihanghalibchance’s Profile Photo zee ✨
also likes
AnindyaPark’s Profile Photo miracle
also likes
VhyaLee’s Profile Photo Fuiッ
also likes
meihey’s Profile Photo Dhea Meidiana
also likes
Miftasya_’s Profile Photo Miftasya
also likes
nadyaalexand’s Profile Photo nadya alexandra
also likes
laylyazahro13’s Profile Photo lylyyy
also likes
ArindaRPratiwi’s Profile Photo arinn
also likes
devitafu’s Profile Photo D.
also likes
Want to make more friends? Try this: Tell us what you like and find people with the same interests. Try this: + add more interests + add your interests

I once met Dian Sastro in a mall and I asked her if I could get a photo with her, but she refused it and I was like "oh, ok.." and then she just left. When i told the story to some friends, one of them said that he also experienced the same thing. is there something wrong with us or it's just her?..

Hmmm I dunno, maybe she's not in the right mood? Maybe she just want to enjoy her day without people bothering her? Maybe she's in the middle of doing something? Maybe she's tired and simply doesn't want to please everyone.
I mean, banyak kondisinya lah, siapa tau dia lagi gak ngerasa OK buat difoto, lagi males abis kerja, takut kalau satu orang minta foto terus tiba2 banyak orang lain yang minta foto juga dsb. Public figure juga orang biasa, kalau lagi kerja atau tampil di acara publik mungkin dia memang akan dituntut bersikap ramah dan terbuka, but in her private times, maybe she's just want people to respect her privacy?

Kak alex aku mau nanya wdyt nih sebenernya. Tapi tentang mermaids! Do you think that they really are exist and grew out there but rare to be seen by us? Or do you believe it just as an old fairytales? I've been surfing the internet for it lately but i want to know your opinion! Thank you!☺️

NOW THIS IS KIND OF WDYT I LOVE TO ANSWERS!
TAKE A NOTE, PEOPLE!
Okay back to mermaids, I think they're just a myth, I mean I have so many questions about them but the foremost is... How do they poo? Its sounds gross but I'm really curious about that! Is it panjang2 kaya tai ikan? Do they drink their own pee like fish in aquarium? How is the reproduction system? Are they mammals?
Realistically speaking, if mermaid really exist, I doubt they have good skins and flowing hair like Ariel in Little Mermaid. I mean, they live in salt water, they must very stinky and have horrible fish scales to survive in that cold ocean, right? Unless they have some kind of magic.
Here's some awesome anatomy illustration of Ocean Siren (mermaid) from EB Hudspeth's The Resurrectionist.
Kak alex aku mau nanya wdyt nih sebenernya Tapi tentang mermaids Do you think

menurut kakak pentingkah kita melestarikan kebudayaan negara indonesia?

Kebudayaan Indonesia yang mana ya? Luas lho, dari Sabang sampai Merauke.
Seni apa? Seni memahat patung dicekal karena takut dianggap berhala, seni tarian tradisional banyak yang dilarang karena gak sesuai akidah keagamaan, seni perfilman banyak yang kena sensor tapi sinetron gak mendidik masih jalan terus.
Budaya Indonesia yang mana? Zaman dulu nenek moyang kita yang perempuan gak pakai atasan lho, pakai kain doang dengan buah dada menjuntai bebas.
LGBT adalah produk impor dari Amerika/Eropa? Beberapa kebudayaan di beberapa daerah di Indonesia mencatat hubungan sesama jenis seperti
Lima gender di masyarakat Bugis: https://en.wikipedia.org/wiki/Gender_in_Bugis_society
Warok-Gemblak di Ponorogo
Lengger lanang di Banyumas
Ritual coming of age di beberapa suku di Papua
dll.
Ngomong-ngomong, apakah konde juga bagian dari kebudayaan Indonesia?

View more

menurut kakak pentingkah kita melestarikan kebudayaan negara indonesia

First imp waktu landed di NY dong ka

Capek banget baru sekali ini long haul flight di pesawat sekitar 17 jam... Muka langsung kering, sama kaya mau turun berok duduk melulu. Pas sampe bandara JFK, gila ribet banget udah nyampe masih diinterview petugas imigrasi, tapi yg interview gue Asian gitu dan ternyata bisa bahasa Indo... Cakep juga lagi kyaaa.
Pas keluar bandara, lebih dingin dari yg gue duga, ada matahari tapi berangin gitu, dan langitnya sih yg beda dari Jakarta... Awannya kaya awan di The Simpsons, alias awan putih langit biru yang kaya deket gitu. Pas keluar bandara perasaannya gak jauh beda dari jalan tol Jakarta: Macet, di kiri kanan ada rumah penduduk, ada kuburan, sama rawa bakau.
Tapi pas keluar tunnel dan tiba di Manhattan baru kerasa hah ini New York yang selama ini gue liat di film... Rasanya surreal... Terus langsung ke hotel dan cari nomor lokal, gue nginep di daerah Lexington Avenue jadi deket kemana-mana, bisa ke Times Square, Broadway jalan kaki ya udah pas malem gue jalan2 sendiri buat ngenal daerah ini. FI, orangnya keren2, banyak gembel dan selalu ada bunyi sirine.

View more

Hallo! Karena sudah lama tidak buka ask.fm aku jadi ketinggalan banyak hal di sini. Mau kah kamu menceritakan sedikit banyaknya beberapa hal untukku? Terimakasih sebelumnya, semoga hari mu indah!

BellaWinoto’s Profile PhotoBella Winoto
Cerita soal film yang terakhir ditonton aja ya.
Film Thailand judulnya How To Win at Checkers (Every Time). Sutradaranya Josh Kim (Thai-American), salah satu produsernya Edward Gunawan (Indonesia), diangkat dari dua cerita pendek karya Rattawut Lapcharoensap dari antologi debutnya, Sightseeing.
Cerita coming of age seorang anak kecil bernama Oat yang sejak ayahnya meninggal, ia dan abangnya bernama Ek tinggal bersama bibinya dengan kondisi keuangan yang kritis. Suatu hari EK yang sudah menginjak umur 21 tahun mendapat surat tentang wajib militer. Dari film ini gue baru tau kalau di Thailand itu ada sistem kaya Hunger Games untuk wajib militernya. Kalau di Singapura atau Korea Selatan, semua pria yang sehat jasmani dan rohani wajib ikut wajib militer kan, tapi kalau di Thailand, sistemnya setiap pria berumur 21-30 tahun yang sehat secara fisik dan rohani wajib mendaftarkan diri dalam lotere militer. Mereka didata, diperiksa kesehatannya, dan bergantian ambil kertas undian yang disaksikan seluruh warga tempat tinggal mereka. Kalau dapat kertas hita, artinya kamu gak usah ikut wamil, tapi kalau dapat yang merah, itu berarti kamu wajib ikut militer selama dua tahun dan gak jarang ditugasin ke daerah rawan konflik di perbatasan-perbatasan Thailand di mana banyak gerakan separatis secara sengaja mengincar korban militer. Pengecualinnya adalah kaum transgender yang sudah operasi payudara dan treatment hormon. Sebelumnya Transgender tidak diwajibkan ikut dengan alasan "gangguan mental", tapi seiring perkembangan waktu dan sesuai badan kesehatan dunia yang mengungkapkan kalau LGBT bukan penyakit mental (eat that, Indonesia), transgender dibebaskan dari wajib militer dengan alasan "Misshapen chest". So yeah its interesting coming of age movie.
trailer filmnya:
https://www.youtube.com/watch?v=wu5Ut8fWLg4Alkupra’s Video 136900745138 wu5Ut8fWLg4Alkupra’s Video 136900745138 wu5Ut8fWLg4
Kalau mau baca salah satu cerita pendek yang jadi inspirasi film ini: http://www.all-story.com/issues.cgi?action=show_story&story_id=239
Kalau tertarik soal military lottery di Thailand: http://bangkok.coconuts.co/2015/04/09/what-its-almost-get-drafted-military
Bonus pap Mario Maurer yang ikutan lotere militer ini juga:

View more

Hallo
Karena sudah lama tidak buka askfm aku jadi ketinggalan banyak hal di

tips great Selfie dong kak!!

Great lighting of course...
And know your angles.
And wear some beauty products for your face skin.
Let me use this question to promote my idea:
I support beauty equality. Wearing makeup and beauty products is not something to be ashamed of.
Kaya banyak kan yang sering nyinyir kalau ngeliat orang suka dandan atau makeupnya ketebalan atau gimana, atau komentar "ah cantik makeup doang"... I would say screw that opinion. Your face, your authority. Lo mau pake makeup untuk ngerasa cantik? Silakan! Lo gak mau pake makeup? Monggo!
Intinya, its your choice dan gak yang berhak untuk "beauty-shaming" elo.
And I'm not only talking for girls, untuk cowok pun kalau lo mau pake beauty products untuk ngejaga kulit muka lo atau bahkan pakai makeup and it makes you happy, I'd say go for it. Gue sendiri walau gak rutin setiap hari (suka males), tapi masih suka cuci muka pakai facial foam, pakai BB cream yang sekalian Anti UV kalau keluar rumah, pakai lip balm kalau bibir kering, dan pakai hand lotion wangi sakura dari L'Occitane, because it makes me feel good about myself.
Recently, gue bahkan lagi suka pakai cheek blush-nya Emina yang warna peach, yang bentuknya lotion, diolesin dikit ke tulang pipi dan pipi gue jadi kemerahan warna peach, lol. I love it.

View more

tips great Selfie dong kak

Chelsea Islan / Sherina Munaf ?

dadinmars’s Profile Photounder lock and key
Hmmm kebetulan udah pernah interview keduanya sih.... All I can say, dua-duanya juga manusia biasa yang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi kalau based on aura dan pembawaan saat pertemu gue lebih pilih Chelsea karena lebih manis. Kalau Sherina agak moody dan cuek banget, tapi mungkin karena waktu itu dia juga lagi sakit sih, orang kan kalau lagi sakit suka moody.

Kak,ceritain enaknya kuliah sastra.

Kalau gue emang niat masuk Sastra karena gue merasa emang bidang ini yang paling cocok dengan minat dan kemampuan gue. Gue terinspirasi banget sama film Dead Poets Society untuk karya sastra asing dan Ada Apa Dengan Cinta untuk sastra dalam negeri yang juga memicu gue untuk sok-sokan nulis puisi sejak SMP. Di SMA pun gue ikut eskul majalah sekolah terus gue makin mantap untuk masuk Sastra. Pilihan pertama gue dulu adalah Sastra Cina UI dan yang kedua Sastra Prancis Unpad. Terus gue dapet UI dan seneng banget karena bsa satu almamater sama Soe Hok Gie dan Dian Sastro, haha.... terutama kalau inget motto sastra UI yang "Buku, Pesta, dan Cinta". Kesannya mahasiswa banget yang rajin kuliah tapi masih punya waktu untuk berpesta dan bercinta (eh).
Waktu SMA gue sempet ke UI untuk nemenin temen gue yang ada lomba debat gitu, dan gue mampir ke FIB dan seneng banget sama suasana fakultasnya... rindang, banyak pohon, ada kelas-kelas terbuka di pinggir danau. Jadi gue seneng karena akhirnya bisa masuk ke fakultas idaman gue. Enaknya kuliah sastra, gue gak hanya belajar bahasa asing, gue juga belajar budaya, sejarah, filsafat, sosiologi, linguistik, dan terutama kesusastraan. Selain kuliah, yang bikin gue seneng justru pergaulan dan anak-anaknya sih. Di FIB tuh beragam banget, lo bisa nemuin anak yang kerjanya cuma nongkrong di kantin sambil ngegitar dan ngerokok tapi selalu dapet nilai A saking pinternya, lo bisa nemuin anak-anak religius, ateis, agnostik, LGBT, anak band, juara debat, etc. Dan seringkali lo gak bisa menilai mereka dari luarnya aja. Kaya yang gue sebut tadi, hanya karena seseorang berambut gimbal dan bau cimeng, bukan berarti dia anak males atau gak bener, gak disangka-sangka dia justru anak yang skripsinya paling keren di angkatannya. Setiap jurusan di FIB seakan punya ciri khas masing-masing, rawan saing-saingan jadinya, baik yang sifatnya positif atau kadang negatif (ribut atau apa). Serunya setiap tahun FIB punya namanya Petang Kreatif (PK) ajang lomba teater semua jurusan FIB yang wajib diikutin mahasiswa baru dan digelar di minggu Dies Natalis FIB. Lo bayangin, setiap jurusan berlomba bikin pementasan paling keren karena ini jadi ajang pertaruhan nama jurusan. Mahasiswa baru udah latihan teater dari awal masuk, bikin props sendiri, dan kadang diomelin senior, sehingga banyak yang bilang kalau PK ini sebenernya kaya inisiasi kedua untuk maba. Gue inget dulu gue juga mikir "ya elah apa sih lomba teater fakultas aja gini amat", tapi pas hari H lo ngeliat pertunjukan teater digelar dari jam 12 sampai subuh besok harinya, lo liat semua orang berusaha tampil sebaik-baiknya, lo liat semua anak FIB dan banyak alumni nontonin elu sama temen2 seangkatan lo.... rasanya luar biasa. Terutama karena pas angkatan gue (PK 2005) sastra cina berhasil keluar jadi juara pertama. Itu rasanya bahagia tiada tara. Kenangan berharga banget, dan gue bisa bilang kalau semua anak FIB seenggaknya udah pernah ngerasain tampil di teater sekali dalam hidup mereka.

View more

Flora of the day #3

Alkupra’s Profile PhotoAlkupra
In the wake of devastating news of Gaza attack, I would like to present Palestinian Poppy (Anemone Coronaria) as flora of the day.
Native to the Mediterranean region, the legend says the flowers are originated from Tammuz, the Sumerian god of food and vegetation, who also illustrated as Adonis in Greek's mythology. Adonis died of his wounds after a fierce battle with a wild boar and his stain of bloods are transformed into the red flowers.
The flowers are known as unofficial national flower of Palestine because its overall colors (red flowers, green stem, and a mix of black and white in the center of its flower) are matching the flag of Palestine. Due to the legends and the striking red colors, the poppy is a reminiscent of a drop of blood, and its became the way of mother nature to reflect the pain of the nation by covering the hills with powerful symbol of blood and a hope simultaneously. Palestinian people even believe that every flower is the soul of a martyr that comes back every Spring.
Palestinian artist, Tamam Al-Akhal, paints an iconic beautiful scenery of red poppy field and say this about the flower itself: "Beautiful poppy flowers dominate the Palestinian landscape in the spring. Their vivid color inspires us and gives us hope. The Israeli occupiers systematically destroy our land and our trees in an attempt to uproot our hopes and squelch our dreams. Nevertheless, spring will come, and the poppies will bloom again, and so too will our dreams."
You don't need to be a Muslim to understand what's going on in Palestine. You just need to be a human... It's not even about religion, because the Christian and Muslim of Palestine are stand together in protest to call an end to Israeli attacks on Gaza.
May God protect our fellow brothers and sisters in Palestine.
#PrayforPalestine #PrayForGaza

View more

Flora of the day 3

Ares, please, Kak Alex? Thank you! 😝

yellowmacaroon’s Profile PhotoSonya Natasha
Ares, God of War.
Although Ares embodied the physical aggression necessary for success in war, the Greeks were ambivalent toward him because he was a dangerous, overwhelming force that was insatiable and represented the unpleasant aspects of battle. He was the son of Zeus and Hera, both of whom hated him (according to Homer). Ares was most often characterized as a coward in spite of his connection to war; he responded to even the slightest injury with outrage. Ares was never very popular—either with men or the other immortals. As a result, his worship in Greece was not substantial or widespread.
Ares please Kak Alex Thank you

Next

Language: English